Th. Vania Risti Hersanti

Mahasiswi Fakultas Teknik UAJY Prodi Teknik Sipil

Kesempatan Besar di Penghujung Semester

Syalom, berkah dalem, perkenalkan nama saya Th. Vania Risti Hersanti, biasa dikenal dengan nama panggilan Vania. Saya lahir pada tanggal 3 April 2003. Sejak kecil saya lahir dan besar di Lampung, tepatnya di desa Bangunrejo, Lampung Tengah. Saya anak terakhir dari dua bersaudara, kakak saya laki-laki selisih 7 tahun dengan saya. Keluarga saya merupakan keluarga yang harmonis. Bapak dan ibu selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk saling berbagi dan membantu satu sama lain. Bapak dan ibu juga selalu memotivasi anak-anaknya untuk semangat sekolah dan pantang menyerah terhadap keadaan. Hal ini terbukti dengan berhasilnya mamas saya menyelesaikan studi S1.

Lingkungan rumah saya termasuk lingkungan yang nyaman. Saya tinggal di desa yang mayoritas tetangga saya menganut agama yang lain. Meskipun demikian, lingkungan tempat tinggal saya tetap rukun dan guyub, toleransi yang tinggi dapat saya rasakan. Keadaan perekonomian keluarga saya bisa dibilang cukup, kadang terlihat lebih dari luar. Bapak saat ini bekerja sebagai petani mengurus sawah dan ladang. Perjalanan pekerjaan bapak cukup panjang. Sejak lulus kuliah S1 di Jogjakarta bapak memutuskan untuk merantau di Lampung. Bapak sempat mengajar di sekolah swasta sesuai dengan pendidikannya, tetapi ada masalah satu dan lain hal sehingga bapak memutuskan untuk beralih profesi. Setelah itu, bapak mencoba menjadi supir dan mengurus peternakan hingga menjadi petani. Ibu adalah pensiunan guru, biaya sekolah mamas dan saya sepenuhnya dari uang pensiunan ibu, sedangkan hasil panen bapak untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

Sejak kecil ibu dan bapak selalu mengusahakan pendidikan yang terbaik untuk kami, anak-anaknya. Hal ini ditunjukkan dengan pengorbanan mereka menyekolahkan kami di sekolah Yayasan Katolik yang jaraknya jauh dari rumah. Saya menempuh pendidikan dasar dan taman kanak-kanak di TK-SD Fransiskus Kalirejo. Sekolah ini berjarak 13 km dari rumah saya, setiap pagi bapak selalu mengantar kami untuk naik angkot. Lalu saya melanjutkan pendidikan menengah di SMP Xaverius Pringsewu. Sekolah ini berjarak 33 km dari rumah. Saat SMP bapak dan ibu menyarankan saya untuk tinggal di Asrama St. Elisabeth Pringsewu. Selama tinggal di asrama saya didampingi suster dari konggregasi FSGM. Banyak pengalaman, cerita sedih dan senang serta pelajaran yang saya dapat di asrama. Setelah lulus SMP, saya melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Gadingrejo. Sekolah ini berjarak 48 km dari rumah. Saat SMA, bapak dan ibu sudah percaya saya bisa mandiri dan diperbolehkan untuk tinggal di kos.

Tahun 2021 saya lulus SMA, pada waktu itu pandemi COVID-19 sedang melanda, sehingga hasil belajar saya kurang maksimal untuk masuk perguruan tinggi dan sekolah kedinasan. Ketika saya gagal di jalur SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri, saya memutuskan untuk gap year setahun. Selama gap year saya mencoba mencari uang dengan menjadi guru privat. Saya membuka les belajar baik akademik maupun non akademik. Les akademik dengan mengajar pelajaran Matematika, IPA dan Bahasa, sedangkan les non akademik mengajar teknik dasar bermain organ di gereja. Uang hasil mengajar les privat ini saya tabung untuk persiapan kuliah saya. Selain itu, saya juga ikut kursus menjahit selama 6 bulan. Selama menjalani kursus, saya juga membuka jasa menjahit, berkat ketok tular keluarga saya hasil jahitan saya cukup untuk menambah bekal kuliah saya. Pada bulan Januari 2022 saya memutuskan untuk kembali mengejar ketertinggalan saya untuk persiapan mendaftar kuliah lagi. Setelah melewati perjalanan panjang, saya memutuskan untuk kuliah di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil. Saya memilih jurusan ini karena sesuai dengan minat dan nilai saya serta melihat peluang kerja yang luas.

Selama perkuliahan, saya cukup aktif mengikuti kegiatan di dalam dan luar kampus. Sejak semester 1 saya menjadi volunteer pengajar dalam SUM atau Sipil UAJY Mengajar sebagai pengajar subdivisi alam semesta. Selain itu, saya juga menjadi anggota dalam komunitas Misa Kampus UAJY. Pada tahun pertama sebagai anggota divisi perlengkapan dan dekorasi serta tahun kedua sebagai koordinator divisi yang sama. Event besar dalam kepengurusan Misa Kampus adalah MISKAM WEEK 2024. Pada kepanitiaan event ini, saya sebagai koordinator divisi usaha dan dana. Saya juga bergabung sebagai jurnalis tulis di SIGMA Pers UAJY. Sebagai jurnalis tulis, saya bertugas meliput, mewawancari alumni dan membuat artikel untuk penyusunan majalah.

Saya juga aktif pada kegiatan di luar kampus. Di lingkungan gereja, saya bergabung dengan Paguyuban Lektor St. Maria Assumpta Babarsari. Kegiatan yang sudah saya lakukan antara lain tugas lektor, tata laksana, jaga parkir dan EKM Lektor. Komunitas lain yang saya ikuti adalah KMPKS atau Keluarga Mahasiswa dan Pelajar Katolik Sumatra bagian Selatan. Dalam organisasi ini saya menjabat sebagai Sekretaris 2. Kegiatan yang saya lakukan antara lain bakti sosial, EKM, dan Dies Natalis. Saya juga ikut menjadi panitia dalam perayaan 100 tahun SCJ dan 60 tahun Skolastikat SCJ.

Saat ini saya telah selesai menyelesaikan pendidikan pada Semester 6. Rencana hidup saya selanjutnya adalah saya ingin menjadi asisten baik asisten dosen maupun asisten praktikum. Cita-cita saya selanjutnya adalah saya ingin menjalani pekerjaan sesuai jurusan dan minat saya saat ini di bidang konstruksi dan tentunya menjadi perpanjangan tangan Tuhan bagi sesama. Akhir kata, terimakasih untuk kesempatan besar di penghujung semester ini, saya bisa mendapatkan Beasiswa KAMAJAYA ini dan dibantu untuk menyelesaikan pendidikan saya. Oleh karena itu, saya ingin melanjutkan kesempatan ini untuk membantu adik-adik penerima beasiswa selanjutnya agar dapat menjadi berkat bagi pendidikan mereka juga.