Adelia Anggraini

Mahasiswi Fakultas Teknik UAJY Prodi Arsitektur

Membangun Mimpi, Menata Harapan

Nama saya Adelia Anggraini, sering dipanggil Adelia. Saya adalah salah satu mahasiswa Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-9 dari Program Studi Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta Angkatan 2022. Saya anak kedua dari dua bersaudara. Lahir di Cilacap di tahun 2004. Saat ini saya tinggal di Kota Yogyakarta sejak kelas 4 SD (saya pindah dari Cilacap ke Jogja). Sejak kecil, saya memiliki ketertarikan terhadap dunia bangunan, meskipun pada saat itu saya belum memahami bahwa minat dan keingintahuan tersebut akan membawa saya ke jalur Pendidikan Arsitektur.

Saya lahir dan dibesarkan dari keluarga sederhana yang selalu mengutamakan pendidikan dan menanamkan nilai kerja keras serta kemandirian. Orang tua saya memiliki usaha warung. Meskipun penghasilan terbatas, mereka selalu berusaha memberikan pendidikan terbaik bagi saya dan kakak saya. Lingkungan tempat saya tumbuh cukup kondusif untuk belajar; sebagian besar masyarakat bekerja di perkantoran, pertokoan, atau membuka warung. Dari lingkungan ini pula muncul ketertarikan saya pada arsitektur. Saya sering mengamati bagaimana rumah-rumah dirancang dan dibangun, dan dari situlah tumbuh rasa ingin tahu tentang bagaimana ruang, bentuk, dan pola aktivitas dapat mempengaruhi kehidupan manusia.

Perjalanan akademik saya dimulai dari TK dan SD di Desa Gintungreja, lalu pindah ke Yogyakarta dan melanjutkan di SD Negeri Mustokorejo mulai kelas 4. Setelah itu, saya bersekolah di SMP Negeri 16 Yogyakarta dan kemudian melanjutkan di SMK Negeri 2 Yogyakarta jurusan Desain Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB). Awalnya saya tidak menyangka akan masuk ke dunia bangunan, namun dari sinilah saya mulai memahami dasar-dasar konstruksi. Setelah lulus SMK, saya selektif memilih universitas, hingga akhirnya memutuskan kuliah di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Saya memilih UAJY karena unggul khususnya pada Program Studi Arsitektur, memiliki banyak program beasiswa, dan lokasinya terjangkau dari rumah. Saya ingin menjadi konsultan arsitektur yang mampu menghadirkan desain bangunan yang estetis, fungsional, berkelanjutan, dan ramah lingkungan dengan biaya ekonomis.

Saya adalah pribadi yang tekun dan memiliki semangat belajar tinggi. Kemampuan manajemen waktu juga terus saya latih, karena saya membagi waktu antara kuliah, kepanitiaan, dan kegiatan lainnya. Saya aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan, antara lain menjadi panitia PKKMB, UKMKF, kuliah umum Kebangsaan di Era Society 5.0, Seminar Architalk, Cluster Fair, Sekolah Integritas VII, dan Himpunan Mahasiswa Arsitektur (sebagai Sekretaris Biro Klinik). Saya juga mengikuti kegiatan luar kampus seperti Volunteer Festival Kiamat Ekosistem dan seminar nasional di UNY. Selain itu, saya rajin mengembangkan diri melalui seminar maupun webinar tentang dunia kerja dan beasiswa. Dari semua pengalaman ini, saya belajar manajemen proyek, kerja tim, komunikasi, dan kepemimpinan, hal yang sangat penting dalam dunia arsitektur, sekaligus merepresentasikan semboyan “Serviens in Lumine Veritatis.”

Selain kegiatan akademik, saya juga terlibat aktif dalam pelayanan di Gereja Bethel Indonesia Hotel Abadi Yogyakarta, khususnya di bidang multimedia. Melalui pelayanan ini saya belajar tentang kerendahan hati dan melayani dengan sepenuh hati. Saya bersyukur atas kesempatan yang saya dapatkan, termasuk dipercaya menjadi sekretaris Biro Klinik serta mengikuti program MBKM-Mandiri di IKN. Meski demikian, saya masih menghadapi tantangan pribadi, seperti mengelola stress dari padatnya aktivitas serta membangun kepercayaan diri dalam berbicara di depan umum. Saya percaya, semua ini adalah proses pembelajaran untuk mempersiapkan diri di masa depan.

Di sisi lain, tantangan terbesar saya adalah masalah finansial. Sejak kecil saya terbiasa membantu orang tua di warung dan merasakan langsung kondisi ekonomi keluarga yang naik turun. Setelah kakak saya lulus dan bekerja, ia banyak membantu biaya pendidikan saya. Namun, setelah menikah, tanggung jawabnya bertambah dan belum tentu bisa terus membantu. Orang tua tetap berusaha semaksimal mungkin, tetapi penghasilan warung yang terbatas membuat saya mencari alternatif, seperti freelance, untuk menambah uang saku. Itulah mengapa saya sangat bersyukur bisa menerima Beasiswa KAMAJAYA.

Melalui Beasiswa KAMAJAYA, saya merasa mendapat kesempatan berharga untuk fokus pada kuliah dan mengembangkan diri tanpa khawatir berlebihan tentang biaya. Beasiswa ini memberi harapan baru untuk mewujudkan cita-cita saya menjadi arsitek yang tidak hanya bekerja di bidang desain, tetapi juga berkontribusi nyata bagi masyarakat.

Ke depannya, setelah lulus dari UAJY saya berencana untuk bekerja terlebih dahulu di bidang arsitektur agar dapat mengasah kemampuan profesional, memperluas pengalaman, dan menyiapkan diri sebelum melangkah lebih jauh. Dengan bekal itu, saya ingin mengembalikan apa yang sudah saya terima, baik dengan mendukung program-program Beasiswa KAMAJAYA maupun melalui kegiatan sosial yang membantu orang-orang dengan kondisi ekonomi sulit, sebagaimana yang pernah saya alami. Saya percaya, langkah kecil ini akan menjadi awal kontribusi saya dalam menghadirkan pendidikan dan kesempatan yang lebih baik bagi generasi berikutnya.

Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yayasan Bakti KAMAJAYA Indonesia dan para donatur Beasiswa KAMAJAYA. Saya percaya, kebaikan yang saya terima hari ini akan saya teruskan di masa depan dengan menjadi pribadi yang bermanfaat dan mampu membangun mimpi serta menata harapan, tidak hanya bagi diri saya sendiri tetapi juga bagi orang lain.