KAMAJAYA Scholarship / Coretan Mahasiswa  / Coretan Mahasiswa: Belajar dari Maulid Nabi Muhammad SAW

Coretan Mahasiswa: Belajar dari Maulid Nabi Muhammad SAW

Setiap tahun, masyarakat Indonesia merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bagi sebagian orang, momen ini mungkin terasa sebagai tradisi keagamaan semata, tetapi kalau kita lihat lebih dekat, sebenarnya ada banyak nilai kemanusiaan yang bisa kita renungkan bersama, apapun latar belakang kita.

Sebagai mahasiswa, aku sering merasa sibuk dengan rutinitas kuliah, tugas, kegiatan organisasi, bahkan sekadar menjaga pertemanan. Kadang, fokus pada diri sendiri membuat kita lupa dengan hal-hal yang lebih luas. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mengingatkanku bahwa ada sosok besar dalam sejarah yang hidupnya dipenuhi nilai-nilai universal seperti kejujuran, kepedulian, keberanian, dan kasih sayang. Nilai-nilai ini tidak hanya relevan untuk umat Islam, tetapi untuk siapa saja yang ingin menjalani hidup dengan makna.

Ketika membaca kisah hidup Nabi Muhammad SAW, aku menemukan betapa besar peran beliau dalam menumbuhkan rasa persaudaraan dan keadilan. Di zaman modern yang penuh dengan persaingan, mungkin kita justru membutuhkan kembali semangat untuk saling menolong, menghargai perbedaan, dan berani memperjuangkan kebaikan.

Di lingkungan kampus, aku sering melihat contoh nyata bagaimana nilai-nilai tersebut bisa diterapkan. Ada teman yang rela meluangkan waktu untuk membantu orang lain mengerjakan tugas, ada yang aktif di kegiatan sosial, bahkan ada yang berani berbicara untuk membela hal yang benar meski tidak populer. Hal-hal sederhana itu mengingatkan saya bahwa semangat Maulid Nabi Muhammad SAW bukan sesuatu yang jauh, melainkan bisa kita hidupkan dalam keseharian.

Momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW seolah memberikan jeda di tengah kesibukan mahasiswa. Sebuah ajakan untuk berhenti sejenak, merenung, dan menata kembali langkah hidup. Aku belajar bahwa memperingati tokoh besar dalam sejarah bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menjadikannya inspirasi untuk melangkah ke masa depan.

Jadi, bagiku, Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya milik satu kelompok, tetapi milik kita semua sebagai pengingat bahwa kebaikan, kepedulian, dan keteladanan selalu relevan. Sebuah momentum untuk terus berusaha tumbuh menjadi pribadi yang lebih bermanfaat, setidaknya dimulai dari lingkaran kecil di sekitar kita.

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA