KAMAJAYA Scholarship / Opini  / Opini: Beban Kelompok, Siapa yang Nanggung?

Opini: Beban Kelompok, Siapa yang Nanggung?

Siapa di sini yang nggak pernah ngalamin “beban kelompok”? Mungkin hampir nggak ada, karena tugas kelompok ini sepertinya sudah jadi bagian wajib dalam dunia perkuliahan. Dari tugas presentasi sampai proyek besar di akhir semester, tugas kelompok selalu muncul dengan segala tantangan yang menyertainya.

Awalnya, ide tugas kelompok itu bagus – kerja bareng, saling bantu, dan mengembangkan rasa tanggung jawab. Tapi di dunia nyata, tugas kelompok bisa berubah jadi ujian mental buat sebagian mahasiswa. Kenapa? Karena sering kali, beban tugas itu nggak terbagi rata. Ada satu atau dua orang yang “ngangkut” sebagian besar kerjaan, sementara yang lain seperti menghilang di balik layar, atau muncul hanya untuk bertanya, “Kapan dikumpulin?”

Tipe anggota kelompok dalam tugas biasanya bervariasi, dari yang paling rajin dan terorganisir sampai yang tiba-tiba hilang tanpa kabar. Seringnya, ada satu atau dua orang yang harus kerja lebih keras – ngejar deadline, ngedit, bahkan kadang sampai mengerjakan bagian yang seharusnya bukan tanggung jawab mereka. Di sisi lain, ada anggota yang hanya muncul saat presentasi atau ketika tugas mau dikumpulkan. Dan begitu tugas selesai, hilang lagi tanpa jejak.

Kenapa sih bisa begitu? Mungkin karena nggak semua orang punya komitmen yang sama dalam kelompok, atau mungkin ada juga yang berpikir, “Ah, kalau ada yang mau ngerjain, kenapa harus ribet?” Kadang alasan sibuk juga sering jadi alasan klasik. Tapi buat yang benar-benar kerja, jadi kayak “beban kelompok” ini bisa menguras energi dan bikin stres.

Tapi anehnya, di balik beban ini, ada juga sisi positifnya. Karena tugas kelompok, kita jadi belajar bagaimana kerja sama itu nggak semudah kelihatannya. Kita jadi tahu bagaimana cara berhadapan dengan orang yang mungkin nggak sesuai harapan, bagaimana caranya mengatur waktu, dan juga bagaimana menyampaikan pendapat tanpa bikin keributan. Bahkan, terkadang, pengalaman tugas kelompok yang seperti ini malah bikin kita ketawa di akhir semester, karena banyak cerita yang dibawa.

Mungkin tugas kelompok nggak akan pernah jadi sepenuhnya adil. Tapi mungkin yang penting adalah bagaimana kita bisa tetap menghadapinya dengan profesional dan tetap saling menghargai. Soalnya, tugas kelompok ini adalah miniatur dunia kerja, tempat kita belajar menghadapi “tim” yang nggak selalu ideal. Yang pasti, kalau kamu yang pernah atau sedang ngerasain jadi “penanggung beban kelompok”, tenang aja, kamu nggak sendirian.

Yogyakarta, 29 November 2024

Maria Ervioline Putri
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UAJY Angkatan 2021
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-6

Image by Gerd Altmann from Pixabay

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA