Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Genoveva Epifani Berly Anawang
Genoveva Epifani Berly Anawang
Tanggal Lahir:
Kota Asal:
Studi:
4 Januari 2003
Yogyakarta
Fakultas Teknologi Industri Prodi Informatika semester 6 (Februari 2024)
Genoveva Epifani Berly Anawang
Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri UAJY Prodi Informatika
Ini Kisah dan Mimpiku
Nama saya Genoveva Epifani Berly Anawang, lahir di kota Yogyakarta tanggal 4 Januari 2003. Sejak kecil saya dipanggil Berly, yang dalam Bahasa Yunani artinya Mutiara Hijau Lautan. Saya memiliki darah campuran Sumba-Jogja, dan sejak lahir hingga saat ini saya berdomisili di daerah Kusumanegara, Yogyakarta. Mama saya berasal dari NTT dan Papa saya berasal dari Yogyakarta. Saat ini, Mama sudah tidak lagi bekerja dan menjadi Ibu Rumah Tangga, sedangkan Papa masih bekerja sebagai staf di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Adik saya yang pertama, perempuan, mengemban studi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta jurusan Manajemen. Adik saya yang kedua, laki-laki, masih berada di bangku SMA di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
Saya menempuh pendidikan sekolah dasar lebih cepat yaitu pada umur 5 tahun. Kemudian saya melanjutkan ke jenjang SMP di SMP Negeri 16 Yogyakarta dan menyelesaikan pendidikan SMA di SMA Negeri 9 Yogyakarta. Setelah lulus dari SMA, saya memutuskan untuk tidak mendaftar kuliah selama 1 tahun. Selama 1 tahun tidak berkegiatan, saya memperdalam bahasa Inggris dan belajar beberapa bahasa baru, yaitu Jerman dan Korea. Pengalaman 1 tahun ini merupakan salah satu yang berharga bagi saya, ketika saya bisa mengisi hari-hari kosong saya dengan kegiatan yang saya suka. Hingga akhirnya tahun 2021 saya memutuskan untuk mendaftar kuliah di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Saya mengambil Program Studi Informatika di Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Saya aktif berorganisasi di tingkat fakultas sebagai pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri, sebagai anggota di tahun pertama dan sebagai Wakil Koordinator Bidang Usaha Dana di tahun kedua. Gereja yang adalah rumah kedua saya, saya dipercaya menjadi Sekretaris dan Bendahara OMK Gereja Santo Yusup Bintaran. Saya senang mengikuti berbagai kegiatan non-akademik sebagai peserta maupun panitia yang diselenggarakan oleh kedua organisasi yang saya ikuti. Berbagai kegiatan non-akademik tersebut seperti webinar, green action, forum lesehan, bakti sosial, dan beberapa program kerja 4 lembaga di Fakultas Teknologi Industri. Kegiatan gereja yang saya ikuti dan selenggarakan seperti donasi dan bakti sosial, malam keakraban, acara temu akrab, dan lain sebagainya. Sebagai pengurus, saya dengan beberapa teman lain pernah menjadi panitia dalam acara Doenia OMK, yang menjadi program kerja bersama OMK Kevikepan Yogyakarta Timur. Melalui banyak event yang saya kerjakan dan saya datangi, memperbarui diri saya menjadi sosok yang lebih terbuka dan bertanggung jawab. Teman-teman juga mengenal saya sebagai sosok yang ramah dan pandai bergaul, senang berkegiatan, suka belajar hal baru yang berbau kreativitas.
Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, saya memiliki ketertarikan dalam Bidang Seni. Seni menurut saya adalah ruang di mana saya bisa bebas meluapkan ekspresi dan kreativitas dalam bentuk yang indah bahkan ketika melewati zona nyaman saya sendiri. Saat kecil saya suka menari dan mengikuti les Tari Bali di Sanggar Sarasvati dekat rumah saya. Orang tua saya sangat mendukung hal tersebut dan membantu saya mengembangkan bakat saya tersebut. Saat senggang saya suka melukis dan bermain peran dalam seni teater. Bermain peran ini adalah salah satu dari beberapa seni yang saya sangat minati. Melalui beberapa organisasi teater di SMA saya berhasil mengembangkan kemampuan saya dengan tampil memerankan beberapa tokoh di beberapa pentas teater besar dan kecil. Saya juga sempat berkontribusi dalam kerja sama dengan SMA Negeri 2 Yogyakarta dan Seniman Yogyakarta. Selain di lingkup sekolah, saya juga mengikuti beberapa pementasan di Gereja. Saya sempat menyutradarai film pendek dengan judul “Grow Like a Butterfly”, sebuah karya persembahan Natal OMK Gereja Santo Yusup Bintaran. Saya terlibat juga sebagai sutradara di Tablo Perayaan Paskah di Gereja. Minat saya di bidang teater ini berubah menjadi salah satu mimpi yang ingin saya wujudkan.
Keadaan saya dengan kedua adik saya yang masih sama-sama menempuh pendidikan membuat perekonomian keluarga mengalami kesulitan. Sekarang saya juga tidak dalam posisi bekerja dan uang saku yang saya bawa masih berasal dari orang tua. Selain itu, kondisi kesehatan adik pertama saya yang juga tidak baik-baik saja. Adik saya terkena virus yang menyerang sistem sarafnya sejak SD. Hingga saat ini, adik saya masih mengonsumsi obat dan rutin menemui dokter untuk medical checkup. Biaya yang dikeluarkan setiap bulan untuk obat dan perawatan ke dokter cukup banyak. Saat ini hanya Papa saja yang punya penghasilan tetap. Dari beberapa alasan tersebut, muncul niat saya mendaftar di KAMAJAYA Scholarship untuk meringankan sedikit beban orang tua.
Selama saya beranjak dewasa, saya selalu memotivasi diri saya bahwa “untuk mendapatkan atau mencapai sesuatu, perlu lebih dari 1.000 langkah yang harus ditempuh”. Apabila hari ini saya gagal menjalani hari seperti yang sudah direncanakan, saya akan berusaha untuk mengevaluasi diri saya sendiri agar hari esok bisa lebih baik dari hari ini dan hari kemarin. Banyak pengalaman yang mengubah saya menjadi lebih baik. Saya sangat bersyukur hingga saat ini, saat masih memiliki harapan yang besar terhadap mimpi yang saya miliki. Terlebih karena di tahun 2023 saya juga diberi kesempatan untuk menerima Beasiswa KAMAJAYA. Saya sangat berharap melalui beasiswa ini, saya dapat berkembang, demi pribadi saya, dan masa depan saya. Masih banyak yang ingin saya lakukan dan ingin saya coba, dan akan saya wujudkan satu per satu.
No Comments