Opini: Resolusi Tahun Baru
Tak terasa tahun 2021 sudah berakhir. Tahun 2021 terasa berjalan dengan sangat cepat. Meski begitu, banyak yang telah terjadi di tahun ini. Di Tahun 2021, pemerintah menyelenggarakan berbagai upaya untuk melawan COVID-19 seperti Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Selain itu, telah dilaksanakan program vaksinasi masyarakat di seluruh negeri. Kondisi ekonomi pun terlihat mulai pulih di tahun 2021.
Begitu pergantian tahun, orang-orang biasanya mulai membuat resolusi mereka untuk tahun berikutnya. Contohnya di tahun ini, ingin membuat rutinitas baru seperti tidur lebih teratur atau membuat target seperti di tahun ini ingin mempunyai bentuk badan yang ideal. Akan tetapi, setiap orang membuat resolusi tahun baru yang berbeda-beda. Beberapa orang bahkan membuat lebih dari 1 resolusi dan ada juga yang tidak membuat resolusi sama sekali.
Seringkali resolusi tahun baru tidak bertahan lama, terlupakan begitu saja setelah beberapa bulan atau bahkan hanya bertahan beberapa minggu. Terkadang, orang membuat resolusi yang sebenarnya tidak benar-benar ingin dilakukan. Kita memerlukan motivasi untuk mulai melakukan sesuatu. Motivasi bisa datang dari mana saja. Jika kita menyukai suatu kegiatan, kita menjadi lebih termotivasi untuk mengerjakannya dibanding kegiatan yang tidak disukai. Dalam pekerjaan atau tugas-tugas sekolah, kita termotivasi untuk mengerjakannya karena itu merupakan kewajiban. Sedangkan untuk resolusi, tidak ada kewajiban bagi kita untuk menyelesaikannya. Maka dari itu, resolusi sering kita tunda atau kita kesampingkan dengan hal yang lebih prioritas hingga pada akhirnya terlupakan.
Selain membuat resolusi, kita juga perlu memikirkan bagaimana cara untuk mencapainya. Menentukan tujuan tanpa memikirkan jalan menuju tujuan itu tidak akan membawa kita ke mana pun. Ini juga salah satu alasan mengapa resolusi tahun baru tidak terwujud. Kita membuat rencana yang bisa dilakukan dalam jangka panjang dan progesif. Selain itu, ada baiknya jika rencana ini kita buat fleksibel sehingga bisa disesuaikan jika keadaan tidak memungkinkan. Ketika memulai hal baru, kita biasanya terlalu bersemangat di awal. Contohnya resolusi ingin rutin berolahraga, di awal kita langsung memulai dari olahraga yang berat dan dengan repetisi yang banyak. Lama-lama, rutinitas tersebut malah terasa berat dan akhirnya kita mulai malas melanjutkannya. Untuk memulai, lari sore selama seminggu sekali saja sudah cukup untuk mencapai resolusi tersebut. Semakin lama, kita akan semakin terbiasa dengan rutinitas tanpa memikirkannya sebagai beban.
Namun, rencana tidak akan selalu berjalan sesuai dengan keinginan kita. Meskipun kita sudah berniat untuk menjalankannya, ada saja halangan yang menghambat kita. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Bisa saja kita mendapat kesibukan baru yang lebih mendesak sehingga tidak ada waktu untuk menjalankan rencana tersebut. Resolusi memang kita buat dengan tujuan untuk dicapai. Namun, jika pada akhirnya kita gagal mencapainya pun tidak masalah. Jangan sampai resolusi ini malah membebani sehingga malah mempengaruhi kondisi kita dalam mengerjakan tugas dan kewajiban sesungguhnya. Selama kita di tahun ini sudah lebih baik dari diri kita di tahun lalu, itu sudah cukup.
Gianyar, 6 Januari 2022
Gde Rama Vedanta Yudhistira
Mahasiswa Program Studi Informatika UAJY Angkatan 2020
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-5
Image by mohamed Hassan from Pixabay
No Comments