Kisah Penerima Beasiswa: Terjebak di Dalam Situasi Keluarga

Saya adalah mahasiswa Akuntansi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan saat ini saya menghadapi tantangan besar yaitu penyusunan skripsi. Topik yang saya pilih adalah “Pengaruh Pemahaman Pajak, Sosialisasi Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, dan Persepsi Sanksi Pajak Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Usahawan di KPP Pratama Wonosari.”

Proses awal penyusunan skripsi ini terasa sangat berat. Saya merasa bersemangat saat memilih topik ini, tetapi ketika mulai mengumpulkan data, semuanya menjadi rumit. Pemahaman tentang pajak yang saya butuhkan ternyata lebih kompleks dari yang saya kira. Mencari sumber yang tepat dan relevan sangat menantang.

Saya juga perlu melakukan survei kepada wajib pajak di KPP Pratama Wonosari. Namun, mendapatkan respon dari mereka tidak semudah yang saya harapkan. Banyak yang menolak untuk berpartisipasi dan data yang saya kumpulkan sering kali tidak sesuai harapan. Setiap kali saya merasa sudah mendapatkan kemajuan, masalah baru muncul dan rasa frustasi mulai menggerogoti saya. Saya semakin merasa tertekan, terutama ketika melihat teman-teman sekelas saya yang sepertinya lebih maju. Rasa cemas dan keraguan mulai muncul, dan saya merasa sendirian dalam perjuangan ini.

Suatu malam, saya memutuskan untuk pergi ke kampus dan mencari ketenangan di perpustakaan. Saya duduk di sudut yang tenang dan mulai menyusun rencana. Saya berusaha lebih terorganisir dengan membagi tugas menjadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah dikelola. Saya mulai mencari cara untuk menjangkau responden dengan lebih efektif dan menyusun pertanyaan survei yang lebih jelas.

Hari demi hari, saya bekerja keras, dan secara perlahan saya mulai melihat kemajuan. Meskipun masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi, saya bertekad untuk menyelesaikan skripsi ini. Setiap langkah kecil yang saya ambil membawa saya lebih dekat ke tujuan.

Saya menyadari bahwa meskipun perjalanan ini penuh rintangan, setiap perjuangan adalah bagian dari proses belajar yang berharga. Dengan semangat baru, saya melanjutkan perjalanan ini, bertekad untuk menyelesaikan skripsi dan mencapai kelulusan yang saya impikan. Selain itu, saat ini saya menghadapi masalah besar di keluarga, orang tua saya sedang dalam proses perceraian. Situasi ini membuat hidup saya sangat sulit.

Awalnya, saya tidak menyadari betapa seriusnya masalah ini. Namun, pertengkaran antara mereka semakin sering, dan suasana di rumah menjadi tegang. Saya merasa terjebak di antara mereka dan bingung harus bersikap bagaimana. Setiap pulang dari kampus, saya merasa berat hati. Saya berusaha fokus pada kuliah, tetapi pikiran tentang konflik di rumah selalu menghantui saya. Teman-teman sekelas tidak mengetahui apa yang saya alami, dan saya merasa sulit untuk membagikan beban ini. Kuliah dan skripsi menjadi semakin menantang. Rasa cemas mengganggu konsentrasi saya, dan saya sering merasa lelah dan tidak berdaya. Saya tahu saya harus melakukan sesuatu untuk menjaga kesehatan mental saya.

Suatu malam, saya mulai merenungkan semua yang terjadi. Saya menyadari bahwa saya tidak bisa terus mengabaikan masalah ini. Saya mulai mencari cara untuk mengatasi stres, seperti berolahraga dan mencari waktu untuk bersantai. Saya mulai belajar untuk menerima kenyataan bahwa perceraian adalah keputusan orang tua saya. Meskipun menyakitkan, saya harus fokus pada diri sendiri dan masa depan saya. Dengan tekad baru, saya berusaha lebih keras dalam kuliah dan mengatur waktu dengan lebih baik.

Meskipun perjalanan ini belum sepenuhnya berakhir, saya merasa lebih kuat. Saya belajar bahwa setiap tantangan dapat menjadi pelajaran berharga. Dengan semangat baru, saya melanjutkan studi saya, bertekad untuk meraih impian meskipun dalam keadaan sulit.

Yogyakarta, 10 Juli 2025

Hellaria Putri Savana
Mahasiswa Program Studi Akuntansi UAJY Angkatan 2021
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-6