Coretan Mahasiswa: Tetaplah Merasa Takut
Pernahkah pembaca merasa takut ketika akan melakukan sesuatu bahkan yang mungkin sudah menjadi rutinitas pekerjaan? Merasa cemas bahkan mengalami demam panggung ketika kembali akan melakukan hal yang sudah pernah dilakukan. Takut apa yang akan dikerjakan tidak memuaskan. Takut ada yang terlewat. Takut akan ada yang kurang dari harapan.
Rasa-rasanya, merasa takut tidaklah selalu menjadi hal yang buruk. Kita takut akan gagal atau tidak mencapai tingkat kesempurnaan dalam prosesnya karena kita ingin memberikan hasil yang maksimal, dan sepertinya itu adalah hal yang baik. Hal itu berarti kita ingin menunjukkan yang terbaik dari diri kita. Ketika rasa takut itu muncul, itu menunjukkan bahwa kita memiliki tanggung jawab dan peduli terhadap apa yang sedang kita lakukan. Rasanya seperti sebuah cambuk yang mengingatkan kita untuk tetap fokus dan berusaha keras.
Ketika rasa takut itu hilang, maka kita tidak lagi memiliki gairah pada hal-hal yang kita lakukan. Rasa takut adalah salah satu sumber motivasi yang menggerakkan kita maju, mendorong kita untuk terus berkembang dan mencapai potensi terbaik kita. Ketika kita kehilangan rasa takut, bisa jadi kita merasa acuh tak acuh terhadap apa yang menjadi hasil. Kita mungkin berpikir bahwa sudah cukup menjadi “biasa saja” dan kurang peduli terhadap detail-detail kecil yang sebenarnya mempengaruhi hasil akhir.
Jadi tetaplah menjaga rasa takut itu, tetapi jangan biarkan rasa takut menghentikan langkah-langkah kita. Jadikan rasa takut sebagai sahabat yang membimbing kita menuju kesempurnaan, tetapi jangan biarkan ia mengontrol kita. Terimalah bahwa takut adalah bagian dari pengalaman, dan kita bisa belajar untuk mengelola dan mengatasi rasa takut tersebut. Kita dapat mengubahnya menjadi energi positif yang mendorong kita mencapai puncak kemampuan kita, bukannya sebagai belenggu yang menghambat langkah kita.
Image by mohamed Hassan from Pixabay
No Comments