Lentera Atma: Bahagia Itu Sederhana

Setiap manusia mempunyai standar kebahagiaan masing-masing. Seorang direktur mempunyai standar kebahagiaan sendiri dan berbeda dengan seorang mahasiswa. Mungkin hari ini yang membuat kita bahagia adalah ketika kita punya banyak uang, atau selesai mengerjakan tugas, atau mendapat juara. Namun di kesempatan lain, kebahagiaan bisa diperoleh saat kita mendapatkan sebuah tantangan baru yang menjanjikan sebuah prestasi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Di sisi lain, ada juga orang-orang yang hidup sederhana sudah merasa bahagia ketika mendapatkan sepiring nasi dan lauk, meski belum ada jaminan mendapatkan makanan yang layak untuk mereka di hari esok. Bahagia memang bukan hanya milik orang yang kaya saja, bukan milik orang yang pintar saja, tetapi kebahagiaan adalah milik semua orang.

Ada suatu penelitian yang menyebutkan bahwa seseorang yang selalu membandingkan kekayaan/jabatannya dengan kerabat atau teman dekatnya, maka cenderung tidak bahagia bahkan seringkali merasa kecewa. Lalu bagaimana cara kita menemukan kebahagiaan itu?

Sebenarnya, kebahagiaan itu sederhana. Kuncinya adalah sikap kita sendiri. Dengan mensyukuri segala sesuatu yang kita miliki dan berjuang sepenuh hati untuk tujuan yang besar dan berdampak positif maka suatu kebahagiaan akan selalu mengalir di kehidupan kita. Jangan terus menyesali apa yang hilang, tetapi fokuslah pada apa yang telah kita miliki. Jangan mencari kesempurnaan, tetapi sempurnakanlah yang yang telah ada, dan kerjakanlah kesempatan itu. Bahagia itu sederhana.