Opini: Toleransi dan Rasa Syukur
Momen Imlek sangat lekat sekali dengan harapan keberuntungan serta keharmonisan keluarga. Menjadi saat yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga, membagikan angpao kepada sanak saudara, hingga beristirahat sejenak dari berbagai kesibukan rutin. Menjadi momen untuk mensyukuri semua hal yang sudah didapat, serta menatap semua tantangan ke depannya dengan optimis. Imlek tidak hanya menjadi perayaan tahunan bagi etnis Tionghoa saja, tetapi sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.
Banyak sekali makna penting dari perayaan Imlek yang dapat dimaknai bagi semua orang. Salah satu yang paling penting adalah toleransi dalam keberagaman. Permasalahan toleransi sangat lekat halnya dengan hak hidup dan mengembangkan diri. Dengan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara, akan menciptakan persatuan yang kokoh dalam suatu bangsa. Hilangkan sekat antaretnis untuk bisa terjalin keharmonisan dalam bermasyarakat. Menjadi satu Indonesia haruslah tertanam dalam sikap dan pemikiran.
Pelajaran penting lain dari Imlek adalah rasa syukur. Selama perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa merayakannya dengan sembahyang Imlek dan diakhiri dengan perayaan Cap Go Meh yang bertujuan sebagai wujud syukur dan doa harapan agar di tahun depan mendapatkan rezeki yang lebih banyak. Syukur di sini tidak dimaknai sebagai kata puas. Namun, lebih pada menerima semua hal yang sudah dicapai serta berharap mendapatkan keberuntungan lebih ke depannya. Sering selama ini tanpa disadari kita ingin mendapatkan sesuatu yang lebih setiap harinya. Pikiran selalu terfokus untuk bekerja lebih setiap harinya. Saat tujuan tidak tercapai, manusia menjadi frustasi atau bahkan sedih karena usaha keras tidak membuahkan hasil. Di situlah peran penting rasa syukur sebagai obat bagi diri sendiri. Dengan memiliki rasa syukur, kita akan dapat lebih menikmati hasil yang sudah dicapai dari kerja keras sebelumnya.
Makna toleransi dan rasa syukur tersebut perlu kita perhatikan pada tahun ini rasa syukur akan kemajuan Indonesia dalam berbagai aspek selama ini. Memaknai hari raya Imlek tahun ini dalam masyarakat perlu kita tunjukkan sebagai bentuk semangat kebersamaan. Saling menghormati, saling menolong, saling berbagi, saling mencintai terhadap sesama, dan bertoleransi dalam kehidupan di masyarakat Indonesia. Semoga hari-hari mendatang kita semua dipenuhi dengan sukacita dan kemakmuran yang luar biasa. Selamat Tahun Baru Imlek 2022.
Yogyakarta, 27 Januari 2022
Yohanes Rdo Swastianto
Mahasiswa Program Studi Manajemen UAJY Angkatan 2021
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-5
No Comments