
Kisah Penerima Beasiswa: KAMAJAYA Scholarship, Penyelamat Kami
Syalom, perkenalkan saya Titis Luhur Pambudi, yang akrab di panggil Titis. Saya lahir pada 26 Oktober 2002 dan berdomisili di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Saya adalah anak terakhir dari sepasang orang tua dari desa, dengan bapak sebagai pensiunan guru di sebuah SMP di Kabupaten Blora.
Masih teringat jelas bagaimana saya dapat diterima di keluarga besar KAMAJAYA Scholarship. Waktu itu, saya benar-benar kebingungan bagaimana melanjutkan pendidikan S1 Prodi Arsitektur saya yang sudah berjalan di Semester 2. Sewaktu itu, bapak saya masih menderita sakit diabetes dan ginjal yang cukup parah sehingga seluruh biaya keluarga difokuskan untuk kesembuhan Bapak. Waktu yang berjalan membawa saya mengenal KAMAJAYA Scholarship, hingga dengan penuh harapan atas kebimbangan saya waktu itu, saya mendaftarkan diri untuk memohon bantuan KAMAJAYA Scholarship agar menerima saya menjadi keluarga dan membantu kebimbangan atas keberlanjutan pendidikan saya. Akhirnya setelah melalui tahapan seleksi, saya ditetapkan menjadi keluarga besar KAMAJAYA Scholarship.
Waktu yang terus berjalan bersama KAMAJAYA Scholarship menumbuhkan semangat saya melalui semester demi semester dalam dinamika pendidikan S1 Program Studi Arsitektur saya. Setiap akhir semester dan awal semester saya selalu dibimbing oleh bapak-bapak pembimbing rohani dan akademis untuk kembali merenungi perjalanan setiap semester dan menata langkah dalam menjalani semester yang akan dimulai. Kegiatan-kegiatan KAMAJAYA Scholarship yang juga sangat merangkul saya seperti halnya piket jaga ruang Kantor PP KAMAJAYA, rapat bulanan, ulang tahun KAMAJAYA Scholarship, makrab dan masih banyak lagi yang rasanya tidak cukup bila hanya dituliskan di secarik kertas ini, benar-benar sangat menjadi obat kebahagiaan dan kekeluargaan atas duka batin yang setiap hari saya rasakan.
Hingga saat itu, saya menjalani proses Tugas Akhir di Semester 8, kira-kira bulan Januari 2025. Saya memulai menyelesaikan proses pendidikan saya dengan melakukan perancangan Rusunawa di wilayah Tegalrejo dengan proses perancangan 36 hari saja lamanya. Dalam satu sisi, saya selalu diberikan semangat oleh KAMAJAYA Scholarship baik dari Bapak/Ibu dosen maupun teman-teman seperjuangan. Namun di sisi lain, bapak saya berada di titik kritis atas penyakitnya yang telah diderita selama kira-kira 3 tahun lamanya. Benar-benar bingung rasanya entah bahasa apa yang harus saya tuliskan di sini untuk menggambarkan kebingungan saya saat itu.
Satu sisi saya ingin menemani saat-saat terakhir Bapak saya di rumah sakit, namun di sisi lain saya harus menyelesaikan Tugas Akhir itu yang menjadi impian Bapak. Dengan dukungan Bapak/Ibu donatur, Bapak/Ibu dosen pembimbing, dan teman-teman seperjuangan akhirnya tepat 24 Februari 2025 saya menyelesaikan Tugas Akhir saya dengan melaksanakan sidang pendadaran dan dinyatakan lulus dengan nilai A. Saat itu, saya langsung pergi pulang ke Kabupaten Blora untuk memberikan kabar bahagia itu ke orang tua saya. Setelah saya memberikan kabar gembira itu, kira-kira 3 minggu setelahnya Bapak saya meninggal tanpa bisa melihat anaknya ini diwisuda.
Dengan perasaan hancur-sehancurnya saya berusaha menerima semua keputusan Tuhan kepada saya dan keluarga saya saat ini, dengan penuh tanggung jawab pula saya menyelesaikan proses Yudisium dan akan melangsungkan wisuda pada Upacara Wisuda Periode III Tahun Akademik 2024/2025 – Sabtu, 31 Mei 2025. Bagi saya, apa yang terucap itu yang harus terjadi, sebagaimana saya mengucapkan janji dan sumpah saya kepada almarhum Bapak dan Bapak/Ibu dosen pembimbing KAMAJAYA Scholarship bahwa saya akan menyelesaikan semua tugas, tanggung jawab, dan kewajiban saya atas pendidikan S1 Arsitektur saya pada bulan Mei 2025.




Romo Suster, Bapak/Ibu donatur, Bapak/Ibu Pembimbing entah dengan kata-kata apa yang dapat saya sampaikan untuk menggambarkan rasa Terima Kasih saya ini, atas biaya yang telah diberikan, waktu yang telah diluangkan, dan pikiran yang dicurahkan kepada saya dan teman-teman KAMAJAYA Scholarship. Saya mengucapkan terima kasih yang begitu besar. Bapak/Ibu sekalian sudah menjadi orang tua asuh bagi kami, teman cerita atas masalah hidup yang kami alami, dan penyelamat atas kebimbangan-kebimbangan kami ini. Semoga Kasih Tuhan yang membalas segala sesuatu yang telah Bapak/Ibu curahkan kepada kami semua ini.
Kemudian sebelum saya melangkah lebih jauh untuk menata kehidupan baru, sudah hukumnya seorang anak meminta restu orang tua. Saya selaku anak meminta doa dan restu Bapak/Ibu sekalian untuk melanjutkan perjalanan hidup ini dan memulai menuliskan cerita baru di tempat baru. Semoga perjalanan waktu akan membawa saya menjadi orang sukses seperti Bapak/Ibu sekalian dan dapat mendarmakan hidup dan kasih bagi sesama yang membutuhkan seperti saya waktu itu yang begitu membutuhkan bantuan Bapak/Ibu sekalian.
Akhir kata, semoga berkat Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai Bapak/Ibu sekalian dalam menjalani penziarahan hidup di dunia ini. Terima Kasih nggih Bapak kalih Ibu.
Kabupaten Blora, 27 April 2025
Titis Luhur Pambudi
Mahasiswa Program Studi Arsitektur UAJY Angkatan 2021
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-6
No Comments