KAMAJAYA Scholarship / Penerima Beasiswa  / Periode 2022/2023  / Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Danu Kiswoyo

Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Danu Kiswoyo

Danu Kiswoyo

Tanggal Lahir:
Kota Asal:
Studi:

11 Januari 2001

Sukoharjo

Fakultas Teknik Prodi Arsitektur semester 7 (Mei 2023)

Danu Kiswoyo

Mahasiswa Fakultas Teknik UAJY Prodi Arsitektur

Bermimpi dan Menggapainya

Nama saya Danu Kiswoyo. Saya dilahirkan di Kabupaten Sukoharjo tanggal 11 Januari 2001. Sejak kecil saya tinggal di kota kelahiran bersama dengan dua orang kakak saya. Ketika saya kecil, saya sering dipanggil “Woyo” dan “Unyil”, karena ketika saya kecil postur badan saya sangat kecil dan cungkring. Saya lahir dari keluarga yang berbeda keyakinan. Almarhum Bapak adalah seorang muslim dan Ibu seorang Katholik. Di keluarga ini, saya diajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai religius, sederhana, dan disiplin dalam segala hal.

Sejak duduk di bangku sekolah dasar sampai perguruan tinggi, saya dikenal sebagai anak yang jenius, aktif, mudah bergaul, dan religius. Penilaian terhadap diri saya tersebut dilakukan oleh orang-orang di sekitar saya. Di antaranya ialah orang tua, kakak, adik, saudara, sahabat, guru, romo, dan lainnya. Meskipun mereka menilai saya seperti itu, namun saya sama sekali tidak merasa bahwa diri saya pintar, aktif, apalagi religius. Lebih tepatnya saya mengupayakan diri agar bisa seperti itu dan klaim tersebut tidak berpengaruh apa-apa pada diri saya. Saya juga memiliki sifat yang sumeh terhadap orang lain, menjunjung tinggi adat Jawa yaitu sopan dan santun.

Orang tua saya saat ini merupakan orang tua tunggal. Bapak saya sudah meninggal dan hanya ibu saya yang masih bekerja. Jumlah tanggungan ibu saya hanya saya. Sebelum Bapak meninggal, keluarga saya bisa dibilang cukup, tetapi setelah meninggal ekonomi keluarga saya jadi susah. Bukan hanya karena alasan itu saja, tetapi juga karena kakak saya yang pertama sering membuat masalah dengan banyak hutang dan berinvestasi bodong dari tahun 2012 hingga sekarang. Ibu saya harus ikut menanggung bebannya hingga sering kepikiran dan jatuh sakit. Kejadian yang paling baru adalah kakak saya membuat masalah dengan menggadai motor rental sehingga ibu saya harus berhutang untuk melunasi gadaian tersebut.

Walaupun sudah menikah dan berkeluarga, kedua kakak saya masih saja menjadi beban ibu saya. Mereka jarang memberikan uang kepada ibu saya, sehingga di hari tuanya ibu saya masih harus membiayai uang kuliah saya. Untuk saat ini, ekonomi keluarga saya sedang kesulitan karena beberapa bulan yang lalu ibu saya sempat sakit dan tidak ada penghasilan sama sekali. Untuk makan saja keluarga saya diberi oleh budhe saya yang tidak lain adalah kakak ibu saya. Untuk membayar uang SPP Variabel semester ini saja mungkin saya juga akan menunggak karena belum punya cukup uang. Saya juga sempat mengalami kecelakan motor sehingga motor saya rusak dan saat ini meminjam motor saudara saya untuk keperluan kuliah. Untuk menanggapi hal tersebut ibu saya dengan kondisi kesehatannya yang kurang baik, bekerja dengan membuat emping mlinjo dengan hasil penjualan yang tidak menentu dan juga saya membantu dengan menjasi asisten dosen.

