Opini: Kebersamaan
Sampai saat ini, secara umum tingkat pendidikan manusia Indonesia mengalami kenaikan yang membanggakan, dan boleh dikatakan hampir seluruh penduduk Indonesia telah mengenal pendidikan dasar. Pendidikan dasar telah merata di berbagai wilayah Indonesia, sehingga secara nasional penduduk Indonesia telah menikmati pendidikan dasar dan menikmati pendidikan menengah pertama maupun pendidikan menengah atas. Penduduk yang belum sempat menikmati pendidikan menengah, akhir-akhir ini di seluruh Indonesia sedang diupayakan secara besar-besaran agar mereka bisa menikmati pendidikan menengah dengan baik.
Kita belum secara nyata mengembangkan apa yang disebut dengan kekompakan serta memunculkan kebersamaan seperti yang diamanatkan oleh para pendiri bangsa. Indonesia sejak dulu terkenal dengan sifat kegotongroyongan dan saling bekerja sama satu sama lain. Namun sangat disayangkan, dengan munculnya globalisasi dan derasnya arus reformasi serta pengaruh dari luar negeri terutama pengaruh barat, kalau tidak diantisipasi dengan baik, maka manusia-manusia Indonesia akan menjadi manusia individual dan mengabaikan sifat kegotongroyongan. Budaya dan sistem pendidikan yang kita anut saat ini umumnya mengarah pada pengembangan pribadi.
Sebagian pengaruh barat itu berdampak negatif bagi bangsa ini, budaya barat tidak semuanya bisa diterapkan di Indonesia. Seperti halnya ego pribadi ini yang kadang sering menonjol, yang susah untuk dihilangkan. Apabila ada keinginan untuk membangun kebersamaan, maka hal itu harus diubah menjadi suatu kelompok yang mempunyai impian yang sama dan menciptakan adanya kebersamaan yang tujuannya antara lain untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk membangun kebersamaan, kelihatannya mudah dan sederhana. Namun, sebenarnya merupakan sesuatu yang tidak mudah dilakukan dan diperlukan kesadaran yang tinggi. Dalam kenyataannya, dengan berbagai ragam kebudayaan, agama dan suku yang berbeda-beda dan itu tersebar di seluruh tanah air, kebersamaan yang dulu dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia, saat ini mendapat cobaan dan hambatan, bahkan ada upaya-upaya untuk meruntuhkannya.
Kadang-kadang tidak kita sadari, bahwa sudah mulai bermunculan sesama anak bangsa yang saling menyerang satu sama lain dan saling menjatuhkan. Beralih pada penegakan hukum, demokratis maupun pemberantasan korupsi, tanpa pandang dulu sesama anak bangsa beradu argumentasi di depan publik.
Meskipun bangsa ini dalam kondisi yang kurang menguntungkan, terancam perpecahan, menghadapi kemiskinan yang masih tinggi dan kesenjangan yang makin melebar, yang kaya bertambah kaya dan yang miskin tetap saja miskin bahkan lebih parah lagi. Ada upaya-upaya dalam kepedulian terhadap sumber daya manusia dan terus berjuang untuk mendorong terciptanya budaya kepedulian antarwarga dalam masyarakat.
Jika kita menemukan adik-adik yang belum mendapatkan kesempatan sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama, mari kita dorong dan upayakan untuk masuk sekolah dengan dibantu oleh masyarakat yang mampu. Kita merasa memiliki dan hidup dalam kebersamaan yang saling tolong-menolong sesama anak bangsa.
Yogyakarta, 12 Januari 2023
Yohanes Rdo Swastianto
Mahasiswa Program Studi Manajemen UAJY Angkatan 2021
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-5
Image by Michal Jarmoluk from Pixabay
No Comments