Elvania Jeannette Wibowo

Mahasiswi Fakultas Bisnis dan Ekonomika UAJY Prodi Manajemen

Berjuang

Nama saya Elvania Jeannette Wibowo biasa dipanggil Vania. Saya lahir di Surakarta, 16 November 2001. Saya anak bungsu dari 3 bersaudara, dengan jarak umur yang cukup jauh dengan kedua kakak perempuan saya. Keadaan keluarga saya saat ini orang tua masih lengkap, namun orang tua sudah tidak bekerja. Keadaan ekonomi dulu bisa dibilang mampu dan berkecukupan. Ayah bekerja sebagai pengusaha di bidang percetakan dan Ibu bekerja sebagai karyawan di sebuah kantor asuransi.

Namun, banyak hal tidak terduga terjadi dalam keluarga saya. Beberapa tahun yang lalu, keluarga saya mengalami kebangkrutan. Pada waktu itu, toko percetakan ayah saya sepi karena munculnya era foto digital, sedangkan usaha kami adalah foto analog. Tidak hanya itu, orang tua saya ditipu dengan nominal yang sangat besar dan terjerat hutang di bank. Hingga pada titik itu, keluarga kami tidak mampu membayar hutang yang nominalnya cukup fantastis.

Tidak lama setelah usaha ayah saya bangkrut, Ibu yang bekerja sebagai kepala cabang sebuah perusahaan asuransi ternama juga di-PHK dari kantornya. Karena keadaan ekonomi yang sangat buruk dan tidak dapat melunasi hutang, maka rumah kami pun terpaksa dijual dan pindah ke rumah yang lebih kecil dan sederhana. Untuk biaya pendidikan saya pada waktu SMP, kakak saya yang pertama yang membiayai hingga lulus SMP. Sampai pada akhirnya, kakak pertama saya menikah dan memiliki tanggungan sendiri dan digantikan oleh kakak kedua saya yang menanggung biaya pendidikan saya pada waktu SMA hingga kuliah sekarang.

Saat ini, kakak kedua saya sebagai tulang punggung keluarga menanggung biaya hidup keluarga, sedangkan ia sendiri pun juga masih harus bekerja merantau di Bekasi. Kondisi ayah saya saat ini sudah tidak memungkinkan untuk bekerja lagi karena ayah saya sudah memasuki usia pensiun dan memiliki penyakit bawaan sehingga kondisi fisiknya tidak sekuat orang biasanya. Selama ini, ayah saya harus hidup bergantung dengan obat-obatan yang harus dikonsumsi setiap hari. Harga obatnya bisa dibilang mahal. Obat-obatan ini tidak dapat ditanggung oleh BPJS maupun asuransi, maka kakak saya sendiri yang harus menanggung biaya obat setiap bulannya yang jumlahnya cukup besar. Ibu saya saat ini sudah memasuki usia 54 tahun dan saat ini sebagai ibu rumah tangga.

Saat ini, saya aktif terlibat dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Progam Studi Manajemen (HMPSM) sejak semester satu. Menurut saya, terlibat organisasi ini sangat penting karena menambah pengalaman, wawasan, dan melatih kemampuan dan softskill yang sangat berguna untuk bekal kita ke depannya. Namun menjadi bagian dari organisasi ini tidak mudah, karena perlu meluangkan banyak waktu seperti untuk rapat yang diadakan seminggu sekali, lalu rapat akbar. Saya dipercaya sebagai anggota bidang dana usaha. Saya harus memikirkan ide supaya dapat mencari uang agar program kerja dapat berjalan. Kebutuhan dana program kerja jumlahnya juga tidak sedikit. Selain itu saya juga mengikuti berbagai seminar, kelompok studi dan berbagai acara lain yang diselenggarakan internal UAJY maupun pihak eksternal. Bahkan beberapa hari yang lalu, datang tawaran untuk bergabung sebagai Panitia Manajemen Action di divisi LRD. Terlibat dalam organisasi ini memakan banyak waktu, sehingga saya harus pintar mengatur waktu antara kuliah, belajar, menyelesaikan kewajiban dalam organisasi dan kegiatan lainnya baik di dalam maupun di luar kampus agar semuanya berjalan seimbang dan lancar. Jangan sampai karena terlalu sibuk berbagai kegiatan, nilai akhir kita tidak mencapai target.

Saya ingin mengubah kondisi keluarga dengan meraih cita-cita tertinggi lewat pendidikan. Tekad tersebut sudah tertanam di hati saya sebelum masuk perkuliahan demi mencapai kesuksesan dalam perkuliahan dan demi terciptanya masa depan yang lebih baik. Melalui kesempatan yang sudah diberikan Tuhan untuk masuk ke Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Merupakan kewajiban dan sekaligus hak saya untuk bertahan melanjutkan kuliah saya di Universitas Atma Jaya Yogyakarta walaupun untuk bertahan perlu perjuangan yang hebat.

Melihat ada Beasiswa KAMAJAYA, saya memutuskan untuk mendaftarkan diri. Beberapa waktu kemudian, sebuah anugerah tak terduga datang dalam hidup saya. Pada tanggal 8 Juli 2021 tepat pada hari Pengumuman Hasil Seleksi Beasiswa KAMAJAYA, nama saya disebut dalam daftar penerima Beasiswa KAMAJAYA Tahun 2021 (Gelombang V). Ini adalah jawaban dari doa-doa yang saya panjatkan selama ini. Melalui KAMAJAYA Scholarship, Tuhan menyalurkan berkat yang luar biasa untuk saya.

Semoga dengan kepercayaan yang telah KAMAJAYA Scholarship berikan kepada saya, saya bisa menjadi mahasiswa yang berprestasi dan berguna bagi banyak orang. Semoga dengan ini, saya lebih giat dalam belajar sehingga mampu membanggakan dan membawa nama baik KAMAJAYA Scholarship. Dengan rezeki yang telah Tuhan berikan melalui beasiswa ini, saya bertekad keras ingin menjadi orang sukses yang bisa membantu banyak orang yang membutuhkan, seperti KAMAJAYA Scholarship yang telah membantu saya di saat saya membutuhkan.