Semester Paling Berat

Semester delapan merupakan semester yang paling berat menurut saya. Pada semester tersebut, saya mengambil mata kuliah skripsi. Saya memulai penelitian skripsi di semester tujuh dengan harapan di semester delapan saya tinggal melanjutkan penelitian. Penelitian yang saya pilih yaitu mengenai mikrobiologi pangan. Saya menyelesaikan penelitian skripsi dalam waktu 4 bulan.

Saya termasuk orang yang sangat beruntung karena bisa menyelesaikan dengan cepat tanpa mengulang pengujian sampel. Selama penelitian, saya mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan setiap hari saya selalu berangkat jam 7 pagi dan pulang jam 3-5 pagi. Hal ini dikarenakan penelitian saya harus melakukan uji per 8 jam pengamatan dan dalam selang waktu 8 jam tersebut saya gunakan untuk pengujian lainnya.

Selain penelitian, saya juga masih tetap bekerja dan pelayanan di masyarakat 3 kali dalam seminggu. Saya merasa sangat keteteran dan lelah karena setiap hari harus seperti itu, tapi saya lakukan semua itu dengan syukur. Saya harus bisa mendapatkan uang tambahan untuk biaya hidup dan penelitian yang tidak sedikit. Kedua orang tua saya juga dalam kondisi tidak punya pemasukan, sehingga tidak bisa membantu biaya yang saya perlukan. Jadi, saya harus benar-benar berjuang untuk semuanya itu, agar saya cepat lulus dan bekerja.

Setelah penelitian, saya konsultasikan hasilnya dengan dosen pembimbing. Syukurlah, hasilnya dapat disetujui sehingga saya bisa masuk ke tahap selanjutnya, yaitu menulis naskah skripsi. Saya memiliki target untuk penulisan naskah maksimal hanya 2 minggu, namun ternyata semua meleset dari target. Bersamaan dengan penulisan naskah tersebut, saya mengalami musibah kecil, yaitu kecelakaan sepeda motor dan kaki saya terkilir. Setelah sembuh dalam 1 minggu, saya mengalami musibah lagi yaitu terpeleset dan jatuh dari tangga lantai 2. Bagian tulang ekor dan tangan saya sangat sakit karena saya jatuh dalam posisi duduk tegak. Saya sempat kaget dan takut kalau terjadi apa-apa, karena tiap hari harus merasakan sakit. Saya tidak bisa periksa ke dokter, karena saya tidak punya biaya dan tidak punya jaminan kesehatan (BPJS). Akhirnya setelah 2 minggu, rasa sakit berangsur-angsur berkurang. Saya obati dengan minyak herbal dari teman dan sudah membaik meskipun sampai sekarang masih sering terasa linu ketika terlalu capek.

Total, saya menulis naskah skripsi yaitu 1 bulan dan setelah itu masih melakukan beberapa revisi dengan dosen pembimbing kurang lebih 1 bulan. Saya kemarin ingin mengejar ujian pendadaran bulan Juni 2019, tetapi tidak bisa karena banyak waktu terpotong libur dan dosen pembimbing saya sangat sibuk. Akhirnya, saya ujian pada tanggal 11 Juli 2019 dan semua berjalan dengan anugerah Tuhan. Malam sebelum ujian, saya mendapat kabar bahwa orang tua saya sakit dan itu membuat saya sedih serta bingung, tetapi Tuhan menolong saya pada saat saya ujian. Saya bisa lulus ujian pendadaran. Saat ini, saya sedang menunggu pengumuman yudisium pada akhir bulan Juli 2019 agar bisa mengikuti upacara wisuda bulan Agustus 2019.

Saya atas nama Lisbeth Bernike Astari Nugroho mengucapkan banyak terima kasih kepada semua orang yang sudah mendukung saya, baik dengan doa maupun finansial, terutama Donatur KAMAJAYA Scholarship. Saya bersyukur karena Tuhan mengirimkan penolong yang telah membantu biaya kuliah saya. Semoga apa yang telah ditaburkan selama ini, tidak akan pernah sia-sia dan Tuhan akan selalu memperhitungkan semua yang Bapak/Ibu Donatur berikan. Saya berdoa agar Tuhan selalu memberkati Bapak/Ibu Donatur dalam setiap usaha dan apapun yang dikerjakan. Tanpa kerelaan hati dan perhatian Bapak/Ibu Donatur, saya tidak bisa untuk menyelesaikan kuliah saya. Oleh karena itu, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih untuk semua kebaikan dan taburan yang sudah diberikan. Tuhan memberkati Bapak/Ibu Donatur semua.

Yogyakarta, 15 Juli 2019
Lisbeth Bernike Astari Nugroho
Penerima Beasiswa KAMAJAYA
Mahasiswa Fakultas Teknobiologi Angkatan 2015