KAMAJAYA Scholarship / Lentera Atma  / Lentera Atma: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Tinggi untuk Dicapai

Lentera Atma: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Tinggi untuk Dicapai

“Jangan bermimpi yang terlalu tinggi, nanti jatuhnya sakit.” Kalimat ini mungkin sudah sering kita dengar, terutama ketika kita mulai menceritakan impian-impian besar kita. Sebagai mahasiswa yang sedang mencari jati diri, saya sering bertanya-tanya, “Apakah ada batasan untuk bermimpi? Haruskah kita membatasi diri hanya karena takut kecewa?”

Dalam perjalanan kuliah ini, saya melihat bagaimana teman-teman di sekitar saya memiliki mimpi yang beragam. Ada yang ingin menjadi dokter untuk mengobati masyarakat, ada yang bermimpi menciptakan teknologi yang dapat mengubah dunia, bahkan ada yang ingin membangun sekolah gratis untuk anak-anak kurang mampu. Semuanya terdengar besar, ambisius, bahkan mungkin mustahil bagi sebagian orang.

Tapi kemudian saya bertanya pada diri sendiri, siapa yang menentukan batas mimpi itu? Mengapa kita harus mengecilkan impian hanya karena orang lain menganggapnya tidak realistis? Bukankah semua pencapaian besar di dunia ini dimulai dari mimpi yang dianggap gila pada masanya? Yang saya pelajari selama ini adalah bahwa mimpi tanpa batas justru memberikan kita kekuatan luar biasa. Ketika kita tidak membatasi diri dengan kata “tidak mungkin,” kita akan menemukan cara-cara kreatif untuk mencapainya. Mimpi besar membuat kita berani mengambil risiko, belajar hal-hal baru, dan keluar dari zona nyaman. Tentu saja, bermimpi tanpa batas bukan berarti kita mengabaikan realitas. Yang saya maksud adalah memberikan ruang pada diri kita untuk bermimpi sebebas-bebasnya, kemudian mencari tahu bagaimana cara mewujudkannya.

Saya ingat ada seorang mahasiswa yang bermimpi membangun aplikasi yang bisa membantu petani. Banyak yang bilang dia terlalu idealis, terlalu naif. Tapi dia tidak peduli. Dia terus belajar dan terus mencoba. Sekarang, aplikasinya sudah dipakai ribuan petani dan mendapat penghargaan internasional. Yang paling penting adalah kita harus berani memulai. Mimpi sebesar apapun akan tetap jadi khayalan jika kita tidak mengambil langkah pertama. Mulai dari hal kecil, konsisten, dan terus belajar karena kegagalan adalah bagian dari proses, bukan akhir dari perjalanan.

Kepada teman-teman mahasiswa yang mungkin masih ragu dengan mimpi-mimpi besarnya, ingatlah bahwa dunia ini dibangun oleh orang-orang yang dulu dianggap gila karena mimpinya. Jadi, bermimpilah tanpa batas. Biarkan imajinasimu menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang tak terbatas karena siapa tahu, mimpi gila hari ini akan menjadi kenyataan yang mengubah dunia di masa depan.

Image by Sasin Tipchai from Pixabay

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA