Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Hellaria Putri Savana
Hellaria Putri Savana
Tanggal Lahir:
Kota Asal:
Studi:
30 Oktober 2002
Yogyakarta
Fakultas Bisnis dan Ekonomika Prodi Akuntansi semester 4 (Mei 2023)
Hellaria Putri Savana
Mahasiswi Fakultas Bisnis dan Ekonomika UAJY Prodi Akuntansi
Apa pun Itu Harus Disyukuri
Hulaaaa semua perkenalkan nama saya Hellaria Putri Savana, saya lahir di Sleman, 30 Oktober 2002. Saya tinggal di Karanglo Tapan Purwomartani Kalasan Sleman Jogjakarta. Riwayat pendidikan saya dimulai dari TK Kanisius Kadirojo tahun 2007-2008, dilanjutkan di SD Negeri Nanggulan tahun 2009-2015, kemudian dilanjutkan di SMP Negeri 3 Kalasan tahun 2015-2018. Setelah itu, dilanjutkan di SMA Negeri 1 Depok tahun 2018-2021, dan saat ini saya melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta tahun 2021-(sekarang semester 4) Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Program Studi Akuntansi. Alasan saya memilih jurusan ini adalah karena dari dulu sejak SMP saya lebih suka mempelajari angka-angka. Oleh sebab itu, saya memilih jurusan akuntansi, walaupun sebenarnya saya tidak terlalu pandai dalam dunia akuntansi tapi saya sangat senang ketika saya belajar akuntansi. Selain itu, prospek kerja sarjana ekonomi khususnya program studi Akuntansi sangat luas dan seluruh jenis usaha apa pun membutuhkan seorang akuntan.
Saya tinggal bersama kedua orang tua saya serta 1 kakak laki-laki, 1 kakak perempuan, dan 1 adik laki-laki. Puji Tuhan keluarga saya masih lengkap. Saya anak ke-3 dari 4 bersaudara. Ayah saya bekerja sebagai karyawan swasta di UAJY dan juga menyambi sebagai montir mobil. Ibu saya seorang Ibu Rumah Tangga, kakak saya nomor 1 bekerja sebagai karyawan swasta di Nasmoco Kaligawe, kakak perempuan saya juga sudah bekerja di PT Hasta Ayu Nusantara, sedangkan adik saya duduk di bangku SMK kelas 2. Ayah saya memiliki beban yang cukup berat karena tanggungan yang cukup besar, tetapi ternyata Tuhan sudah membukakan jalan untuk keluarga saya melewati KAMAJAYA Scholarship. Dengan diterimanya saya di beasiswa tersebut, maka beban keluarga saya berkurang. Tanggungan ayah saya berkurang, yang tadinya harus membayar SPP tetap, SPP variabel, membayar 2 angsuran bank yang besar, membayar sekolah adik dan menghidupi keluarga yang cukup banyak. Sekarang, beban itu berkurang banyak karena diterimanya saya sebagai penerima Beasiswa KAMAJAYA. Semenjak diterimanya saya di Beasiswa KAMAJAYA ini, kehidupan saya dan keluarga dalam sehari-hari mulai membaik.
