KAMAJAYA Scholarship / Lentera Atma  / Lentera Atma: Menjelang Tahun Akademik Baru 2025/2026

Lentera Atma: Menjelang Tahun Akademik Baru 2025/2026

Tahun akademik baru di depan mata sering kali menghadirkan perasaan campur aduk. Ada semangat yang menyala, ada rasa cemas yang samar, ada juga harapan yang terbungkus dalam doa. Seperti seseorang yang berdiri di tepi jalan panjang, kita belum tahu persis apa yang akan kita temui di depan, tetapi kita diminta untuk melangkah. Di situlah letak keindahan sekaligus tantangan perjalanan ini.

Setiap awal semester adalah sebuah kesempatan. Bukan hanya untuk mengumpulkan nilai atau menyelesaikan SKS, tetapi juga untuk menemukan diri sendiri. Di ruang kelas, dalam diskusi dengan dosen, atau di sela-sela obrolan bersama teman, kita sedang membentuk cara pandang, mengasah karakter, dan menyiapkan diri menghadapi dunia nyata. Perguruan tinggi bukan sekadar tempat belajar teori, melainkan laboratorium kehidupan di mana kita diuji, ditempa, dan dilatih agar mampu bertahan, berkembang, dan memberi dampak. Namun, kita juga sadar bahwa jalan ini tidak selalu mulus. Ada hari-hari ketika tugas menumpuk dan motivasi terasa menipis. Ada masa ketika rasa minder datang, membandingkan diri dengan teman yang terlihat lebih cerdas, lebih percaya diri, atau lebih sukses. Tetapi di titik-titik itulah, kita justru belajar arti ketekunan dan keberanian, sebab kehidupan akademik, seperti perjalanan hidup, tidak hanya tentang siapa yang paling cepat sampai, tetapi siapa yang tetap setia berjalan, meski pelan.

Renungan ini mengingatkan kita untuk menjadikan ilmu bukan sekadar hiasan, melainkan pelita. Ilmu yang kita dapatkan akan kehilangan makna jika tidak dipadukan dengan hati yang jujur, integritas yang kuat, dan kepedulian pada sesama. Semakin tinggi pendidikan, semakin besar pula tanggung jawab kita untuk rendah hati dan berbagi. Di tengah era digital dan persaingan global yang begitu cepat, mahasiswa dipanggil bukan hanya untuk berkompetisi, melainkan juga untuk berkolaborasi dan melahirkan solusi. Menjelang tahun ajaran baru ini, mari kita bertanya pada diri sendiri, apa yang ingin saya capai? dan untuk apa saya belajar? Pertanyaan ini akan menjadi kompas, penunjuk arah ketika jalan terasa buntu atau ketika semangat hampir padam. Jangan takut jika jawaban kita belum sempurna. Justru dalam proses pencarian itulah, kita bertumbuh.

Akhirnya, mari kita melangkah ke semester baru dengan hati yang penuh syukur. Syukur karena diberi kesempatan belajar, karena masih ada pintu-pintu ilmu yang terbuka, dan karena kita dikelilingi orang-orang yang mendukung perjalanan ini. Jadikan tahun akademik baru bukan sekadar pergantian kalender, tetapi momentum untuk menyalakan kembali api cita-cita. Seperti lentera kecil di tengah gelap, semoga semangat dan refleksi ini menjadi cahaya yang menuntun kita melangkah: tidak harus besar, tidak harus sempurna, tetapi cukup untuk menerangi jalan satu langkah ke depan. Satu langkah, jika kita jalani dengan setia, akan membawa kita jauh lebih dekat kepada panggilan hidup yang sesungguhnya.

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” [Yeremia 29:11]

Image by Pexels from Pixabay

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA