Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Bernadeta Adventa Ruma
Bernadeta Adventa Ruma
Tanggal Lahir:
Kota Asal:
Studi:
5 Desember 2003
Tangerang
Fakultas Hukum Prodi Ilmu Hukum semester 3 (Desember 2024)
Bernadeta Adventa Ruma
Mahasiswi Fakultas Hukum UAJY Prodi Ilmu Hukum
Bermimpi Menjadi Notaris atau Menjadi Jaksa
Holaa, perkenalkan nama saya Bernadeta Adventa Ruma namun bisa dipanggil Deta saja. Saya lahir di Tangerang pada tanggal 5 Desember 2003. Saat ini, saya menempuh pendidikan di Fakultas Hukum, Semester 3, sesuai dengan cita-cita saya sejak SMP.
Saya adalah anak ketiga dari empat bersaudara (kakak pertama dan kedua laki-laki, adik yang terakhir perempuan). Kami tinggal bersama dengan kedua orang tua sebelum akhirnya saya merantau ke Jogja untuk menempuh pendidikan di UAJY tercinta ini. Kami hidup harmonis dan sejahtera serba berkecukupan meskipun masih kurang dalam melengkapi beberapa kebutuhan kami sekeluarga. Kedua orang tua saya memiliki pekerjaan berat namun mulia bagi keluarga saya. Ayah saya menafkahi kami sekeluarga dengan pekerjaannya yaitu menjadi advokat dan ibu saya sebagai ibu rumah tangga sekaligus menjadi penopang ayah saya dan teman bagi anak-anaknya. Namun tak hanya itu, kedua orang tua saya begitu berjasa bagi saya karena mereka melakukan apa pun yang mereka bisa agar kebutuhan kami terpenuhi, meskipun harus meminjam uang atau pun menjual harta agar kami bisa memenuhi keperluan kami.
Pada masa sebelum pandemi COVID-19, ayah saya memberikan jasa hukum di beberapa perusahaan sebagai konsultan, yang salah satunya adalah PT Propan Raya, sebuah perusahaan cat terkenal. Papa mendapat gaji bulanan yang cukup untuk membayar uang sekolah kami berempat dan membiayai kebutuhan sandang dan pangan kami. Namun pada masa pandemi COVID-19, semua pekerjaan Papa mendadak dihentikan. Semua terjadi hampir secara bersamaan waktunya. Papa sempat mengeluh karena belum memiliki uang cadangan, sementara rata-rata kliennya mendapat masalah keuangan dan tidak membutuhkan dulu jasa Papa. Papa sudah mencoba mencari berbagai kasus dan bekerja secara sendiri, agar setidaknya memegang uang dalam mencukupi kebutuhan. Pada masa pandemi COVID-19, semua harga kebutuhan naik (meningkat). Ibu saya juga membantu ayah saya dengan mencari pekerjaan ringan seperti menjual kue, ataupun menjadi perantara antara penjual dengan pembeli secara online. Misalnya ada uang sekolah dari salah satu anaknya yang belum bisa dipenuhi, kedua orang tua saya mencari pinjaman meskipun tidak tahu apakah bisa membayar dengan tepat waktu jumlah pinjaman tersebut. Kedua orang tua saya awalnya berusaha agar anak-anaknya tidak tahu terkait masalah meminjam uang, namun mereka terpaksa memberitahukan kepada kami anak-anaknya agar kami paham dengan kondisi yang saat ini kami alami.
Saat ini, saya tinggal terpisah dengan kedua orang tua saya. Mereka tinggal di Kota Tangerang Selatan di rumah yang sejak tahun 2005 dibeli. Lalu saat ada rezeki, pada tahun 2017, orang tua saya membeli rumah yang di Jogja, yang saat ini saya tinggali karena banyak anak-anaknya berkuliah di Jogja. Rumah yang di Kota Tangerang Selatan, berada dekat dengan perkotaan daerah BSD (Bumi Serpong Damai), sedangkan rumah yang di Yogyakarta berada dekat Stadion Maguwoharjo, rumah tersebut masih masuk daerah pedesaan. Di rumah yang di Kota Tangerang Selatan, saat ini ditempati oleh kedua orang tua saya, kakak pertama saya, dan adik perempuan saya. Sedangkan rumah yang di Yogyakarta, ditempati oleh kakak kedua saya dan diri saya sendiri, yang sangat membantu kami karena tidak perlu membayar uang sewa/kos. Bahkan untuk menghemat, kami dapat belanja dan memasak sendiri, sesuai kondisi keuangan yang ada.
Kegiatan mahasiswa yang saya ambil yaitu AILS (Atma Jaya International Law Society) dari Fakultas Hukum. Alasan saya masuk organisasi AILS karena saya mempunyai basic skill bahasa Inggris. Saat saya masuk semester 3, saya ikut les intensif seperti perkuliahan yang diadakan oleh Universitas Sanata Dharma yang bernama EEC (English Extension Course). Lalu, saya juga tertarik mengenal lebih jauh mengenai hukum internasional dan saya merasa AILS dapat membantu perkuliahan saya terutama dalam menempuh pendidikan S1 saat ini. Untuk kegiatan di luar kampus seperti kegiatan di gereja maupun di sekitar rumah belum saya ikuti karena masih fokus perkuliahan di semester 1 dan 2. Lalu, saya juga menjadi anggota Divisi Kajian Penelitian pada Komunitas Anti Korupsi (KOMUTASI). Selama beberapa bulan berjalan setelah dilantik menjadi anggota, saya sudah dipercayakan untuk menjadi Ketua Diskusi Internal dan Ketua Diskusi Eksternal (akan datang). Lalu selain masuk ke dalam organisasi maupun komunitas, saya juga mulai mengikuti kegiatan relawan/volunteer yang diadakan oleh pihak kampus.
Alasan utama mengapa saya memerlukan Beasiswa KAMAJAYA ini karena kedua orang tua saya masih kesulitan dalam memenuhi kewajiban pembayaran SPP Tetap dan Variabel, serta masih ada tanggungan pada cicilan angsuran biaya masuk kuliah sebelumnya, dan ada tanggungan biaya sekolah adik saya yang masih berada di sekolah dasar yang belum terbayarkan juga, sehingga besar harapan saya bila saya mendapatkan Beasiswa KAMAJAYA mampu meringankan beban bagi kedua orang tua saya dan mengikuti perkuliahan dengan baik tanpa beban pikiran mengenai masalah keuangan.
Saya berencana menyelesaikan masa studi selama 3,5 tahun dengan predikat “Cum Laude” dan saya mempunyai mimpi menjadi Notaris atau menjadi Jaksa. Saya bermimpi menjadi orang yang penuh ketegasan namun memiliki jiwa yang adil, jujur, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama. Komitmen yang bisa saya berikan kepada KAMAJAYA Scholarship di masa depan yaitu menjaga prestasi akademik saya ataupun meningkatkannya, lalu menyelesaikan studi tepat waktu dan menjaga nama baik KAMAJAYA Scholarship. Lalu kontribusi yang bisa saya berikan yaitu menjadi relawan dan menjadi agen perubahan yang baik serta mampu membuat karya yang bisa bermanfaat bagi banyak masyarakat.
No Comments