Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Katarina Dewi Cintya Anindita
Katarina Dewi Cintya Anindita
Tanggal Lahir:
Kota Asal:
Studi:
23 Maret 1999
Yogyakarta
Fakultas Hukum Prodi Ilmu Hukum semester 7 (Agustus 2020)
Katarina Dewi Cintya Anindita
Mahasiswi Fakultas Hukum UAJY Prodi Ilmu Hukum
God is Good
Katarina Dewi Cintya Anindita, putri ke -2 dari 5 bersaudara dari Boedi Soedradjat dan Siti Romelah. Usia saya saat ini 21 Tahun. Ayah saya berprofesi sebagai karyawan di Fakultas Teknik UAJY dan Ibu saya seorang wirausaha yang memiliki Warung makan sederhana sekaligus menjadi ibu rumah tangga yang luar biasa. Saya memiliki seorang kakak laki-laki dan 3 adik perempuan. Hidup bersama keluarga besar memang menyenangkan sekaligus penuh dengan tantangan, meskipun begitu saya sangat bersyukur dengan berkah Tuhan yang luar biasa ini. Keluarga adalah sekolah pertama di kehidupan saya di keluarga ini saya dididik, ditempa dan disayangi dengan penuh kasih oleh kedua guru besar saya yakni kedua orang tua saya. Ayah adalah pribadi yang kuat dan tangguh, meskipun berbadan kecil dan tidak sebesar Ade Rai tapi Ayah adalah sosok yang hebat. Dari sekian banyaknya cobaan yang menimpa keluarga kami, beliau mampu mendidik kami sehingga kami menjadi pribadi yang baik. Tidak kalah hebat, ibu saya adalah wanita hebat pertama yang saya kenal. Ibu adalah pribadi yang lembut, dermawan dan tidak pernah bisa memarahi anaknya. Banyak orang datang untuk meminta pertolongan kepada Ibu dan pada akhirnya hanya pergi dan mengecewakan Ibu tapi beliau tidak pernah sedikitpun dendam dan marah dengan orang-orang jahat di sekitarnya. Sifat itu yang sangat sulit saya pelajari dan saya terapkan di hidup saya sampai sekarang pun saya masih belajar banyak hal kepada ibu saya. Saya memiliki seorang kakak laki-laki yang bisa dibilang cukup nakal dan suka memberontak dengan kedua orang tua saya tapi percayalah kakak saya adalah pribadi baik dan penyayang namun karena lingkungan main yang tidak baik terkadang masih terpengaruh dan susah untuk mengontrol diri. Tahun depan, beliau lulus dari Fakultas Hukum UAJY. Saya selalu mendoakan yang terbaik untuk beliau. Selain kakak, saya juga memiliki ketiga adik perempuan yang cantik dan lucu. Viola berumur 6 tahun, Ayu berumur 14 tahun dan Aurel berumur 11 tahun. Meskipun perbedaan umur kami sangat jauh, namun saya selalu berusaha menjadi teman dekat bagi mereka. Teman bermain, belajar dan apapun itu. Karena mereka adalah tanggung jawab saya. Saya berperan penting dalam kehidupan mereka. Saya tidak mau ketiga adik saya mengambil suatu keputusan yang salah di dalam kehidupan.
Di tahun ini, saya mulai menginjak semester 6. Pada semester ini, saya juga mengambil skripsi dan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Di dunia perkuliahan, saya cukup aktif di dalam 2 organisasi internal kampus Forkomi (Forum Komunikasi Mahasiswa Islam) UAJY dan Forum diskusi SAHABAT FH UAJY. Selain aktif di internal kampus, saya juga sering mengikuti kegiatan di luar kampus seperti kepanitiaan di UGM tahun 2019, mengikuti kursus menari di Yayasan Siswa Among Beksa dan mengikuti seminar, perlombaan yang diadakan oleh Lembaga Pendidikan lainnya. Selain itu ketika di rumah, kegiatan saya adalah membantu Ibu berjualan nasi ayam. Saya dengan adik-adik saya juga mempunyai usaha kecil-kecilan yakni berjualan case handphone melalui aplikasi Instagram.
Di dalam profil diri ini, saya akan menceritakan satu alasan besar saya mendaftarkan diri sebagai penerima Beasiswa KAMAJAYA. Beberapa tahun yang lalu, kami tinggal di salah satu desa tepatnya di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Kala itu, keluarga kami baik-baik saja tinggal di rumah sendiri dan alhamdulillah berkecukupan. Ayah saya bekerja di UAJY dan Ibu mempunyai suatu kerja sama dengan suatu Koperasi Simpan Pinjam yang mana program kerjanya yakni memberikan pinjaman kepada masyarakat kecil di sekitar desa kami. Di tengah berjalannya koperasi tersebut, terjadilah suatu permasalahan yang mana banyak sekali peminjam yang tidak bertanggung jawab dan tidak mau mengembalikan uang yang mereka pinjam sehingga ibu saya yang harus bertanggung jawab atas semua pinjaman tersebut. Singkat cerita, pada akhirnya Ayah terpaksa menjual rumah serta tanah yang keluarga kami miliki dan pada akhirnya sampai sekarang kami belum mempunyai tempat tinggal sendiri. Ayah terpaksa harus mengontrak sebuah rumah untuk kami tinggali dan terus berusaha membiayai kehidupan kami. Sungguh tidak mudah melewati hal-hal berat yang terjadi dalam kehidupan kami. Tapi tidak dapat dipungkiri, roda memang selalu berputar. Ada saatnya kita di atas dan di bawah. Jika sekarang kami diberikan untuk berada di putaran bawah, it’s okay. God is good. Saat ini, saya kuliah dengan biaya dari ayah saya, dan alhamdulillah terbantu oleh Beasiswa KAMAJAYA. Mengingat biaya sekolah adik-adik saya juga tidak sedikit, biaya untuk mengontrak rumah juga cukup tinggi, dan biaya hidup (makan dan kebutuhan sehari-hari) juga melonjak maka saya putuskan untuk mendaftarkan diri di Beasiswa KAMAJAYA ini.
Saya sangat bersyukur telah terpilih sebagai salah satu penerima Beasiswa KAMAJAYA. Di tengah keadaan saya yang memang membutuhkan ini, Tuhan memberikan kemudahan dengan cara ini. Saya sangat berterima kasih kepada para pihak yang telah membantu terutama para donatur yang bersedia untuk membantu kami. Saya akan bertanggung jawab atas apa yang telah saya terima dan tidak akan sia-siakan. Saya juga ingin menunjukkan kepada orang-orang di luar sana bahwa pendidikan adalah nomor satu bagaimana pun kondisi ekonomi keluarga semua orang berhak untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin. Karena berdasarkan pengalaman pribadi saya banyak sekali teman-teman yang tidak percaya diri untuk mendaftar kuliah hanya karena terhalang oleh keadaan ekonomi keluarga, termasuk saya dulu pernah merasakan hal yang sama. Pada kenyataannya, semua orang mempunyai kesempatan yang sama dan Tuhan adalah Maha Penolong.
No Comments