Saya tinggal di rumah sendiri di daerah pedesaan dari saya bayi hingga sekarang bersama orang tua dan saudara kandung. Rumah yang saya tinggali saat ini juga akan tetap dijual karena angsuran bank yang cukup besar membuat kewalahan dalam membayar angsuran tersebut karena pokok bunga yang cukup besar juga. Dengan dijualnya rumah keluarga saya, maka harapan kami uang itu bisa menutup utang yang ada di 2 bank tersebut. Langkah kita yang akan dilakukan selanjutnya yaitu memulai dari 0, yaitu membangun rumah yang lebih sederhana. Rumah dijual bukan karena lingkungan desa yang kurang baik, tetapi karena keadaan keluarga yang dalam keuangan masih berantakan total. Sebenarnya, lingkungan di desa saya sangat baik, karena di desa saya mempunyai sikap toleransi antarumat yang sangat tinggi. Misal jika ada orang yang meninggal, hajatan, dan acara lain yang membutuhkan orang banyak, pasti masyarakat di desa dengan senang hati membantu orang yang sedang membutuhkan bantuan. Dan juga masyarakat di desa sangat menghargai orang yang sedang menjalankan ibadah maupun yang sedang merayakan hari raya agama. Sikap ini sangat berpengaruh pada pembentukan karakter saya, dengan banyak orang yang mencontohkan bagaimana cara bertoleransi dan menghargai sesama, saya menjadi senang untuk mencontoh sikap bertoleransi dan menghargai sesama. Sikap ini sangat baik jika ditanamkan karena sangat bermanfaat untuk kehidupan selanjutnya. Saya berharap ketika saya meninggalkan desa ini, saya mendapatkan lingkungan yang sama-sama baik seperti desa saat ini.
Selama perkuliahan ini, saya masih belum mengikuti organisasi yang ada di kampus, karena saya memilih untuk berperan aktif dalam Beasiswa KAMAJAYA. Dengan berperan aktif di beasiswa, maka di situlah ada hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Dulu ketika SMA, saya mengikuti 2 ekstrakurikuler yang ada di sekolah yaitu Pramuka dan cheerleader, saya berani mengikuti 2 ekstrakurikuler tersebut karena tugas sekolah yang masih bisa disambi dan juga waktu itu keuangan keluarga saya masih bisa ditoleransi. Saat di SMA, ternyata masing-masing ekstrakurikuler yang saya ikuti mempunyai kesibukan yang sangat padat, dan membuat saya harus bisa membagi waktu, dan harus bisa menentukan skala prioritas. Ketika saya masih di bangku kelas 10 SMA, saya mengikuti 1 event dalam masing-masing ekstrakurikuler dan waktu pelaksanaan pun hanya berselang 2 minggu.
Event pertama yaitu saya mengikuti BARATA (Pengembaraan Akhir Tahun) yang dilaksanakan pada akhir bulan Desember selama 5 hari. Dalam event tersebut, latihan yang dilakukan yaitu latihan fisik yang harus kuat karena dalam perjalanan pengembaraan kita membawa carrier yang berisikan makanan dan kebutuhan masing-masing. Latihan yang dijalani memang sangat berat, tetapi pelajaran yang bisa saya ambil dalam mengikuti BARATA ini yaitu meskipun kita tidak memiliki tenaga untuk berjalan yang harus kita lakukan yaitu tetap berjalan menjalani hidup, karena Tuhan pasti membukakan jalan untuk orang yang sedang kesulitan.
Event yang kedua yaitu Cheerleader yang dilaksanakan dalam pertengahan Januari, Cheerleader ini juga memiliki latihan yang berat, kita berlatih bisa sampai 3 kali dalam seminggu. Latihan ini dilakukan supaya dapat tampil dengan baik. Kedua event ini memang sangat menguras energi, tetapi saya senang melakukan karena banyak sekali pelajaran yang bisa saya temukan. Saat ini, saya lebih memilih untuk berperan aktif di Beasiswa KAMAJAYA ini daripada mengikuti organisasi di kampus, karena menurut saya pengalaman yang diperoleh akan lebih banyak di Beasiswa KAMAJAYA ini, karena kebanyakan kita diajarkan berinteraksi bersama orang-orang hebat.
Kita harus bersyukur di keadaan apa pun itu karena belum tentu orang lain dapat merasakan pengalaman yang kita jalani. Dalam hidup ini, apa pun kegiatan yang kita lakukan maka kita harus melakukan dengan tekun supaya kegiatan yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi kehidupan kita. Tuhan pasti memberikan jalan pada umat-Nya yang sedang berusaha untuk hidupnya.
No Comments