Lingkungan hidup asal saya yaitu di Desa Teriklo, Trangsan, Gatak, Sukoharjo, dengan status tempat tinggal rumah sendiri. Mayoritas penduduk sekitar adalah sebagai tukang bangunan dan sebagai ibu rumah tangga. Sebagian masyarakat di desa saya memiliki karakteristik di mana nikah muda lebih penting dari pada pendidikan sehingga hanya segelintir orang tua saja menganjurkan anaknya untuk kuliah. Akan tetapi di balik karakteristik itu masyarakatnya menjunjung tinggi sikap gotong royong dan memiliki toleransi yang tinggi.

Lingkungan hidup saya saat ini di Yogyakarta adalah kontrak rumah dengan kedua teman saya dengan masa kontrak per 6 bulan dan biaya sebesar Rp 2.700.000 per 6 bulan. Alamat kontrakan saya yaitu di daerah Nayan, Maguwoharjo dengan fasilitas tiga kamar tidur, wi-fi (pasang pribadi), dapur, dan ruang tamu.

Pada awal masuk kuliah, biaya saya masih ditanggung orang tua. Biaya tersebut didapat dari hasil menjual setengah rumah peninggalan bapak saya. Hasil uang jual rumah tersebut dibagi dengan kedua kakak saya untuk biaya pernikahan. Untuk uang saku saya hingga semester 3, saya mendapat kiriman dari orang tua saya sebesar Rp 700.000 per bulan, dengan rincian pengeluaran makan Rp 30.000 per hari, dan uang bensin Rp 20.000 per 4 hari, sehingga seminggunya kurang lebih Rp 170.000. Ketika memasuki semester 3 dan 4, saya mencoba untuk bekerja part time di coffeshop dengan penghasilan kurang lebih Rp 600.000 per bulan. Bekerja part time ini mengakibatkan nilai saya turun sehingga saya memutuskan untuk keluar dan tidak bekerja part time lagi. Uang hasil bekerja part time ini hanya cukup untuk membayar uang kos. Sekarang ini, saya mencoba menambah uang saku dan uang untuk membayar SPP dengan menjadi Asisten Dosen dengan gaji pokok kurang lebih sebesar Rp 250.000 per bulan dan bonus asistensi yang dihitung sebesar Rp 8.000 per jam dengan ketentuan 20 jam seminggu.

Keterlibatan saya dalam kegiatan mahasiswa adalah dengan mengikuti Himpunan Mahasiswa Arsitektur UAJY atau sering disebut ARCHICAKA. Selain itu pada saat awal kuliah saya mangikuti UKM Sepakbola. Sedangkan saat ini, saya juga menajadi asisten dosen di beberapa mata kuliah untuk program studi Arsitektur. Untuk kegiatan di lingkungan rumah, saya mengikuti karang taruna dan arisan bapak-bapak menggantikan bapak saya yang sudah meninggal. Dalam kegiatan gereja hingga saat ini, saya masih termasuk pengurus ISKS (Ikatan Siswa Katolik Surakarta). Cara saya mengatur waktu kuliah dengan kegiatan adalah dengan menerapkan aturan 50-40-10 yaitu dengan 50% waktu kuliah dan 40% waktu untuk kegiatan, dan 10% waktu untuk refresing.

Saya sangat memerlukan Beasiswa KAMAJAYA karena saat ini ibu saya sebagai orang tua tunggal sudah tua dan kesehatannya tidak mendukung untuk bekerja lagi. Ibu saya kesulitan untuk membiayai uang kuliah saya yang hampir selesai ini. Ibu saya juga sering sakit, sehingga saya juga harus berusaha mendapatkan beasiswa.

Cita-cita masa depan saya adalah menjadi Arsitek yang migunani bagi masyarakat, bangsa dan negara. Menjadi orang yang selalu memiliki sifat andhap asor bagi semua orang. Di dalam lubuk hati saya, saya ingin mengabdi sebagai dosen di Universitas Atma Jaya Yogyakarta suatu saat nanti. Ketika saya lulus dan mendapat pekerjaan yang baik, saya ingin berkontribusi dengan membantu mahasiswa yang membutuhkan biaya kuliah seperti saya saat ini.

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA