KAMAJAYA Scholarship / Penerima Beasiswa  / Periode 2025/2026  / Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Amelberga Bening Gayatri

Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Amelberga Bening Gayatri

Amelberga Bening Gayatri

Tanggal Lahir:
Kota Asal:
Studi:

29 September 2006

Yogyakarta, DIY

Fakultas Teknologi Industri, Prodi Sistem Informasi, semester 3 (September 2025)

Amelberga Bening Gayatri

Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri

Belajar Bertahan, Belajar Berbagi

Nama saya Amelberga Bening Gayatri, atau kerap dipanggil Bening. Saya lahir di Sleman, Yogyakarta, tepatnya di daerah Pakem pada 29 September 2006, tak lama setelah peristiwa gempa besar yang mengguncang Bantul, DIY. Kehidupan saya sejak kecil berjalan dalam kesederhanaan, namun justru dari situlah saya banyak belajar mengenai arti kerja keras, rasa syukur, dan keteguhan hati. Ayah saya sudah sejak lama bekerja sebagai penjual koran. Beliau berangkat bekerja bersamaan dengan berkokoknya ayam, membagikan lembar demi lembar surat kabar kepada pelanggan, meskipun sekarang jumlah pelanggan semakin berkurang seiring berkembangnya teknologi digital. Ibu saya seorang ibu rumah tangga, yang sesekali ikut merawat kebun salak milik kakek. Dari merekalah saya belajar, bahwa setiap rezeki yang datang, sekecil apa pun, harus selalu disyukuri dan dimanfaatkan sebaik mungkin.

Hidup kami jauh dari kata mewah. Beberapa kali kami harus berpindah rumah karena kondisi ekonomi, tetapi pengalaman itu justru melatih saya untuk lebih mandiri dan tidak mudah menyerah. Masa pandemi juga menjadi salah satu cobaan besar. Ketika banyak orang kehilangan pekerjaan dan akses pendidikan terasa terbatas, keluarga saya tetap berusaha saling menguatkan. Kami belajar untuk menerima keadaan, sekaligus mengumpulkan upaya untuk tetap bahagia. Dari sanalah saya semakin paham bahwa kebahagiaan bukan tentang apa yang dimiliki, melainkan bagaimana kita saling menopang satu sama lain.

Kini saya sedang menempuh studi S1 di Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Saya baru berada di Semester 3, namun banyak pengalaman berharga yang sudah saya dapatkan. Ketertarikan saya pada bidang teknologi muncul dari rasa penasaran saya, tentang bagaimana sebuah sistem atau aplikasi bisa membantu kehidupan sehari-hari dan bahkan membuka peluang bisnis. Saya ingin membuktikan bahwa teknologi tidak hanya sekadar alat untuk memudahkan pekerjaan, tetapi juga bisa menjadi jembatan untuk meningkatkan kualitas hidup.

Perjalanan kuliah tentu tidak selalu berjalan mulus. Sifat saya yang cenderung pendiam membuat saya awalnya kesulitan berbaur dengan teman-teman baru. Saat ada penugasan kelompok, saya kerap merasa canggung untuk bergabung, takut tidak bisa cocok dengan dinamika mereka. Namun, justru dari keterbatasan itu saya belajar untuk berani membuka diri. Saya mulai melatih diri untuk berbicara lebih dulu, menawarkan ide, dan mencoba keluar dari zona nyaman. Meskipun prosesnya tidak instan, perlahan saya merasakan bahwa keberanian kecil sekalipun bisa membawa perubahan besar pada diri saya.

Selain kegiatan akademik, saya berusaha menyeimbangkan kehidupan kuliah dengan pengalaman organisasi. Pada semester pertama dan kedua, saya aktif di Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMSI) serta komunitas Garuda Katolik UAJY. Dari sana, saya belajar banyak hal, seperti bagaimana membagi waktu antara kuliah dan kegiatan, bagaimana bertanggung jawab atas jobdesk yang diberikan, serta bagaimana membangun kerja sama dalam satu tujuan. Organisasi juga memberi saya kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang dari latar belakang yang beragam. Hal ini memperkaya sudut pandang saya sekaligus menambah jaringan pertemanan yang sebelumnya terasa terbatas. Saya merasa lebih percaya diri dan berani mengambil peran ketika ada kesempatan baru.

Tidak hanya di kampus, kehidupan saya di lingkungan pedesaan juga membentuk kepribadian saya. Tinggal di kawasan pegunungan dengan udara sejuk dan masyarakat yang guyub membuat saya terbiasa hidup sederhana. Saya sering ikut serta dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti atau kegiatan karang taruna. Walaupun kontribusi saya kecil, saya percaya bahwa keterlibatan dalam kehidupan masyarakat adalah bentuk nyata kepedulian. Prinsip yang saya pegang sejak kecil adalah meski kita tidak punya banyak, selalu ada cara sederhana untuk memberi arti bagi orang lain.

Dalam hal rohani, saya berusaha menjaga relasi dengan Tuhan melalui pelayanan di Gereja. Bagi saya, Gereja adalah rumah kedua, tempat saya bertumbuh dan belajar melayani. Saat ini saya menjadi ketua misdinar, aktif di OMK, choir, serta membantu tim multimedia paroki. Semua pelayanan ini saya jalani bukan karena ingin mendapat pujian, melainkan karena saya percaya bahwa melalui pelayanan, saya ditempa untuk menjadi pribadi yang lebih peka, sabar, dan rendah hati. Kehadiran dalam pelayanan juga mengajarkan saya bahwa setiap tugas kecil yang dijalankan dengan tulus dapat menjadi berkat bagi banyak orang.

Jika menoleh ke belakang, saya merasa perjalanan hidup saya penuh dengan proses belajar. Belajar bertahan dalam keterbatasan, belajar membuka diri meski sulit, belajar membagi waktu, dan belajar untuk berbagi meski dengan hal sederhana. Setiap pengalaman, baik manis maupun pahit, memberi warna tersendiri dalam hidup saya. Saya yakin semua itu akan menjadi bekal untuk masa depan saya.

Saya bermimpi untuk bekerja di dunia teknologi yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas, khususnya mereka yang berasal dari kalangan kecil. Saya ingin menghadirkan solusi digital yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat. Dengan semangat belajar yang terus saya jaga, saya berharap suatu saat bisa mengembangkan aplikasi atau sistem yang membantu masyarakat desa, UMKM, atau komunitas kecil agar lebih berdaya.

Hidup sederhana telah menempa saya untuk lebih kuat, lebih sabar, dan lebih peduli. Saya ingin melangkah lebih jauh, keluar dari zona nyaman, dan menjadi pribadi yang berguna bagi orang lain. Saya sadar bahwa jalan ke depan tidak selalu mudah, tetapi dengan keyakinan, usaha, dan doa, saya percaya bahwa setiap langkah kecil akan membawa saya semakin dekat pada mimpi besar yang saya cita-citakan.

(Foto kepanitiaan HIMSI T.ArtS 2.0)
(Mendampingi dan mengarahkan Misdinar)
(Menjadi pemazmur saat misa Malam Paskah)

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA