Opini: People Come and Go
Saat ini, aku menyadari bahwa setiap orang memiliki masanya dan setiap masa ada orangnya. Tidak semua orang selamanya akan ada di samping kita. Datang dan pergi menjadi siklus tetap dalam setiap kehidupan manusia. Lalu, apa yang bisa aku lakukan? Ya, tentunya yang bisa aku lakukan adalah memanfaatkan setiap waktu demi waktu yang Tuhan berikan kepadaku untuk bisa menjalani bersama orang-orang yang aku kasihi setiap harinya.
Banyak hal yang Tuhan beri lewat orang-orang di sekitarku. Ada yang bilang bahwa setiap orang yang hadir dalam kehidupan kita membawa pembelajaran yang berbeda-beda. Ada yang datang untuk mengajari kita rasa bersyukur, merelakan, menerima apa pun itu yang menjadi takdir kita, dan masih banyak pembelajaran lainnya sehingga jika tugas mereka sudah selesai mungkin secara perlahan mereka akan meninggalkan kita.
Ya, itulah kehidupan yang tidak bisa kita tebak. Sampai saat ini pun, aku masih perlu belajar mengenai rasa ikhlas, apalagi mengikhlaskan orang yang dekat denganku kemudian pergi meninggalkanku secara perlahan. Karena, menyembuhkan luka batin itu tidak semudah menyembuhkan luka bekas jatuh yang nampak di permukaan. Ya, walaupun keduanya menyakitkan. Akan tetapi, luka yang tak terlihat akan sangat sulit untuk diobati. Bahkan ketika luka tersebut berhasil diobati, besar kemungkinan akan kembali muncul dan menyebabkan rasa sakit.
Pertanyaan yang selalu ada di benakku adalah, “Kenapa orang yang datang di hidupku Tuhan biarkan pergi begitu saja?” Sering kali aku bertanya akan hal itu kepada Tuhan. Karena aku sangat lelah dengan kedatangan dan kepergian setiap orang dalam hidupku. Aku tahu Tuhan mungkin bosan mendengar pertanyaan serta keluh kesahku setiap harinya. Tapi sebagai manusia aku harus belajar, tentunya belajar menerima.
Yogyakarta, 18 Mei 2023
Maria Pipit Nisya Setia Ningsih
Mahasiswa Program Studi Akuntansi UAJY Angkatan 2021
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-6
Image by renategranade0 from Pixabay
No Comments