Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Titis Luhur Pambudi
Titis Luhur Pambudi
Tanggal Lahir:
Kota Asal:
Studi:
26 Oktober 2002
Blora, Jawa Tengah
Fakultas Teknik Prodi Arsitektur semester 4 (Maret 2023)
Titis Luhur Pambudi
Mahasiswa Fakultas Teknik UAJY Prodi Arsitektur
Cebol Digayuh Lintang
Syalom, rahayu, perkenalkan saya Titis Luhur Pambudi, kebanyakan kawan, saudara, dan keluarga memanggil saya dengan sebutan “Titis”. Pada dasarnya arti nama Titis Luhur Pambudi merupakan sebuah doa dari kedua bapak ibu saya, yang secara sederhana dapat diartikan sebagai berikut: kata Titis adalah “semoga titis/tepat tujuan hidupnya”, arti kata Luhur “semoga luhur prilakunya” dan arti kata Pambudi “semoga luhur prilakunya di dalam menjalani kehidupan di dunia”. Perlu diketahui pula, bahwasanya seorang Titis kecil lahir pada 26 Oktober 2002 di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Menurut sudut pandang beberapa orang yang cukup dekat dengan saya, mereka berpendapat bahwasanya saya memiliki bentuk badan seperti tokoh wayang Werkodara. Hal tersebut dikarenakan saya memiliki bentuk badan yang cukup tinggi (180 cm), badan cukup gempal (90 kg), warna kulit sawo matang, rambut bergelombang, dan suara yang cukup berat. Selain itu jika menelisik ke dalam karakter pribadi saya, saya merupakan seseorang yang cukup penyabar, ramah, mudah bergaul, senang mengasuh anak-anak, tertarik dengan hal-hal baru, dan gemar dengan dunia kesenian (seni tari, seni lukis, dan seni teater).
Selanjutnya, saya merupakan anak kedua dari dua bersaudara dalam keluarga sederhana yang di dalamnya selalu ditanamkan nilai cinta kasih Katolik terhadap sesama. Keluarga saya berdomisili di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Bapak saya bernama Yoachim Yonowarso sedangkan Ibu saya bernama Setiyarni. Pada awalnya, dalam kelurga saya hanya Bapak yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Bapak awalnya merupakan seorang guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama di wilayah Kabupaten Blora, kemudian setelah berjalannya waktu dan bertambahnya usia, Bapak akhirnya pensiun tepat pada usia yang ke-60.
Setelah Bapak pensiun, di dalam kelurga tidak ada yang bekerja secara fisik/langsung untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Semua kebutuhan keluarga hanya mengandalkan uang pensiunan Bapak. Tidak selesai sampai di situ, akhir-akhir ini Bapak mengalami beberapa penyakit yang cukup berat, seperti gula, darah tinggi, dan gangguan pencernaan. Uang pensiun Bapak difokuskan untuk pengobatan yang harus setidaknya seminggu sekali berobat ke rumah sakit agar penyakit Bapak dapat mereda. Sebenarnya, masih ada ibu dan kakak perempuan saya. Namun, waktu Ibu habis untuk merawat Bapak di rumah, sehingga Ibu tidak dapat bekerja dan hanya fokus merawat Bapak. Sedangkan kakak perempuan saya sampai saat ini masih mencari pekerjaan dikarenakan terkena pemecatan massal saat menjadi guru di salah satu kursus bahasa Inggris di wilayah Yogyakarta.
Di balik semua kerumitan masalah yang menyelimuti keluarga saya, Bapak selalu berpesan pada diri saya, “Le cah bagus kue kudu sukses yo nang, doake bapak sehat ben iso goleke biaya sekolahmu, sinau sing tenanan, dongane bapak ibu menyertai sak lakumu.”
Kurang lebih seperti ini jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, “Anakku yang paling bagus kamu harus sukses ya, doakan bapak sehat biar bisa mencarikan biaya sekolahmu, belajar sungguh-sungguh, doa bapak ibu menyertai setiap langkahmu.”
Saya merasakan begitu besar rasa cinta kasih yang diberikan keluarga saya di atas keterbatasan yang kami miliki, sehingga kata-kata Bapak sebelum melepas saya berangkat kuliah tadi menjadi semangat bagi diri saya untuk mampu menghadapi segala rintangan yang akan saya lalui selama menjalani pendidikan program sarjana ini.
Pada saat saya memasuki Semester 3 masa perkuliahan, Semester 3 kali ini diawali dengan rasa kebahagiaan yang tak dapat digambarkan lagi, dikarenakan pada awal Semester 3 ini saya diterima menjadi bagian keluarga besar KAMAJAYA Scholarship sehingga beban yang saya dan keluarga saya alami dapat teringankan. Begitu besar rasa bahagia saya saat menjadi keluarga besar KAMAJAYA Scholarship ini. Saya menganggap ini semua karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan semangat baru bagi perjalanan hidup saya. Diri saya, saya ibaratkan seperti halnya cebol “manusia kerdil” yang digayuh lintang “diangkat bintang untuk berani dan mampu menjadi bintang-bintang baru di berbagai tempat yang masih membutuhkan cahaya terang/membutuhkan bantuan seperti saya saat ini.
Saya berharap dengan dengan diterimanya saya di keluarga KAMAJAYA Scholarship ini, menjadikan saya lebih maju dan mampu berjuang dengan lebih keras lagi, karya kesempatan yang diberikan Tuhan ini saya merasa tidak akan terulang lagi utuk kedua kalinya. Selain itu, setelah saya menerima bantuan beasiswa ini, saya dapat lebih menghargai sesama manusia, tulung tinulung (saling membantu), dan menganggap semua orang adalah saudara dan keluarga.
Selanjutnya, nantinya setelah saya lulus dari Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini saya akan kembali ke wilayah asal saya yakni di Kabupaten Blora. Di sanalah nantinya cerita seorang sarjana arsitektur akan dimulai. Di sanalah pula nantinya saya akan ikut serta di berbagai pembangunan di Kabupaten Blora, baik pembangunan fisiknya, pembangunan mentalnya, bahkan pembangunan rohaninya. Saya berharap setelah saya lulus ini, dengan berbekal segenap ilmu dan budi yang saya terima selama berkuliah dapat saya baktikan kepada masyarakat, Universitas, dan keluarga besar KAMAJAYA Scholarship.
Profil ini akan saya tutup dengan sebuah puisi, sebagai rasa terima kasih saya kepada KAMAJAYA Scholarship.
CEBOL GAYUH LINTANG
Aku cebol
Kata orang aku sepele
Tak ada masa depan katanya
Kemudian aku berkata pada mereka
Diam, diam, diam kalian mulut-mulut kotor yang hanya bisa merendahkan sesama manusia!!!!
Aku punya masa depan
Aku bisa seperti kalian
Yang katanya pintar, yang katanya cerdas, apalah itu semua yang katanya
Aku juga bisa
Lihatlah di kegelapanku ini ada bintang timur yang membantuku
Lihatlah itu, itu KAMAJAYA Scholarship-ku
Yang dikirimkan Tuhan untuk membawaku ke langit ketujuh
Membuktikan pada kalian manusia bagai debu
Bahwa aku mampu, untuk menjadi manusia yang lebih baik dari yang lalu lalu.
Bersamamu KAMAJAYA Scholarship-ku.
No Comments