KAMAJAYA Scholarship / Kisah/Kesaksian/Testimoni  / Kisah Penerima Beasiswa: Perjalanan Perkuliahan

Kisah Penerima Beasiswa: Perjalanan Perkuliahan

Menjalani perkuliahan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta menjadi perjalanan yang sudah terencana dengan baik. Memilih Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini bukan tanpa alasan, cita-cita dan harapan masa depanlah yang menjadi alasan utama mengapa Universitas Atma Jaya dan Fakultas Teknobiologi menjadi jawabannya.

Sebagai mahasiswa angkatan tahun 2020, kami mendapatkan pengalaman yang cukup unik. Kondisi pandemi COVID-19 mengharuskan kami menjalani hal-hal baru demi meminimalisasi penyebaran wabah yang semakin besar. Pandemi COVID-19 mengharuskan kami, mahasiswa baru, untuk menjalani perkuliahan secara daring. Hal yang baru ini tentu menjadi tantangan yang tidak mudah bagi kami, terutama dalam belajar dan pemenuhan administrasi kampus.

Saya Albert Feliciano Ferrari yang hidup di keluarga dengan pendapatan utama yang bersal dari pariwisata terdampak sangat besar akibat adanya pandemi ini. Orang tua saya yang mendapatkan pemasukan dari berjualan makanan tradisional mengalami hambatan yang sangat besar hingga berhenti bekerja karena tidak adanya permintaan dan pesanan. Sejak Juli 2020 hingga Juli 2021, saya bertahan pada perkuliahan saya dengan mengirimkan surat pada Kantor Keuangan UAJY untuk dispensasi pengunduran pembayaran dan penghapusan denda. Hingga pada tahun 2021, Wakil Dekan III Fakultas Teknobiologi, yaitu Ibu Ines Septi saat itu, menyarankan saya untuk mendaftar beasiswa dan memberikan informasi beberapa beasiswa. Salah satunya adalah Beasiswa KAMAJAYA.

Dengan keinginan yang kuat dan harapan yang besar untuk terus melanjutkan kuliah, akhirnya saya dapat diterima di Beasiswa KAMAJAYA. Semenjak saya diterima pada beasiswa ini, kehidupan perkuliahan dan keuangan keluarga saya berangsur membaik. Selama menjalani kehidupan perkuliahan bersama Beasiswa KAMAJAYA saya tidak hanya hanya menjalani perkuliahan saja, tetapi diharapkan juga untuk aktif bersama penerima beasiswa yang lain. Keaktifan ini membuat saya mengenal banyak orang baru dari prodi dan fakultas yang berbeda. Selain itu, adanya bimbingan tiap selesainya semester juga membantu saya merefleksikan berbagai hal yang saya alami selama 1 semester sebelumnya, sehingga dapat menentukan strategi baru untuk menghadapi semester berikutnya dengan lebih baik lagi.

Perjalanan perkuliahan yang memasuki semester akhir menuntut saya untuk berpikir keras mengenai judul dan strategi mengerjakan skripsi untuk mendapatkan kelulusan yang tepat pada waktunya. Menurut saya, skripsi bukanlah hal yang mudah terutama ketika kita dihadapkan untuk memilih antara idealis atau realistis pada topik skripsi yang kita ambil. Pada akhirnya, idealisme saya yang memberikan andil yang besar dalam pemilihan topik skripsi saya. Suatu hal baru yang belum pernah saya pelajari sebelumnya menjadi perkara yang benar-benar sulit bagi saya untuk memahami mau ke arah mana penelitian saya. Tidak hanya permasalahan pemahaman, tapi juga metode yang sulit dipahami dan lokasi penelitian yang terbilang cukup jauh.

Lokasi penelitian saya berada di pesisir barat, Lampung, tepatnya di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang dikelola oleh pihak swasta bernama Tambling Wildlife Nature Conservation. Lokasi penelitian dengan akses yang sulit, tidak ada sinyal, kondisi hutan dengan berbagai satwa liar menjadi tantangan yang memicu adrenalin saya. Walaupun sulit tetapi tetap saya lakukan demi kelancaran rencana yang sudah saya buat sebelumnya. Terlepas dari lokasi penelitian, subjek penelitian saya yang merupakan primata, yaitu siamang menjadi obyek baru yang belum pernah saya pelajari sebelumnya.

Berbagai kendala terus saya alami, tidak hanya ketika pengambilan data tetapi juga ketika mengolah dan menyusun naskah. Berbagai cara terus saya coba, terus belajar untuk menambah pengetahuan saya sehingga menghasilkan skripsi yang maksimal. Waktu demi waktu terus saya gunakan dan pada akhirnya saya berhasil menyelesaikan skripsi saya dan menjalani pendadaran pada 16 Juli 2024 dengan lancar. Meskipun berbeda cukup jauh, yaitu 2 bulan dari target saya, tapi saya cukup bangga menjadi kloter pendadaran pertama di angkatan 2020 Fakultas Teknobiologi UAJY. Hal yang benar-benar saya pahami pada akhirnya adalah “tidak ada hal yang sulit untuk dipelajari, kuncinya hanya ketekunan”.

Pengambilan data.
Pengambilan data.
Alat penelitian.
Olah data.
Siamang.

Pada akhir tulisan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus dan pihak-pihak yang mendukung saya dari awal hingga saya dapat menyelesaikan studi saya pada tingkat sarjana pertama. Saya ingin berterima kasih kepada kedua orang tua saya (Bapak Marsono dan Ibu Evie Makmur Tukiman) dan kedua saudara saya (Evelyn Margaretha Andrea dan Michael Arthuro Pascal), kepada Bapak Siswanto Sutiono (Batam) yang senantiasa menjadi penyalur berkat Tuhan, Beasiswa KAMAJAYA dan pengurusnya terkhusus kepada Bapak Hadisantono dan Bapak Ladrang, serta seluruh teman-teman saya yang mendukung proses ini hingga akhir.

Yogyakarta, 17 Juli 2024

Albert Feliciano Ferrari
Mahasiswa Program Studi Biologi UAJY Angkatan 2020
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-5

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA