Angelina Yuniarti

Mahasiswi Fakultas Teknobiologi UAJY Prodi Biologi

Aku dan Sejuta Anganku

Perkenalkan, nama saya Angelina Yuniarti. Saya lahir di Subang pada 24 Juni 2001. Saya kerap kali dipanggil Angel di keluarga besar saya. Namun, oleh teman dekat saya, saya biasa dipanggil Eneng atau Gaby. Saat ini saya berusia 20 tahun. Di usia saya yang sekarang ini, telah banyak cerita baik itu cerita suka maupun duka yang saya alami. Namun, setiap cerita itu memiliki pesan tersendiri yang menjadikan saya seperti sekarang.

Saya dilahirkan di keluarga yang bisa dibilang berkecukupan. Dahulu, ayah saya adalah seorang pengusaha twisting benang. Pelanggan di perusahaan ayah saya kebanyakan merupakan orang yang bekerja sama dalam ekspor benang. Pada saat itu, semua kebutuhan keluarga saya sangat tercukupi hingga krisis moneter AS pada tahun 2008 yang mengubah situasi ekonomi keluarga saya. Pelanggan ayah saya banyak yang memutuskan kontrak kerja sama dengan perusahaan Ayah, sehingga penghasilan beliau sangat menurun. Belum lagi saat itu karyawan ayah saya mengalami kecelakaan, sehingga mengharuskan ayah saya menanggung seluruh biaya rumah sakit yang jumlahnya cukup besar. Pada tahun 2010, dua cabang perusahaan milik ayah saya pun akhirnya harus gulung tikar.

Tahun 2015 merupakan tahun yang tidak kalah sulit bagi keluarga saya, karena ibu saya divonis terkena stroke oleh dokter. Hal ini menyebabkan ayah saya harus berperan sebagai kepala keluarga sekaligus bapak rumah tangga. Sekarang, ayah saya bekerja di bidang properti dengan hasil yang tidak menentu. Bekerja dan mengurus keluarga di usia yang sudah tidak lagi produktif tentunya tidak mudah, ditambah penyakit vertigo yang dideritanya.

Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, baik itu biaya hidup, biaya kuliah kakak dan sekolah saya, ayah saya memakai tabungan yang ada. Melalui hasil tabungan Ayah serta bantuan dana dari saudara, saya masih dapat melanjutkan kuliah. Jerih payah Ayah tidak akan saya sia-siakan begitu saja. Oleh karena itu, saya selalu berusaha mengikuti perkuliahan dengan serius. Saya juga aktif di dalam maupun luar kampus. Beberapa komunitas yang saya ikuti di antaranya Leadership Community, PMK Melisia Christi, dan Presma FTB UAJY.

Sejak awal kuliah, saya sudah mencari informasi seputar beasiswa yang ada di UAJY guna meringankan beban orang tua. Saya pun mendapatkan informasi mengenai KAMAJAYA Scholarship ini melalui salah satu teman saya. Tanpa berpikir panjang lebar, saya segera mendaftarkan diri melalui ASOKA (Aplikasi Scholarship KAMAJAYA) karena saya yakin beasiswa ini akan sangat membantu perekonomian keluarga saya, terutama kekhwatiran saya selama ini mengenai biaya kuliah. Puji Tuhan, pada batch ke-5 ini saya mendapat kesempatan untuk menerima Beasiswa KAMAJAYA. Tentunya, beasiswa akan menjadi semangat tersendiri bagi saya untuk dapat lulus tepat waktu dengan peringkat cum-laude. Amin.

Untuk rencana saya ke depannya, saya memiliki sebuah angan yaitu untuk memperbaiki ekonomi keluarga sekaligus bekerja pada bidang product development di perusahaan besar seperti Indofood ataupun Unilever. Penghasilan yang diperoleh dari kerja pada perusahaan tersebut rencananya akan saya gunakan untuk menyambung S-2 dikarenakan saya yang tidak bisa langsung melanjutkan ke S-2 akibat biaya yang relatif lebih mahal dibanding S-1. Saya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2 karena saya juga memiliki angan untuk menjadi dosen agar saya secara langsung bisa berkontribusi di bidang pendidikan.

Menginspirasi banyak orang sekaligus membawa perubahan di tengah-tengah masyarakat adalah angan-angan terbesar yang saya miliki. Tentunya untuk mewujudkan semua angan tersebut tidak terlepas dari campur tangan para donatur-donatur yang telah berperan dalam memberikan saya kesempatan untuk tetap bisa kuliah. Di samping itu, saya berniat memberikan timbal balik ke Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan ikut menjadi salah satu donatur pada program KAMAJAYA Scholarship sesudah saya bekerja nanti.