Opini: Buy Nothing Day
Tanggal 25 November adalah Hari Tanpa Belanja (Buy Nothing Day). Dalam perayaannya, orang-orang tidak melakukan transaksi pembelian selama 24 jam. Hari ini dirayakan untuk melawan budaya konsumerisme atau konsumtif. Konsumtif adalah perilaku untuk membelanjakan uang secara berlebihan tanpa pertimbangan yang matang. Belakangan ini tren konsumsi semakin tinggi berkat pengaruh dari media dan kemudahan dalam mengakses berbagai produk dan layanan.
Dengan kemajuan teknologi, kita telah masuk ke era digitalisasi di mana berbagai aset seperti foto, musik, dan video tersimpan secara digital. Uang pun bisa disimpan secara digital. Kita bisa mengakses uang yang kita simpan di bank menggunakan mobile banking atau aplikasi e-wallet. Selain itu juga terdapat aplikasi-aplikasi e-commerce tempat jual beli online. Dengan adanya aplikasi-aplikasi ini, belanja jadi terasa seperti bermain game. Hanya dengan menekan beberapa tombol, kita bisa membeli barang secara online. Akibatnya, kita jadi kurang bijak dalam menggunakan uang karena aksi membeli yang terasa kurang nyata.
Dengan menghindari kegiatan pembelian selama 24 jam, kita jadi bisa memilah mana yang benar-benar kita butuhkan untuk bertahan hidup dan mana yang tidak. Sekarang, pemasaran produk dilakukan dengan berbagai strategi yang bisa memancing kita untuk membeli. Selain itu, terkadang kita cuma lapar mata, sehingga membeli barang-barang yang terlihat menarik padahal kurang membutuhkannya. Memang kita juga perlu untuk memenuhi keinginan pribadi sebagai kebutuhan sekunder. Namun, jangan sampai terlalu konsumtif hingga tidak bisa mencukupi kebutuhan utama kita, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Salah satu penyebab budaya konsumtif adalah FOMO (fear of missing out). FOMO adalah ketakutan ketika melewatkan suatu tren yang sedang berlangsung. FOMO bisa muncul ketika kita melihat suatu barang yang sedang tren, atau ketika sedang ada hari diskon besar-besaran di suatu e-commerce. Untuk menghindari FOMO, kita bisa pikirkan kembali apakah kita benar-benar menginginkan barang ini, sebelum memutuskan untuk membeli.
Di Hari Tanpa Belanja ini mari kita merefleksikan diri agar lebih bijak dalam melakukan pembelian. Jangan mudah terpancing dengan promosi dan pengaruh di media sosial. Sebelum kita membeli suatu produk, pikirkan kembali apakah kita memerlukan atau apakah kita benar-benar menginginkannya. Uang yang bisa kita gunakan untuk kegiatan konsumtif, bisa disimpan sebagai tabungan.
Yogyakarta, 23 November 2023
Gde Rama Vedanta Yudhistira
Mahasiswa Program Studi Informatika UAJY Angkatan 2020
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-5
No Comments