Coretan Mahasiswa: Kesehatan Mental
Saat ini, isu kesehatan mental banyak sekali diangkat di berbagai topik diskusi. Ini karena sudah banyak masyarakat yang sadar dan paham dampaknya pada kualitas hidup. Banyak yang menyuarakan, mengedukasi, berusaha mematahkan stigma-stigma yang melekat terkait kesehatan mental dan mulai mendorong orang-orang untuk lebih terbuka membahas dan mencari dukungan terkait kesehatan mental. Selain kesadaran masyarakat, lonjakan masalah kesehatan juga meningkat akibat tekanan dari kehidupan saat ini, seperti tekanan yang datang dari sisi akademik dan pekerjaan, kemudian juga teknologi yang terus berkembangan, perubahan sosial, dan perekonomian yang sangat fluktuatif.
Dari beberapa gangguan kesehatan mental, skizofrenia adalah salah satunya. Skizofrenia mempengaruhi pikiran, persepsi, emosi, dan perilaku seseorang. Seseorang yang terkena skizofrenia mengalami gangguan dalam membedakan kenyataan dengan khayalan atau halusinasi. Beberapa cirinya adalah delusi di mana seseorang meyakini sesuatu yang tidak benar atau tidak rasional yang tidak sesuai dengan kenyataan. Ciri selanjutnya adalah halusinasi berupa pengalaman sensorik yang tidak nyata, seperti mendengar suara-suara yang tidak ada atau melihat hal-hal yang tidak ada. Ciri berikutnya adalah gangguan pikiran. Pikiran sesorang terfragmentasi sehingga sulit untuk menghubungkan ide-ide, atau pengalaman pemikiran yang terganggu. Ciri atau gejala yang lain adalah gangguan emosi, di mana seseorang mengalami perasaan yang tidak wajar atau tidak proporsional, seperti kehilangan minat atau gairah, atau ekspresi emosi yang terbatas. Kemudian juga ada gangguan perilaku, yaitu seseorang menunjukkan perilaku yang aneh atau tidak teratur, kehilangan motivasi, atau penarikan sosial.
Isu kesehatan mental tentu dapat menjadi tantangan yang signifikan. Namun, dengan perawatan yang tepat, dukungan sosial, dan manajemen kesehatan yang mencakup aspek yang luas dan lengkap, individu yang mengalami skizofrenia dapat mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidupnya. Jangan pernah ragu untuk mencari bantuan medis dan mari kita terus mendukung serta berupaya mengurangi stigma dan meningkatkan pemahaman tentang kondisi ini dalam masyarakat.
Image by Wokandapix from Pixabay
No Comments