KAMAJAYA Scholarship / Kisah/Kesaksian/Testimoni  / Kisah Penerima Beasiswa: Banyak Belajar dari KAMAJAYA Scholarship

Kisah Penerima Beasiswa: Banyak Belajar dari KAMAJAYA Scholarship

Ketika pertama kali mengetahui tentang Beasiswa KAMAJAYA, aku merasa ini adalah salah satu beasiswa yang harus aku coba guna meringankan beban orang tuaku yang sudah pensiun pada saat itu. Aku mengikuti seluruh proses pendaftaran dari awal melengkapi berkas administrasi hingga wawancara. Tiba saat pengumuman dan puji Tuhan, seluruh proses seleksi dan doaku Tuhan jawab dengan sangat indah. Ketika pengumuman keluar, aku merasa sangat bersyukur dan langsung memberitahu ayahku. Ketika namaku dipanggil oleh Pak Maryatmo untuk berbicara sebagai penerima beasiswa, aku hanya bisa mengucapkan terima kasih.

Selama masa studi, KAMAJAYA Scholarship membuatku lebih fokus dan semangat dalam belajar. Rasa terima kasih itu aku wujudkan dengan cara berusaha seaktif mungkin di KAMAJAYA Scholarship, namun tetap bertanggung jawab dengan studiku sebagai seorang mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Di KAMAJAYA Scholarship ini, aku dapat belajar untuk menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan mempunyai rasa simpati yang lebih kepada teman-teman Penerima Beasiswa KAMAJAYA.

Dua buah program KAMAJAYA Scholarship yang aku sukai dan aku rasa cukup membantu yaitu adalah Career Insight dan bimbingan konseling. Career Insight sangat membantu memberikan gambaran mengenai dunia kerja agar kita dapat lebih mempersiapkan diri. Bimbingan konseling membantu para penerima untuk mempunyai tempat bercerita mengenai seputar kuliah maupun masalah yang lebih dalam lagi tanpa harus di-judge.

Di KAMAJAYA Scholarship, aku dipertemukan oleh banyak orang baik dan orang hebat. Bertemu dengan teman-teman baik yang sangat mendukung. Bahkan beberapa dari mereka memotivasi perjalanan skripsiku. Harapanku, kami bisa tetap berhubungan walaupun sudah tidak tinggal di satu kota lagi.

Lembur di Basement Kampus

Berkuliah di Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogkarta merupakan salah satu pengalaman dan kesempatan yang luar biasa bagiku. Tidak semua orang bisa mempunyai kesempatan berkuliah apalagi dengan didukung fasilitas yang lengkap dan memadai. Oleh karena itu, aku berusaha memanfaatkannya semaksimal mungkin. Di Fakultas Teknobiologi UAJY, aku mengambil konsentrasi industri yang mempelajari seputar obat tradisional, jamu, industri kosmetik, dan skincare.

Lembur sudah menjadi makanan sehari-hari bagi anak teknobiologi. Di Semester 4 ke atas sudah semakin padat. Salah satu pengalaman yang paling kuingat yaitu ketika menginap di basement kampus di depan laboratorium karena praktikum Mikrobiologi Industri yang memerlukan pengamatan fase pertumbuhan bakteri setiap 2 jam selama 24 jam. Kami seangkatan yang mengambil konsentrasi industri mayoritas tidur di kursi basement. Malam hingga pagi kami melakukan pengamatan, namun di pagi hari kami ada kelas yang harus dihadiri. Banyak dari kami yang telat kemudian mendapat teguran dari dosen. Salah satu pengalaman yang seru dan berkesan yang akan selalu kuingat karena pada malam itu justru banyak waktu yang aku dan teman-teman habiskan.

Mengerjakan Skripsi sampai Ujian Pendadaran

Skripsi yang awalnya menakutkan ternyata tidak semenakutkan yang kupikirkan. Ini berkat dukungan orang-orang terkasih dan juga tentunya KAMAJAYA Scholarship. Perjalanan skripsiku dimulai dari mengambil sampel di Bukit Progo. Aku membawa sekarung penuh trashbag berisi daun harendong bulu yang merupakan daun yang aku gunakan sebagai bahan penelitianku. Proses-proses selanjutnya seperti determinasi tanaman, uji kandungan sampel, uji antibakteri, dan dilanjutkan dengan analisis.

Banyak hal yang mewarnai perjalanan skripsiku. Salah satunya adalah kegagalan dalam melakukan salah satu uji. Ketika hasil tidak sesuai, yang aku lakukan adalah menenangkan pikiran sejenak untuk kembali lebih fokus. Setelah beberapa bulan, akhirnya penelitianku selesai dan tibalah saat pendaftaran ujian pendadaran. Sebelum pendadaran, aku berlatih presentasi di depan dosen pembimbing utama dan rasa gugup tersebut tidak dapat disembunyikan dari dosen pembimbing utama yang menyadari bahwa aku gugup. Namun ketika hari ujian pendadaran tiba, aku berusaha mempresentasikan hasil penelitianku sebaik mungkin sampai akhirnya dinyatakan lulus. Proses pembuatan skripsi ini mengajarkanku mengenai ketahanan (resilience) dan berpikir kritis serta tenang ketika menemukan suatu kendala.

Foto dengan dosen pendamping pendamping, pendamping utama, dan dosen penguji skripsi.
Foto sesudah ujian pendadaran.

Rasa syukur dan terima kasih yang besar ke donatur, pengurus, dan konselor KAMAJAYA Scholarship.

Rasanya jika diungkapkan lewat kalimat saja tidak akan cukup untuk membalas semua kebaikan donatur, pengurus dan konselor. Saat ini, hal yang paling mungkin kulakukan adalah berdoa untuk orang baik yang telah membantu para Penerima Beasiswa KAMAJAYA. Bukan hanya aku, tapi orang orang yang sudah membantu teman-teman Penerima Beasiswa KAMAJAYA lainnya juga.

Akhir kata, ada sebuah pantun untuk pihak-pihak yang telah banyak berperan dan membantu di KAMAJAYA Scholarship. Berikut pantunnya:

Pergi ke pasar beli terasi
Memakai celana bermotif hati
Terima kasih donatur yang baik hati
Bantuannya sangat-sangat berarti

Yogyakarta, 24 Oktober 2024

Angelina Yuniarti
Mahasiswa Program Studi Biologi UAJY Angkatan 2020
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-5

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA