Lentera Atma: Lebih dari Pemenang
Manusia itu memang berdosa, tetapi semakin hari standar moral dan lainnya dalam kehidupan manusia semakin berkurang. Semakin hari, kita semakin rusak karena ulah manusia sendiri. Tapi kita tidak perlu takut, karena kita sudah ada di pihak yang benar dan membuat kita menjadi seorang pemenang. Kita harus sadar bahwa kita tidak hanya lebih dari pemenang, tetapi kita sudah menjadi pemenang. Seringkali kita menganggap bahwa hidup lebih dari pemenang berarti hidup kita akan selalu baik-baik saja. Faktanya bahwa lebih dari kemenangan itu tidak ada hubungannya dengan kemudahan hidup, tapi terdapat makna yang lebih dalam dari yang kita pikirkan.
Menurutmu, apa arti lebih dari pemenang? Lebih dari pemenang artinya kita tidak terpisahkan dari kasih Tuhan. Tuhan memberikan jaminan bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Hari ini kita mungkin orang yang menang (rajin melakukan kegiatan rohani, berada di keluarga yang rohani, dan lain-lain), tapi apakah di akhir kehidupan kita bisa menjamin bahwa kita mati sebagai seorang pemenang? Sekarang kita mungkin hidup sebagai orang yang setia, tapi mungkin nanti akan ada saatnya kita menghadapi kesesakan dan mungkin bahkan membuat kita ingin menyangkal Tuhan. Namun, pada akhirnya Tuhan menarik kita kembali ke pelukan-Nya untuk kembali mengasihi-Nya. Kita disebut sebagai ‘lebih dari pemenang’ karena kita tidak dapat terpisahkan dari kasih Tuhan sejauh apa pun kita melangkah pergi. Mungkin akan ada saatnya kita menghilang dari hadapan Tuhan, tapi ‘kebaikan-Nya’ adalah mengembalikan kita ke pelukan-Nya.
Iblis ingin kita menjadi tersangka dan mendapatkan hukuman. Tidak peduli seberapa besar usaha iblis berusaha menggugat kita, tapi kita tahu bahwa kita sudah di pihak yang benar dan tak terkalahkan. Kita tidak perlu gentar karena Tuhan itu tidak hanya berjalan di masa depan kita dan tahu masa depan kita, tapi Dia juga ada di masa depan setiap kita. Ketika kita sadar bahwa Allah berdaulat atas hidup kita, maka kita tidak lagi hidup dalam ketakutan. Kita menyadari bahwa bahkan ketika rencana-rencana iblis untuk menjauhkan kita dari Allah itu berada dalam kedaulatan Allah dan justru rencana-rencana tersebut yang menggenapi perbuatan Allah. Kesetiaan-Nya tidak berubah hanya karena ketidaksetiaan kita. Sebab Dia sudah memulai segala sesuatu, maka Dia akan menyelesaikannya sampai garis akhir.
Image by Free-Photos from Pixabay
No Comments