Lentera Atma: 10% Kejadian, 90% Respons
Dalam perjalanan hidup, kita sering dihadapkan pada berbagai tantangan dan rintangan, seperti masalah dalam perkuliahan, konflik dalam hubungan, atau masalah kesehatan. Banyak orang merasa terjebak dalam keadaan tersebut dan berpikir bahwa mereka tidak memiliki kendali. Namun, kutipan dari Charles R. Swindoll, “Hidup itu 10% tentang apa yang terjadi padamu dan 90% tentang bagaimana kamu meresponsnya,” mengingatkan kita bahwa yang lebih krusial bukan hanya apa yang terjadi, tetapi bagaimana kita merespons situasi tersebut.
Saat menghadapi kesulitan, reaksi kita—baik itu emosi, pikiran, atau tindakan—memainkan peran yang sangat penting. Misalnya, jika kita dihadapkan pada banyaknya tugas yang harus diselesaikan dalam waktu singkat, respons awal kita mungkin adalah rasa cemas atau kewalahan. Namun, yang lebih berarti adalah langkah selanjutnya. Apakah kita akan menyerah atau mencari cara untuk menyusun rencana belajar yang lebih efektif?
Dengan memilih untuk melihat peluang dalam situasi yang menekan, kita bisa mengubah keadaan yang sulit menjadi pengalaman yang positif. Misalnya, seorang mahasiswa yang merasa terbebani dengan tugas dapat memanfaatkan waktu untuk membuat daftar prioritas, membagi tugas besar menjadi bagian yang lebih kecil, atau bahkan bekerja sama dengan teman sekelas untuk saling membantu. Dengan cara ini, beban yang tampak berat bisa lebih mudah dikelola.
Charles R. Swindol mengingatkan kita bahwa kita memiliki kekuatan untuk mengatasi tantangan. Setiap pengalaman, baik atau buruk, dapat menjadi pelajaran berharga jika kita berani merespons dengan cara yang positif. Ketika kita memahami bahwa respons kita jauh lebih menentukan daripada kejadian itu sendiri, kita akan lebih siap menghadapi kesulitan dan menciptakan kehidupan yang lebih bermakna. Kita selalu memiliki pilihan dalam bagaimana kita merespons, dan pilihan itulah yang akan membentuk perjalanan hidup kita.
Image by Peggy und Marco Lachmann-Anke from Pixabay
No Comments