Opini: Berbagi untuk Menghindari Ketamakan
Tanggal 9 Juli tahun ini, bertepatan dengan 10 Dzulhijjah, di mana umat Islam di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Adha. Pada hari ini, hewan ternak seperti sapi dan kambing dikurbankan. Bagi umat Islam, kurban adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki dengan berbagi makanan kepada yang kurang mampu.
Idul Adha memperingati hari di mana Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya Ismail sebagai wujud kepatuhan terhadap Allah. Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah untuk menyembelih putranya, Ismail, melalui sebuah mimpi. Namun akhirnya sebelum dikorbankan, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba. Sehingga setiap tahunnya, hewan ternak disembelih sebagai kurban untuk memperingati kejadian ini. Ketaatan Nabi Ibrahim terhadap Allah begitu besar hingga beliau bersedia untuk mengorbankan apa pun. Beliau lebih mengutamakan rasa cinta terhadap Tuhan dibandingkan rasa cinta terhadap hal-hal duniawi seperti keluarga, harta, benda. Sebaliknya, kita masih banyak yang lebih mementingkan hal duniawi. Waktu yang telah diberikan kita habiskan demi mengejar materi hingga lupa untuk berdoa.
Saat Idul Adha, orang-orang bisa menyumbangkan hewan untuk dikurbankan. Sepertiga dari hasil kurban dikonsumsi oleh pihak yang berkurban dan sisanya dibagikan ke orang lain. Idul Adha mengingatkan kita untuk saling berbagi dan bersedekah kepada sesama. Jika kita mempunyai harta lebih, ada baiknya kita bersedekah sebagai bentuk rasa syukur terhadap rezeki yang kita dapatkan. Tak hanya saat berkurban saja, berbagi bisa kita lakukan sehari-hari. Tak peduli besar-kecil jumlah yang kita bagi, yang terpenting adalah rasa tulus dan ikhlas ketika berbagi. Dengan berbagi, kita membuktikan kita bebas dari ketamakan yang menginginkan semua untuk diri sendiri tanpa memikirkan orang lain.
Idul Adha juga merupakan saat untuk bersilahturahmi dengan sesama. Tiap keluarga akan menerima hasil kurban untuk diolah menjadi santapan bersama. Keluarga pun dapat menghabiskan waktu dengan anggota keluarga lainnya untuk mempersiapkan dan menikmati santapan. Kita terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Sehingga waktu kebersamaan dengan keluarga menjadi momen yang langka. Makan bersama pun menjadi jarang karena jadwal yang berbeda-beda. Kalaupun bisa bersama, kita malah sibuk dengan smartphone masing-masing. Berkat smartphone, bisa melihat hal yang jauh di sana, namun malah melupakan hal yang dekat dengan kita. Momen Idul Adha ini akan lebih bermakna jika kita manfaatkan untuk bersilaturahmi, membuat momen kebersamaan dengan orang-orang yang kita sayangi. Selamat Hari Raya Idul Adha bagi yang merayakan. Semoga dari hari ini kita bisa belajar untuk lebih taat pada Tuhan. Tak hanya fokus mengejar hal duniawi, tapi juga diimbangi dengan hal spiritual. Mari hindari ketamakan pada hal duniawi dengan cara berbagi, baik dalam jumlah kecil maupun besar. Hari libur ini bisa kita manfaatkan untuk berkumpul bersama orang yang kita sayangi. Hari yang spesial ini akan lebih bermakna jika dihabiskan dengan orang-orang yang spesial bagi kita.
Yogyakarta, 9 Juli 2022
Gde Rama Vedanta Yudhistira
Mahasiswa Program Studi Informatika UAJY Angkatan 2020
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-5
Image by Shameer Pk from Pixabay
No Comments