
Opini: Toleransi di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai momen untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Tuhan, Ramadan juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam keberagaman yang ada, sikap saling menghormati menjadi kunci untuk menjaga harmoni sosial.
Dalam kondisi kampus yang beragam, tidak semua mahasiswa menjalankan ibadah puasa. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk saling menghormati. Mereka yang tidak berpuasa diharapkan dapat menjaga sikap dengan tidak makan atau minum secara mencolok di tempat umum, sementara mereka yang berpuasa juga sebaiknya tidak memaksakan keyakinannya kepada orang lain. Jangan menggoda teman yang sedang puasa dan jangan juga memaksakan teman yang tidak berpuasa untuk berpuasa.
Ramadan adalah bulan berbagi, di mana banyak orang berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Toleransi dapat diwujudkan dengan membantu mereka yang kurang mampu, baik Muslim maupun non-Muslim. Kegiatan berbagi takjil, memberikan sedekah, serta membantu sesama tanpa melihat latar belakang agama merupakan bentuk nyata dari toleransi dan solidaritas sosial.
Setiap daerah memiliki cara yang berbeda dalam menjalankan ibadah Ramadan. Ada yang mengadakan sahur keliling, ada yang melakukan tarawih dengan jumlah rakaat yang berbeda, dan ada pula tradisi buka puasa bersama lintas agama. Menghormati perbedaan ini menunjukkan bahwa keberagaman adalah kekayaan, bukan pemisah.
Bulan Ramadan juga menjadi momen refleksi untuk mengontrol diri, termasuk dalam berbicara dan bersikap. Menghindari ujaran kebencian, tidak menjelekkan keyakinan orang lain, dan tetap bersikap sopan adalah bagian dari menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis.
Toleransi di bulan Ramadan adalah wujud nyata dari ajaran Islam yang mengedepankan kasih sayang dan persaudaraan. Dengan saling menghormati, berbagi, dan menghargai perbedaan, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis. Tidak hanya di bulan Ramadan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Mari jadikan Ramadan sebagai momentum memperkuat persatuan dalam keberagaman antarteman dan sesama.
Yogyakarta, 6 Maret 2025
Marcellinus Galih Ruswidyatmoko Nugroho
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UAJY Angkatan 2021
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-7
Image by Michal Jarmoluk from Pixabay
No Comments