Opini: Aktif di Ogranisasi Kampus, Antara Pengalamanan dan Tantangan
Aktif di organisasi kampus? Bagi sebagian mahasiswa, ini adalah jalan menuju pengalaman yang kaya, tapi bagi sebagian lainnya, mungkin dianggap “bikin repot”. Dunia organisasi di kampus memang seru, menantang, sekaligus penuh cerita. Nggak heran banyak yang bilang, kalau kuliah cuma buat belajar teori, rasanya ada yang kurang. Karena itulah, organisasi jadi pilihan buat mereka yang pengen belajar lebih dari sekadar buku.
Apa sih yang bikin aktif organisasi itu menarik? Yang pasti, organisasi itu ibarat miniatur dunia nyata. Di sana, kita bisa ketemu banyak tipe orang dengan beragam karakter. Mulai dari yang ambisius, kreatif, pemimpin alami, sampai yang kadang bikin gemes karena kerjaannya numpang nama. Di sini, kita belajar cara menghadapi berbagai macam kepribadian, mengatur waktu, dan bahkan mengatasi konflik yang muncul.
Aktif di organisasi juga berarti belajar tanggung jawab. Kadang kita dihadapkan dengan deadline rapat, proposal, atau acara yang nggak jarang berbenturan dengan tugas kuliah. Ada momen di mana harus begadang karena harus menyelesaikan laporan organisasi, padahal besoknya ada presentasi di kelas. Lelah? Pasti. Tapi di balik lelahnya, ada kepuasan saat kita melihat acara berjalan lancar, atau saat proyek yang kita susun bareng-bareng akhirnya berhasil. Di sisi lain, aktif di organisasi juga punya tantangan besar. Pertama, soal membagi waktu. Di saat teman-teman bisa pulang kuliah santai, kita harus siap ikut rapat sampai malam. Tantangan kedua adalah kadang munculnya stigma, terutama dari orang-orang yang melihat organisasi hanya dari luar: “Anak organisasi pasti kuliahnya jadi nggak fokus” atau “Terlalu sibuk di luar, nggak punya waktu buat belajar.” Padahal, bagi yang menjalaninya, organisasi justru bikin kita belajar untuk lebih disiplin dan efisien dalam mengelola waktu.
Banyak orang bilang kalau pengalaman organisasi ini jadi bekal buat nanti saat masuk dunia kerja. Dan itu benar. Hal-hal yang kelihatannya sepele, seperti belajar presentasi, jadi panitia acara, atau bikin proposal, bisa jadi skill penting saat kita sudah bekerja nanti. Bahkan, banyak perusahaan yang menghargai pengalaman organisasi karena tahu betapa pentingnya soft skills seperti komunikasi, kerja sama, dan kepemimpinan.
Jadi, kalau kamu mahasiswa yang pengen lebih banyak pengalaman, coba deh ikut organisasi. Emang nggak selalu mudah, tapi pelajaran dan kenangan yang didapat bakal lebih berharga daripada sekadar nilai di transkrip. Karena, di organisasi, kita nggak cuma belajar kerja tim atau jadi pemimpin, tapi juga belajar tentang diri sendiri – sejauh mana kita bisa bertahan, berkembang, dan menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.
Yogyakarta, 21 November 2024
Maria Ervioline Putri
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UAJY Angkatan 2021
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-6
No Comments