Lentera Atma: Jangan Buang Waktumu untuk Mengeluh
Di sebuah desa, hiduplah seorang cendekiawan. Setiap hari cendekiawan tersebut menerima keluhan yang diucapkan oleh banyak warga desa. Hal tersebut terus berulang-ulang hingga suatu hari, cendekiawan tersebut melakukan sebuah tindakan.
Ia mulai mengumpulkan semua orang desa dan menceritakan sebuah lelucon. Semua orang tertawa ketika mendengarkan lelucon cendekiawan tersebut. Di hari kedua, cendekiawan tersebut kembali mengumpulkan orang-orang desa. Cendekiawan tersebut menceritakan lelucon yang sama dengan hasil akhir para penduduk desa menjadi tertawa terpingkal-pingkal. Di hari ketiga, cendekiawan kembali menceritakan lelucon yang sama. Namun, respons yang diberikan oleh penduduk desa sedikit berbeda dari dua hari sebelumnya.
Salah satu penduduk desa mulai bertanya mengapa cendekiawan membacakan lelucon yang sama. Mereka merasa bosan dengan lelucon yang sama. Cendekiawan pun menjawab, “Jika pada lelucon yang sama kalian bisa bosan dan tidak bisa tertawa, namun mengapa dengan masalah yang sama tetap saja bisa buat kalian menangis?” Penduduk desa tersebut terlalu memikirkan satu masalah dalam hidupnya tanpa mencari jalan keluar. Yang mereka lakukan hanyalah mengeluh, mengeluh, dan mengeluh tanpa ada tindakan.
Tanpa sadar kita juga sering seperti para penduduk desa yang suka mengeluh terhadap masalah yang sedang dihadapi. Bahkan, kita kerap kali berfokus terhadap masalah bukan bagaimana cara untuk menyelesaikannya. Hal inilah yang membuat kita tetap berada di posisi yang sama. Kita harus berani mencoba untuk menyelesaikan masalah. Mengeluh saja tidak akan menyelesaikan masalah.
Mari kita mulai mencari jalan keluar dari masalah yang kita hadapi daripada hanya diam dan merasa pusing terhadap permasalahan yang sedang dialami tanpa memikirkan bagaimana cara menyelesaikannya.
Disadur dari: https://www.gramedia.com/best-seller/kisah-inspiratif-singkat/
Image by anncapictures from Pixabay
No Comments