Munculnya ide untuk mempunyai sebuah Program Beasiswa yang benar-benar berbeda dari program beasiswa yang sudah ada dilandasi oleh sebuah pemikiran sederhana bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu untuk hidup saja harus berjuang apalagi untuk bisa kuliah. Menjadi semakin tidak mudah bagi mereka di saat hampir semua pemberi beasiswa HANYA TERTARIK pada anak yang cerdas. Mereka cenderung akan selalu kalah bersaing dengan anak-anak dari keluarga mampu yang lebih punya kemampuan finansial, kesempatan dan fasilitas untuk meraih beasiswa-beasiswa yang sudah ada.
Kerinduan untuk mendirikan sebuah Program Beasiswa dengan prioritas anak-anak yang terancam putus kuliah karena kendala finansial tanpa mensyaratkan nilai akademik ini semakin kuat. Secara kebetulan terjadi komunikasi melalui pesan WA (Whatsapp) antara R. Maryatmo (dosen UAJY di Yogyakarta), Hadisantono (dosen dan alumni UAJY yang sedang menempuh studi doktoral di Selandia Baru) dan Hutomo Mugi Santoso (Ketua Umum PP KAMAJAYA, yang sedang berlibur di sebuah kapal pesiar). Komunikasi-komunikasi informal tersebut semakin memperkuat semangat untuk mendirikan sebuah Program Beasiswa yang istimewa dan berbeda (anti-mainstream). Sebagai konseptor KAMAJAYA Scholarship, Hadisantono menyadari bahwa program beasiswa yang tujuannya semata-mata untuk menyelamatkan mahasiswa yang terancam putus kuliah tanpa memperhatikan nilai akademik adalah sebuah terobosan yang sangat berani. Sangat tidak mudah untuk meyakinkan para calon donatur bahwa anak-anak yang nilai akademik pas-pasan (bahkan kurang) itu layak diberi beasiswa dan pemberian beasiswa itu tidak akan sia-sia.
Berdasarkan pengalaman Hadisantono selama belasan tahun memimpin dan mengelola lembaga dan yayasan beasiswa, kendala terbesar dalam keberhasilan studi anak-anak penerima beasiswa justru bukan pada aspek akademis semata tetapi dari aspek non-akademis (kondisi keluarga, ekonomi, lingkungan, dan lain-lain). Aspek akademis relatif sudah tertangani karena di UAJY ada dosen pembimbing akademik (DPA) untuk setiap mahasiswa. Namun dari aspek non-akademis belum sepenuhnya tertangani. Hadisantono kemudian menghubungi dan meminta bantuan Romo Agus Widodo, Pr. (imam diosesan Keuskupan Agung Semarang) untuk merancang sebuah konsep Bimbingan dan Konseling (BK) yang sesuai untuk anak-anak Penerima Beasiswa KAMAJAYA.
Dengan bantuan dari beberapa orang Pengurus Keluarga Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta (KAMAJAYA) seperti Bedjo Sarwono, Laniawati S. Matita, Petrus Suryadiputra Swarnam, Pius Izak Dumatubun dan Wisnu Sumantha maka pada tanggal 31 Juli 2017 di bawah lindungan Santo Ignasius dari Loyola, berdirilah sebuah lembaga beasiswa bernama Beasiswa KAMAJAYA atau KAMAJAYA Scholarship. Beasiswa KAMAJAYA adalah beasiswa PENUH yang menanggung semua biaya kuliah hingga lulus sarjana termasuk biaya hidup, biaya asrama/kost, dan lain-lain (ada syarat dan ketentuan yang berlaku) supaya anak-anak tersebut dapat fokus kuliah dan punya masa depan yang lebih baik. Jadi sasaran Beasiswa KAMAJAYA adalah anak-anak dari keluarga tidak mampu atau mahasiswa yang terancam putus kuliah karena orangtuanya jatuh sakit, meninggal dunia, bangkrut, di-PHK, dan lain sebagainya.
Saat ini KAMAJAYA Scholarship (TA. 2024/2025) telah memberikan beasiswa kepada 151 mahasiswa, 70 di antaranya sudah lulus dan diwisuda. Beasiswa yang disalurkan telah mencapai Rp3.651.415.000,00 (per 31 Juli 2024). Alumni dari KAMAJAYA Scholarship yang sudah bekerja mempunyai kewajiban untuk mengembangkan program ini dengan menjadi donatur selanjutnya (Pay it Forward). Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya orang-orang baik yang mendukung KAMAJAYA Scholarship.
Berkembang Menjadi Yayasan Bakti KAMAJAYA Indonesia
Dalam perkembangannya hingga saat ini, bentuk kelompok informal tanpa badan hukum sudah tidak dapat lagi menaungi karya pelayanan KAMAJAYA Scholarship yang semakin berkembang dan meluas. Dalam melaksanakan karya-karya untuk mencapai tujuan di bidang sosial demi tercapainya masa depan yang lebih baik dan terutama upaya membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang mampu memberi kontribusi yang nyata kepada nusa dan bangsa melalui pelayanan dalam cahaya kebenaran, KAMAJAYA Scholarship yang telah mulai berkarya sejak tanggal 31 Juli 2017 (tiga puluh satu Juli dua ribu tujuh belas), terpanggil untuk secara nirlaba dan formal melanjutkan karya-karya pelayanan kepada masyarakat dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
Rapat Pengurus KAMAJAYA Scholarship secara daring (menggunakan ZOOM Video Conference) pada tanggal 24 Juni 2020 pukul 19.00 – 20.10 WIB menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut:
YAYASAN BAKTI KAMAJAYA INDONESIA
Periode 2020 – 2025
Pembina: | |
Hutomo Mugi Santoso | (Ketua) |
Desiderius Viby Indrayana | (Anggota, ex-officio) |
Fransiscus Go | (Anggota) |
Pengawas: | |
R. Maryatmo | (Ketua) |
Pengurus: | |
Bedjo Sarwono | (Ketua) |
Hadisantono | (Sekretaris) |
Laniawati S. Matita | (Bendahara) |
YAYASAN BAKTI KAMAJAYA INDONESIA dikukuhkan dengan Akta Notaris No. 08 tanggal 29 Juli 2020 oleh Notaris Servatia Herlina, B.Sc., S.H. Tercatat di Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak dengan NPWP No. 95.507.991.8-542.000. YAYASAN BAKTI KAMAJAYA INDONESIA disahkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0012458.AH.01.04.Tahun 2020 (Tanggal 29 Juli 2020).
Bila KAMAJAYA Scholarship terus berkembang dengan dukungan yang makin kuat dari para donatur maka UAJY akan memiliki 2 bentuk beasiswa yaitu Liem Family Scholarship yang berbasis prestasi dan KAMAJAYA Scholarship yang berbasis sosial, ini akan menjadi daya tarik dan menjadi sebuah nilai tambah bagi UAJY.
(Hutomo Mugi Santoso, Ketua PP KAMAJAYA Periode 2015-2019).
Click one of our contacts below to chat on WhatsApp