KAMAJAYA Scholarship / Opini  / Opini: Narkoba Bukan Solusi, tapi Awal Kehancuran

Opini: Narkoba Bukan Solusi, tapi Awal Kehancuran

Penyalahgunaan narkoba masih menjadi persoalan yang sangat mengkhawatirkan, terutama di kalangan remaja dan mahasiswa. Meskipun kampanye dan edukasi tentang bahaya narkoba terus digaungkan, kenyataannya godaan itu tetap ada, hadir dalam bentuk ajakan teman, tekanan pergaulan, atau bahkan keinginan untuk sekadar “coba-coba”. Sayangnya, apa yang awalnya terlihat sepele justru bisa membawa konsekuensi besar dan menghancurkan masa depan.

Saya merasa persoalan narkoba bukan hanya masalah individu, tetapi cerminan dari krisis yang lebih luas: mulai dari lemahnya kontrol diri, kurangnya dukungan emosional, hingga lingkungan sosial yang permisif. Banyak mahasiswa yang terjebak karena tidak punya ruang untuk berbicara, tidak merasa aman untuk bercerita, atau tidak tahu ke mana harus mencari bantuan. Ini menjadi peringatan bahwa pendekatan kita selama ini harus lebih manusiawi dan menyentuh akar persoalan.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Nelson Mandela, “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.” Maka dari itu, pencegahan penyalahgunaan narkoba seharusnya tidak hanya mengandalkan hukuman, tetapi harus berakar pada pendidikan yang mencerahkan dan memberdayakan. Kita perlu membangun lingkungan yang sehat dan saling mendukung, baik di rumah, kampus, maupun media sosial, agar generasi muda memiliki kekuatan mental untuk menolak narkoba sejak awal.

Narkoba bukan sekadar merusak tubuh dan pikiran, tetapi juga merampas harapan dan mimpi seseorang. Banyak mahasiswa yang kehilangan arah hidup, terpaksa putus kuliah, hingga terseret ke masalah hukum akibat keterlibatan dengan narkoba. Lebih menyedihkan lagi, mereka yang terjebak biasanya adalah pribadi dengan potensi besar yang seharusnya bisa berkontribusi untuk kemajuan bangsa.

Dalam konteks ini, peran kampus sangat penting. Kampus seharusnya menjadi ruang aman untuk tumbuh, bukan hanya tempat menumpuk nilai akademik. Seperti yang dikatakan B.J. Habibie, “Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh karakter dan kualitas pemudanya hari ini.” Maka, sudah seharusnya kita menanamkan kesadaran bahwa menjauhi narkoba adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai calon pemimpin masa depan.

Kita, sebagai mahasiswa, tidak boleh hanya jadi penonton. Kita adalah bagian dari generasi yang akan menentukan arah bangsa ke depan. Kita bisa mulai dari langkah-langkah kecil: mendukung teman yang sedang kesulitan, menyebarkan informasi positif, atau terlibat dalam kegiatan kampus yang mengangkat isu kesehatan mental dan anti-narkoba. Peduli bukan berarti ikut campur, tapi menjadi teman yang hadir ketika dibutuhkan.

Kesadaran dan kepedulian adalah kunci. Kalau bukan kita yang menjaga masa depan kita sendiri, lalu siapa? Narkoba bukanlah solusi, melainkan awal dari kehancuran. Mari kita bersama-sama menjaga diri, menjaga teman, dan menjaga lingkungan karena masa depan yang cerah hanya mungkin diwujudkan oleh generasi muda yang sadar, sehat, dan kuat.

Yogyakarta, 26 Juni 2025

Joan Laksmita Kusuma Apsari
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil UAJY Angkatan 2022
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-7

Image by StockSnap from Pixabay

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA