Lentera Atma: Menguat Bersama Waktu
Waktu selalu punya cara yang lembut namun tegas untuk mengubah seseorang. Saat pertama kali melangkah di bangku perkuliahan, aku bukanlah sosok yang berani menonjolkan diri. Aku terbiasa menjadi penonton diam, pasif, dan merasa bahwa berada di belakang layar sudah cukup. Namun perjalanan yang kutempuh justru membawa cerita lain. Pelan tapi pasti, aku belajar bahwa setiap proses pertumbuhan membutuhkan keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman. Dan di sinilah aku berdiri hari ini, menyadari bahwa diriku yang sekarang adalah hasil dari keberanian-keberanian kecil yang terkumpul dari waktu ke waktu.
Semester dua menjadi titik balik yang tidak pernah kusangka. Di saat banyak teman mulai menemukan ritme mereka, aku pun mencoba meraba jalan yang sama. Tanpa disadari, aku mulai terlibat dalam organisasi, mengikuti kepanitiaan, dan mencoba menempatkan diri pada ruang-ruang yang dulu terasa asing. Setiap kesibukan yang datang bukan membuatku kewalahan, tetapi justru mengajariku cara mengatur diri, memahami tanggung jawab, dan mengenali potensi yang sebenarnya sudah lama ada, hanya belum sempat muncul. Aku belajar bertumbuh melalui setiap interaksi, diskusi, dan kerja kolaboratif yang mengisi hariku. Di antara semua itu, bekerja sebagai student staff di KKP menjadi pengalaman yang memperkuat langkahku. Lingkungan kerja yang penuh dinamika membuatku belajar profesionalitas, disiplin, dan ketelitian. Ada rasa bangga setiap kali aku mampu menyelesaikan tugas dengan baik, bukan karena nilai atau pujian, tetapi karena aku mulai melihat diriku mampu melakukan lebih dari yang pernah kubayangkan.
Dari semua perjalanan yang kulalui, menjadi penerima beasiswa adalah titik syukur yang paling besar. Kesempatan itu bukan hanya bantuan finansial tetapi menjadi suatu pengingat bahwa ada orang-orang yang percaya pada potensiku, bahkan ketika aku sendiri belum begitu yakin. Beasiswa itu menjadi motivasi untuk terus maju, untuk tidak kembali pada diriku yang pasif, dan untuk membuktikan bahwa setiap dukungan yang kuterima akan berbuah menjadi sesuatu yang berarti. Kini, ketika melihat ke belakang, aku memahami satu hal aku menguat bersama waktu. Aku dibentuk oleh proses yang tidak instan, oleh malam-malam panjang yang penuh tanggung jawab, oleh kesempatan yang datang pada saat yang tepat, dan oleh keberanian untuk terus mencoba. Namun jika ada satu pelajaran yang kupahami, itu adalah bahwa setiap langkah, sekecil apa pun, akan selalu membawaku menuju diri yang lebih baik. Selama aku terus berjalan, selama itu pula waktu akan terus membentukku.
Image by anncapictures from Pixabay












No Comments