Lentera Atma: Bersyukur dalam Hal Kecil
Ada begitu banyak momen dalam hidup yang sering kita lewati tanpa benar-benar menyadarinya. Pagi yang cerah, sapaan hangat dari teman, secangkir kopi sederhana, atau bahkan napas yang masih berirama tenang. Di tengah kesibukan dan keinginan untuk mencapai hal-hal besar, kita sering lupa bahwa justru dalam hal-hal besar, kita sering lupa bahwa justru dalam hal-hal kecil itulah, kasih Tuhan hadir begitu nyata. Bersyukur bukan hanya ketika doa-doa besar terjawab, tetapi juga ketika kita mampu melihat keindahan dari hal yang tampak sepele.
Dalam Lukas 16:10, Yesus berkata, “Barangsiapa setia dalam perkara kecil, ia setia juga dalam perkara besar.” Ayat ini mengajarkan bahwa kesetiaan dan rasa syukur berjalan seiring. Orang yang tahu bersyukur dalam hal kecil, akan menemukan kebahagiaan sejati, sebab ia menyadari bahwa setiap detik hidup adalah anugerah. Rasa syukur yang tulus membuat hati tenang, menjauhkan kita dari rasa iri, dan menuntun kita untuk hidup dalam damai dengan diri sendiri dan sesama.
Dalam tradisi Katolik, rasa syukur bukan hanya diucapkan dalam doa, melainkan dihidupi dalam tindakan. Saat kita menghadiri Ekaristi, kita tidak hanya mengingat pengorbanan Kristus, tetapi juga mengucap syukur atas kehidupan yang telah Ia berikan. Kata Ekaristi sendiri berarti “ucapan syukur” maka setiap kali kita merayakannya, kita diundang untuk memperbarui hati, melihat kembali betapa banyak berkat kecil yang sering kita abaikan. Di sanalah kita belajar bahwa hidup ini bukan tentang memiliki lebih banyak, tetapi tentang menyadari bahwa kita telah menerima cukup.
Bersyukur dalam hal kecil juga berarti berani menghargai proses. Dunia modern sering menuntut hasil cepat, membuat kita mudah frustasi ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. Namun, iman mengajarkan kita untuk berhenti sejenak, merenung, dan melihat bagaimana tangan Tuhan bekerja dalam diam. Kadang Ia tidak memberi yang kita minta, tetapi selalu memberi yang kita butuhkan. Rasa syukur menolong kita untuk percaya bahwa setiap kejadian, bahkan yang sederhana, adalah bagian dari rencana kasih-Nya yang lebih besar.
Melalui Lentera ini, kita diajak untuk menyalakan kembali api kesadaran rohani di tengah rutinitas. Seperti lentera kecil yang menerangi malam, rasa syukur yang sederhana dapat membawa terang bagi jiwa yang lelah. Saat kita mulai berterima kasih atas hal-hal kecil, udara segar, keluarga yang mendukung, kesempatan untuk belajar, bahkan tantangan yang membentuk karakter kita sebenarnya sedang membuka ruang bagi rahmat Tuhan untuk bekerja lebih dalam.
Akhirnya, bersyukur dalam hal kecil bukanlah tanda kepuasan yang pasif, tetapi bentuk kepercayaan yang aktif kepada penyelenggara Tuhan. Ketika hati dipenuhi syukur, hidup menjadi ringan, dan kasih Tuhan terasa nyata dalam setiap langkah. Mulai hari ini, mari kita belajar melihat keindahan di balik hal-hal sederhana, sebab di sanalah Tuhan bersemayam dalam ketulusan, dalam kesederhanaan, dan dalam setiap ucapan syukur yang keluar dari hati yang penuh damai.












No Comments