
Kisah Penerima Beasiswa: Melampaui Batas Diri
Halo, semua perkenalkan, namaku Reta. Saat ini merupakan mahasiswi Manajemen Semester 7, dan ini ceritaku mengenai bukan sekadar tentang meraih gelar dan ilmu, melainkan tentang bagaimana aku menemukan dan membentuk diriku selama perkuliahan.
Awalnya, aku adalah siswa yang cenderung pasif saat masih di bangku Sekolah Menengah Atas. Oleh karena itu aku memiliki keinginan untuk bisa berkenalan dan mengikuti banyak kegiatan. Pada saat awal kuliah aku menanyakan kepada saudara seumuran mengenai keinginanku untuk aktif saat menjadi mahasiswi. Dia memberikan saran untuk coba mendaftar kelembagaan yang ada di fakultas. Akhirnya aku memutuskan untuk berani mencoba berdinamika melalui Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen (HMPSM) karena aku merasa jika bergabung pada kelembagaan prodi itu tidak memerlukan effort yang besar.
Ternyata, bergabung dengan HMPSM bukan hal mudah. Aku harus beradaptasi dengan lingkungan baru, bertemu orang-orang dengan berbagai karakter, dan belajar bekerja sama dalam tim. Awalnya, aku ragu. Apakah aku bisa? Apakah aku punya kemampuan yang dibutuhkan? Keraguan itu sirna saat aku terlibat langsung dalam setiap program kerja. Aku belajar untuk mengenal sifat orang lain, membuat rancangan anggaran kegiatan, mengorganisir acara, dan bernegosiasi. Setiap tantangan adalah pelajaran berharga. Aku menyadari bahwa dinamika organisasi ini bukan hanya soal mengurus acara, tetapi juga mengasah soft skills yang tidak diajarkan di ruang kelas.
Setelah menemukan kenyamanan di HMPSM, aku mulai memberanikan diri untuk menjalin relasi dengan angkatan di atas dan di bawahku. Lingkaran pertemananku yang tadinya terbatas, kini meluas. Aku sering berdiskusi dengan kakak tingkat tentang mata kuliah yang sulit. Mereka menjadi mentor tidak resmi yang membimbingku. Sebaliknya, aku juga berusaha merangkul adik-adik tingkat, berbagi pengalaman, dan membantu mereka beradaptasi. Hubungan ini terasa seperti sebuah keluarga besar, di mana setiap anggota saling mendukung. Aku belajar bahwa relasi yang kuat adalah investasi jangka panjang, baik dalam dunia profesional maupun personal.
Bagian terpenting dari perjalananku adalah ketika aku mengikuti kegiatan yang belum pernah dialami sebelumnya. Aku ingat sekali saat aku menjadi perwakilan lembaga pada program kerja yang diselenggarakan untuk semua lembaga di FBE UAJY, kami menyebutnya dengan Public Hearing. Pada program kerja tersebut aku ditempatkan di divisi Tim Pencari Fakta (TPF) di mana bidang ini kita harus memilih topik yang akan disampaikan. Untuk mendapatkan topik yang cocok tidaklah mudah, kami harus berdiskusi dengan partner sesama TPF, ketua lembaga dan Kaprodi Manajemen. Kami juga harus mencari responden untuk mendapatkan data yang diperlukan. Mungkin sejauh ini masih bisa kami jangkau. Namun aku merasa bahwa diriku ini belum siap saat penyampaian materi yang harus mengingat isi topik dengan waktu singkat serta jam latihan yang sangat padat. Hampir setiap hari kami latihan untuk penyampaian informasi.
Selain pengalamanku saat menjadi TPF, di HMPSM sendiri aku juga mengikuti beberapa program kerja bidang. Yang pernah aku dapatkan adalah dana usaha dan acara. Selain itu pada periode kedua di HMPSM aku diberi kepercayaan untuk menjadi bendahara divisi. Bagi aku di sini sangat challenging, aku harus bisa membantu bendahara himpunan saat merevisi laporan anggaran serta aku menjadi jembatan dari bendahara program kerja dengan bendahara divisi. Pada periode ketiga aku juga diberikan kepercayaan menjadi bendahara himpunan serta saat itu juga aku diberi kepercayaan membantu teman-teman KAMAJAYA Scholarship menjadi BPH (Kebendaharaan). Di sini aku harus bisa membagi waktu antara kedua organisasi tersebut serta tetap mengutamakan perkuliahan.
Pada akhirnya, di masa perkuliahan memberiku banyak pengalaman dan kenangan yang membuat aku menjadi berkembang. Semua hal yang terjadi diluar bayangan dan dugaan. Ini adalah sebuah perjalanan transformasi, dari seorang mahasiswa yang pasif menjadi individu yang berani mencoba, membangun relasi, dan berani menghadapi tantangan. Cerita ini adalah pengingat bahwa pertumbuhan paling signifikan seringkali terjadi di luar zona nyaman kita, di mana keberanian bertemu dengan kesempatan.
Yogyakarta, 19 September 2025
Margareta Lisa Cahyaningtyas
Mahasiswa Program Studi Manajemen UAJY Angkatan 2022
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-7
No Comments