KAMAJAYA Scholarship / Kisah/Kesaksian/Testimoni  / Kisah Penerima Beasiswa: Kuliah Sambil Bekerja Part Time

Kisah Penerima Beasiswa: Kuliah Sambil Bekerja Part Time

Saya yang sering disapa dengan Merrysa atau Merrysul, memiliki nama lengkap Dorotea Merrysa GitaBahana. Saya lahir di Sleman pada tanggal 13 Desember 2003. Merrysul sendiri hanya panggilan akrab yang diberikan oleh teman-teman SMP dan terdekat saya, Merrysul sendiri berasal dari nama panggilan saya yaitu Merrysa dan ditambah embel-embel Si Gingsul, yang notabene ya memang saya memiliki dua gingsul yang sangat cocok untuk diri saya.

Saya adalah anak dari Bapak Velix Siswanto (60th) seorang wiraswasta dan Ibu Kristina Dwi Lestariningsih (50th) seorang ibu rumah tangga. Saya memiliki dua adik laki-laki bernama Willy (19th) dan Damian (15th). Keluarga saya merupakan keluarga yang harmonis dan saling terbuka untuk bercerita satu sama lain. Hingga saat ini kami masih sering makan keluarga bersama di meja makan hanya untuk sekedar bertukar cerita dan bersenda gurau. Namun dari keharmonisan itu, ya Tuhan sebenarnya memang benar-benar adil, kami diberi cobaan berupa kondisi ekonomi yang sangat kurang memadai.

Dahulu ayah mengalami kebangkrutan dan ditipu banyak pihak, mulai dari usaha ayam potong hingga menjadi agen asuransi Prudential dan Generali, semua itu ayah mengalami kebangkrutan dan malah banyak hutang dari menjadi agen asuransi tersebut, dan kondisi kami saat ini masih terhitung sangat kritis. Willy tidak bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, dan harus bekerja untuk melanjutkan bekerja di pelayaran. Saya sendiri harus berkuliah sambil bekerja part time di sebuah coffee and eatry yang letaknya tidak jauh dari rumah. Orangtua saat ini masih berproses untuk bangkit, ayah membuka usaha isi ulang air minum di rumah untuk hidup sehari-hari.

Saya tinggal di daerah pedesaan yang bisa dibilang tidak terlalu jauh dari kota dan bisa dibilang tidak terlalu pelosok,namun masih terhitung pedesaan. Saya tinggal di rumah orangtua saya bersama adik-adik dan kedua orangtua saya. Rumah itu adalah warisan dari simbah saya. Mayoritas penduduk di sekitar rumah saya adalah keluarga besar saya sendiri, dan mereka kebanyakan bekerja sebagai pengusaha. Mereka memiliki karateristik hanya mementingkan urusan mereka sendiri, dan meremehkan orang-orang kecil seperti keluarga saya, dan sering membuat kami semua pesimis sebagai orang kecil atau orang yang kurang mampu dalam hal ekonomi.

Biaya kuliah yang saya dapat berasal dari belas kasihan orang-orang baik. Tiap ingin membayar kuliah, ayah selalu menelpon rekannya yang berkecukupan untuk meminjam dana untuk saya berkuliah, dan kadang pun beberapa dari mereka tidak mempermasalahkan kapan pengembalian uang tersebut. Gaji dari saya bekerja pun kadang saya sisihkan setengah untuk membayar uang kuliah saya walaupun tidak seberapa. Saya tidak pernah mendapatkan transferan bulanan atau uang saku yang besar dari orangtua saya. Orangtua saya hanya memberi uang bensin untuk saya berkuliah dan bekerja. Saya bekerja sebagai barista part time di sebuah coffee shop, saya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi saya dan kedua adik saya. Penghasilan dari saya bekerja berkisar Rp500.000 – Rp1.000.000. Pengalaman yang sudah saya dapat selama ini mengajarkan saya untuk tetap hidup meskipun dunia sedang tidak berpihak kepada diri saya sendiri, serta saya berjanji pada diri saya sendiri untuk tetap hidup dengan mimpi yang besar, yang harus saya perjuangkan sepenuh jiwa.

Yogyakarta, 2 Oktober 2025

Dorotea Merrysa GitaBahana
Mahasiswa Program Studi Sosiologi UAJY Angkatan 2022
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-8

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA