OPINI – KASIH: NAFAS YANG MENUNTUN PERJALANAN HIDUP MANUSIA

Kasih adalah kata yang sederhana namun memuat misteri yang begitu dalam. Dalam ajaran Katolik, kasih bukan sekadar bentuk perhatian atau kelembutan, melainkan sumber dari segala yang hidup. “Allah adalah kasih,” demikian diajarkan dalam Kitab Suci, dan karena itu seluruh perjalanan manusia sesungguhnya adalah perjalanan kembali kepada sumber kasih itu sendiri. Kasih adalah alasan mengapa kita diciptakan, alasan mengapa kita diselamatkan, dan alasan mengapa kita terus bertahan meski hidup sering kali terasa berat. Dalam setiap langkah, setiap pilihan, dan setiap pergumulan, sesungguhnya Tuhan sedang mengundang kita untuk belajar mengasihi bukan hanya dengan kata, tetapi dengan seluruh hidup.
Perjalanan hidup manusia sangat erat kaitannya dengan proses memahami kasih. Seiring berjalannya waktu, banyak orang mulai menyadari bahwa kasih tidak selalu hadir dalam bentuk yang lembut dan menyenangkan. Ada kalanya kasih tampil sebagai teguran, kehilangan, atau bahkan kesunyian yang membuat kita mencari Tuhan lebih dalam. Namun justru momen-momen seperti itulah yang menyingkapkan sisi terdalam dari kasih Tuhan. Ia tidak hanya hadir ketika hidup terasa manis, tetapi juga ketika kita jatuh, gagal, atau tersesat. Kasih Tuhan tidak menjauh ketika kita rapuh; sebaliknya, Ia merangkul dan membentuk kita. Kadang hanya melalui luka, orang akhirnya memahami betapa besar kasih yang menyertai mereka sejak awal.
Dalam relasi dengan sesama, kasih menjadi cermin sejati dari iman. Mengasihi orang yang mencintai kita adalah hal yang mudah, tetapi ajaran Katolik memanggil manusia untuk mengasihi hingga ke akar: mengasihi mereka yang sulit, yang mengecewakan, yang berbeda, bahkan yang pernah melukai. Kasih sejati tidak berhenti pada perasaan, tetapi menjelma menjadi komitmen untuk tetap hadir, tetap memberi, dan tetap mengampuni. Banyak orang menemukan makna terdalam kasih justru melalui perjalanan panjang bersama orang lain, keluarga yang tidak sempurna, sahabat yang datang dan pergi, atau orang asing yang tiba-tiba mengubah arah hidup mereka. Di setiap perjumpaan itu, Tuhan menghadirkan pelajaran tentang kesabaran, kerendahan hati, dan ketulusan. Kasih, dalam bentuk paling nyatanya, adalah pilihan untuk memperluas ruang di hati.
Yogyakarta, 12 Desember 2025
Gabriela Vilvi Lorensa
Mahasiswa Program Studi Teknik Industri UAJY Angkatan 2022
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-9
Image by Toa Heftiba from Unsplash












No Comments