Opini: Perjuangan di Era Modern
Tak bisa dipungkiri, teknologi telah berkembang kian pesat. Berkat internet, akses ke berbagai informasi bisa didapat dengan mudah cukup dengan smartphone. Akibatnya, kualitas karya dan kinerja manusia pun meningkat karena ilmu dan referensi yang bisa didapat secara gratis. Sekarang, teknologi Artificial Intelligence (AI) juga menjadi semakin umum. AI dapat digunakan untuk banyak hal terkait produktivitas.
Setiap tanggal 10 November, Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Di hari ini, kita mengenang kembali jasa para pahlawan yang telah berjuang mengantarkan Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan. Berkat para pahlawanlah Indonesia bisa menjadi seperti sekarang ini. Indonesia telah lama merdeka, namun perjuangan kita masih belum berakhir juga. Kini giliran kita, para rakyat Indonesia yang berjuang demi kemajuan bangsa.
Jika para pahlawan dulu berjuang melawan penjajah, di era modern ini kita mempunyai “musuh” yang berbeda. Di era digital, informasi dapat menyebar dengan luas. Namun, tidak semua informasi benar. Dahulu, berita hanya bisa dilihat melalui televisi dan surat kabar yang kredibel. Namun sekarang, berita bisa dibuat oleh siapa saja, sehingga kita harus bisa memilah mana informasi yang benar dan salah. Sebelum menyimpulkan kebenaran suatu berita, alangkah baiknya membaca semua isi berita tersebut dan mencari kebenarannya. Hal ini tidak hanya berlaku untuk berita, namun juga informasi-informasi lain yang beredar di media sosial.
Musuh lain yang juga harus kita lawan adalah diri sendiri. Smartphone menyediakan akses yang mudah ke berbagai hiburan seperti game dan konten-konten di media sosial. Akibatnya pikiran mudah terdistraksi sehingga kita lebih memilih untuk menunda pekerjaan. Jika sudah mulai menyusuri hiburan akan sulit untuk mengendalikan diri. Yang tadinya hanya berniat istirahat selama beberapa menit malah keterusan hingga berjam-jam. Kemajuan teknologi memang telah membuat manusia semakin malas. Dengan teknologi, usaha dan waktu yang dibutuhkan semakin sedikit. Berkat semua yang serba mudah dan instan, tumbuh rasa enggan untuk melalui proses yang panjang.
Dulu, seluruh Indonesia dapat bersatu untuk melawan penjajah karena berbagi penderitaan yang sama. Namun sekarang, malah banyak perselisihan yang terjadi antarsesama bangsa. Tak hanya di dunia nyata, hal ini juga terjadi di dunia maya melalui media sosial. Dengan bersembunyi di balik topeng anonim, orang dengan mudahnya menyebarkan ujaran kebencian seperti memberikan komentar yang menjelek-jelekkan atau memaki. Karena tidak bertemu secara langsung, orang menjadi lebih berani untuk berkata apa pun tanpa takut akan risikonya. Oleh karena itu, mari mulai tanamkan rasa cinta kasih dengan mulai memikirkan perasaan orang yang membaca tulisan kita sebelum mem-posting sesuatu.
Di peringatan Hari Pahlawan ini, mari mengenang kembali jasa para pahlawan yang telah gugur demi kesejahteraan kita. Sekarang kita melanjutkan perjuangan mereka dengan tantangan yang berbeda, seperti penyebaran informasi palsu, distraksi oleh teknologi dan perpecahan di antara sesama. Untuk meneruskan perjuangan para pahlawan, kita perlu menjadi lebih bijak dalam memilah informasi, mengendalikan diri sendiri, dan membagikan rasa cinta kasih dalam berinteraksi di dunia maya.
Yogyakarta, 2 November 2023
Gde Rama Vedanta Yudhistira
Mahasiswa Program Studi Informatika UAJY Angkatan 2020
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-5
Image by Thomas Ulrich from Pixabay
No Comments