Kisah Penerima Beasiswa: Perjalanan Skripsi
Perjalanan skripsi saya dimulai ketika saya masih di Semester 7. Kala itu, saya nekat mengambil skripsi dengan harapan agar bisa lulus 3,5 tahun. Namun ternyata, ekspektasi tidak seindah dengan realita. Nyatanya saya lulus di semester ke-9, yang mana terlambat 1 semester dari yang seharusnya. Pada awal pembuatan skripsi, saya terlalu mencari topik yang idealis sebagai judul skripsi saya. Akan tetapi, judul yang seperti itu ternyata menyulitkan, dan akhirnya saya pun mengulang pembuatan proposal di semester 8.
Saat itu, saya masih kesulitan untuk mencari topik. Saya mengingat kata dosen saya, “Carilah judul skripsi dengan topik yang kamu sukai.” Berawal dari motivasi tersebut, saya pun mencari judul dengan tema yang saya sukai. Karena saat itu saya sedang menonton drama Korea, saya mengamati bahwa ada sesuatu yang menarik untuk diteliti di drama tersebut. Hingga akhirnya, saya memilih drama tersebut sebagai topik pada penelitian saya.
Saya berkonsultasi dengan dosen pembimbing mengenai topik yang saya temukan melalui drama Korea. Dosen pembimbing menyetujui topik tersebut dan saya melanjutkan pembuatan proposal skripsi. Proposal saya pun selesai saya susun dalam waktu 2 bulan, dan selesai direvisi pada akhir Mei 2021. Setelah itu, saya mengajukan proposal saya untuk diseminarkan.
Seminar proposal berjalan dengan lancar, tidak ada revisi yang menyulitkan. Saya pun melanjutkan penelitian saya dan melakukan wawancara kepada lima responden. Proses penelitian pun tidak ada hambatan. Akan tetapi, ketika memasuki Bab 3, saya mengalami kesulitan dalam membuat pembahasan dan analisis, sehingga saya sempat berhenti beberapa minggu dan tidak melanjutkan skripsi. Dengan bantuan dari segala pihak, saya akhirnya menyelesaikan draft skripsi saya pada bulan Oktober 2021. Melalui proses revisi, saya menyempurnakan skripsi saya sampai disetujui oleh dosen untuk melakukan sidang. Pada awal Desember 2021, skripsi saya telah selesai direvisi, dan dosen pun sudah memberikan lampu hijau untuk melakukan pendadaran. Namun sayangnya, saat itu saya harus mengurus beberapa dokumen yang menjadi syarat utama dalam mendaftar sidang, dan hal tersebut membuat saya harus menunggu dua minggu lagi untuk melakukan pendadaran.
Semua kesulitan akhirnya terlewati. Pada hari H ujian pendadaran, saya tidak kesulitan dalam menjawab pertanyaan dosen penguji. Ditambah lagi, kedua dosen penguji saya tidak terlalu banyak bertanya dan lebih banyak memberikan saran terhadap penelitian saya, dan saya dinyatakan lulus saat itu.
Akhir kata, saya sangat berterima kasih kepada KAMAJAYA Scholarship yang telah memberikan saya kesempatan untuk tidak putus kuliah dan menyelesaikan perkuliahan saya dengan baik. Tidak hanya saya saja yang berterima kasih, semua anggota keluarga saya sangat bersyukur dengan bantuan yang diberikan KAMAJAYA Scholarship. Untuk itu, saya akan terus berkomitmen untuk melakukan perbuatan kasih yang sama seperti dengan yang sudah dilakukan KAMAJAYA Scholarship kepada saya.
Yogyakarta, 20 Januari 2022
Gracia Yosephine Matondang
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UAJY Angkatan 2017
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-3
No Comments