Opini: Effort to be Climber
Sering kali kita merasa putus asa dengan kehidupan yang kita jalani. Namun, usaha yang kita lakukan untuk melewatinya hanya dengan rebahan. Jadi jika dipikir secara matang, usaha kita tidak sebanding dengan apa yang kita impikan. Misalnya kita sedang menghadapi masalah dalam studi kita di dunia perkuliahan (misalnya tugas kuliah), namun usaha yang kita lakukan untuk menghadapinya hanya bermalas-malasan, menunda-nunda hingga menjelang deadline. Waktu yang ada kita habiskan hanya untuk rebahan saja, maka sampai kapan pun masalah yang sama akan datang terus-menerus. Maka dari itu, saya ingin mengajak para pembaca untuk lebih sadar dengan effort yang kita berikan untuk menjadi suatu pribadi baru layaknya seorang climber.
Beberapa tips dari saya yaitu mengurangi bahkan menghilangkan rasa malas-malasan, mencari suatu hal baru yang dapat menjadi mood booster dalam menjalani kehidupan, semangat untuk menjadi pribadi bermental climber. Yang paling terpenting adalah sadar diri akan menjadi apakah kita ke depannya jika effort yang diberikan hanya sebatas itu-itu saja.
Dalam perjalanan menuju kesuksesan, ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari para pendaki gunung. Mereka tidak hanya menghadapi tantangan fisik yang luar biasa, tetapi juga memiliki semangat dan tekad yang menginspirasi. Konsep Effort to be Climber tidak hanya relevan dalam mendaki gunung, tetapi juga dapat dipakai dalam berbagai aspek kehidupan kita. Pendakian gunung membutuhkan persiapan yang matang dan tekad yang kuat. Begitu juga dalam mencapai tujuan kita dalam karir, pendidikan, atau bahkan dalam mengatasi masalah pribadi. Seorang pendaki gunung tahu betul bahwa setiap langkah, setiap usaha, dan setiap pengorbanan memiliki arti penting menuju puncak. Begitu juga dalam hidup kita, setiap tindakan kecil yang kita lakukan membawa kita lebih dekat ke arah tujuan kita.
Salah satu aspek penting dari Effort to be Climber adalah ketekunan. Para pendaki tidak menyerah saat menghadapi rintangan di tengah perjalanan mereka. Mereka terus maju, mengatasi medan sulit, cuaca buruk, dan ketidakpastian yang mungkin muncul. Begitu juga dalam hidup, tantangan pasti akan muncul, tetapi dengan ketekunan dan semangat yang kuat, kita dapat mengatasi segala hal. Selain itu, para pendaki juga menghargai perjalanan mereka sendiri. Mereka menemukan kebahagiaan dalam setiap langkah perjalanan, bukan hanya pada saat mencapai puncak. Begitu juga, dalam upaya mencapai tujuan kita, kita harus menghargai perjalanan tersebut. Kesuksesan bukan hanya tentang akhir dari perjalanan, tetapi juga tentang pengalaman, pembelajaran, dan pertumbuhan yang kita alami di sepanjang jalan.
Dalam dunia yang serba cepat dan kompetitif ini, konsep Effort to be Climber mengingatkan kita akan pentingnya kesabaran. Seperti pendaki yang tidak terburu-buru menuju puncak, kita juga perlu memberi diri kita waktu untuk tumbuh, belajar, dan berkembang. Kesuksesan yang langgeng memerlukan fondasi yang kuat, yang hanya dapat dibangun melalui usaha dan kesabaran. Akhirnya, menjadi seorang pendaki mengajarkan kita bahwa puncak bukanlah satu-satunya hal yang penting. Perjalanan, semangat, ketekunan, dan kesabaran yang kita tanamkan dalam usaha kita adalah yang membuat kita menjadi lebih baik. Konsep Effort to be Climber mengajarkan kita untuk menghargai proses dan untuk terus maju meskipun tantangan menghadang.
Mari kita berjuang bersama untuk menjadi seorang Climber. Tuhan memberkati.
Yogyakarta, 31 Agustus 2023
Nicolaus Kevin Boro
Mahasiswa Program Studi Informatika UAJY Angkatan 2020
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-6
Image by Sasin Tipchai from Pixabay
No Comments