Lentera Atma: Kebaikan dan Kejahatan
Kita mengalami bahwa kebaikan dan kejahatan atau orang baik dan orang jahat, keduanya ada bersama-sama di dunia ini. Bahkan di lingkungan sekitar atau tempat tinggal kita. Dalam diri kita pun, kita juga mengalami hal yang sama. Kita memiliki banyak sekali hal baik (mengasihi, solider, mengampuni, rajin berdoa dan beribadah, dan lain-lain), namun juga tidak sedikit hal yang buruk (iri hati, kebencian, gosip, keserakahan, dan lain-lain). Keduanya, baik hal-hal yang positif maupun yang negatif, ada bersama dalam diri kita. Setiap saat muncul secara bergantian.
Oleh karena itu, kita seringkali mengalami betapa sulitnya bertobat. Meski kita selalu mempunyai niat yang baik, namun tidak selalu mudah kita wujudkan. Ketika kita hanya ingin mengembangkan hal-hal yang baik, hal-hal yang tidak baik tiba-tiba kita lakukan. Meskipun kita tidak bisa mencabut dan membinasakan hal-hal buruk tersebut, namun kita juga jangan membiarkannya semakin subur sampai menghambat atau bahkan mematikan hal-hal baik yang kita miliki. Sebaliknya, kita mesti tetap berjuang untuk bertobat agar benih-benih baik dalam diri kita semakin tumbuh dengan subur dan berbuah.
Tuhan selalu memberi kesempatan kepada kita, sebagaimana dikatakan oleh Kitab Kebijaksanaan: “Anak-anak-Mu Kauberi harapan yang baik ini: Kauberikan kesempatan untuk bertobat apabila mereka berdosa” (Keb 12, 19). Kegagalan kita dalam berusaha untuk bertobat tidak mengurangi belas kasih Tuhan kepada kita. Ia sungguh baik dan pengampun. Roh Kudus pun senantiasa membantu kita dalam mengatasi kelemahan-kelemahan kita, sebagaimana dikatakan St. Paulus (Rom 8,26).
Semoga dengan pertolongan rahmat Tuhan, kita semakin mampu menyuburkan benih-benih baik dalam diri kita sekaligus mengkerdilkan ilalang-ilalang dalam diri kita agar kelak kita mempunyai persediaan kebaikan yang cukup di lumbung surgawi.
Image by Fathromi Ramdlon from Pixabay
No Comments