Seruput Kopi Cantik: Perbedaan Mindset
Seperti biasa, ketika sakit maka saya berdoa untuk kesembuhan. Radang tenggorokan, misalnya. Saya perintahkan radang, bengkak, dan lain-lain untuk pergi, tercampak ke dalam laut.
Menarik sekali ketika saya mendengar bahwa Barry Bennett mengajarkan bahwa kita bukan orang sakit yang berusaha untuk sembuh tetapi orang sehat yang menolak penyakit. Wow… pewahyuan ini sangat memukau!
Saya sekarang melihat bahwa saya sehat-sehat saja tetapi sedang diserang penyakit. Jadi tugas saya berperang mengusir penyakit itu.
Berbeda sekali dengan mindset orang sakit berusaha sehat. Berarti keadaan dasarnya adalah sakit. Terdengar lebih berat bukan?
Melihat diri kita sehat, sementara tubuh merasa sakit, tidaklah mudah. Terutama bagi orang yang telah lama sakit. Dia sudah beradaptasi dan menjadi terbiasa dengan penyakit itu. Tanpa sadar, penyakit itu telah diterima dan menjadi bagian dari dirinya. Timbul pemahaman di alam bawah sadar, bahwa dia tidak mungkin sembuh. Untuk memiliki imajinasi bahwa dia sehat, menjadi tantangan yang besar.
Perubahan mindset dan definisi ini, membuatnya lebih mudah menggambarkan dirinya sehat, ditambah dengan doa dan iman, maka kesembuhan pun terealisasi.
Bayangkan ada tombol sakit dan sehat, segera klik dari sakit jadi sehat dalam sekejap. Menarik bukan?
Dengan cara yang sama, ketika kita mendukung program BEASISWA KAMAJAYA, lalu merasa “Aach .. saya harus mengurangi jatah kebutuhan saya”, maka akan terasa berat.
Tetapi coba ubah mindset kita. Dengan memberikan beasiswa melalui KAMAJAYA Scholarship, saya sedang menabur benih. Kalau kita menanam biji mangga, tentunya suatu hari saya akan panen mangga. Kalau menanam biji semangka, panennya juga semangka. Kalau begitu saya pilih menabur benih yang terbaik, agar panennya juga memuaskan. Berdonasi jadi terasa enteng.
Dengan beasiswa ini, kita sedang melukis warisan yang abadi. Ketika mahasiswa yang dibiayai kelak bisa berprestasi, tentunya itu tidak lepas dari andil kita. Tuhan mencatat apa yang kita lakukan dan akan ada upahnya di surga kelak. Kita sedang menabung di surga dengan menjadi penyalur berkat Tuhan yang setia. Visi yang besar ini membuat kita lebih semangat untuk mengerjakannya. Make sense?
So I tell you this. When you pray to ask God for anything, believe. Believe that you have received that thing. If you do, you will have it.
Sebab itu ingatlah ini Apabila kalian berdoa dan minta sesuatu, percayalah bahwa Allah sudah memberikan kepadamu apa yang kalian minta, maka kalian akan menerimanya.
Pengurus KAMAJAYA Scholarship membuka kesempatan kepada Bapak/Ibu untuk ikut mengisi rubrik LENTERA ATMA. Kirimkan saja bahan tulisan (Font Times New Roman 12, spasi 1.5, maksimal 1.5 halaman A4, diketik dengan MS Word) tersebut ke scholarship@kamajaya.id.
No Comments