Lentera Atma: Melihat Terang di Hari Yang Biasa
Ada hari ketika hidup terasa sangat biasa saja. Tidak ada kejadian besar, tidak ada kemenangan yang spektakuler, tidak ada hal yang benar benar membuat kita merasa istimewa. Kita bangun, menjalani rutinitas, lalu tidur kembali. Kadang hari seperti ini membuat kita bertanya apakah kita benar sedang melangkah atau hanya berputar di tempat.
Namun justru dalam hari yang tampak biasa itu, ada banyak hal kecil yang sebenarnya sedang bekerja membentuk diri kita. Kadang kita tidak sadar bahwa kesabaran sedang tumbuh melalui tugas yang terasa membosankan. Kadang keteguhan hati sedang ditempa melalui rutinitas yang terus berulang. Kadang rasa syukur sedang dilatih pelan pelan oleh hal hal kecil yang sering tidak kita perhatikan.
Kita tidak selalu membutuhkan kejadian besar untuk memahami hidup. Terkadang cukup dari secangkir kopi hangat, tatapan langit sore, atau tawa kecil yang muncul di sela lelah. Di balik semua hal sederhana itu, ada pesan bahwa hidup tidak pernah benar benar kosong. Ada sesuatu yang selalu berjalan, bahkan ketika kita merasa tidak ada apa apa.
Sering kali kita menunggu momen besar untuk merasa bersyukur. Padahal, terang itu kadang muncul paling jelas di hari yang biasa. Di saat hati tenang, di saat langkah tidak tergesa gesa, dan di saat pikiran memberi ruang untuk melihat hal hal kecil.
Jika hari harimu akhir akhir ini terasa datar, tidak apa apa. Mungkin Tuhan sedang mengajarkan bahwa hidup tidak harus selalu berisik agar kita bisa menemukan maknanya. Keheningan pun dapat menjadi guru yang baik. Kesederhanaan pun dapat membuka mata yang lama tertutup oleh kesibukan.
Tidak semua hari harus penuh kejutan. Ada hari yang tenang agar kita bisa mendengar suara hati sendiri. Ada hari yang biasa agar kita bisa melihat terang yang selama ini tersembunyi di balik hal kecil. Dan selama kita tetap berjalan, bahkan di hari yang paling sederhana sekalipun kita tetap sedang tumbuh.












No Comments