KAMAJAYA Scholarship / Lentera Atma  / Lentera Atma: Hidup untuk Melayani

Lentera Atma: Hidup untuk Melayani

Untuk membuka tulisan ini, saya mengutip Albert Einstein yang berkata demikian, “People are here for the sake of other people: for those upon whose smile and well-being our own happiness depends, and also for the countless unknown souls with whose fate we are connected by a bond of sympathy.”

Albert Einstein ingin mengatakan bahwa manusia di dunia ini adalah untuk manusia lain – untuk mereka yang kebahagiaannya bergantung pada kebahagiaan kita sendiri, dan juga untuk mereka yang tak dikenal dan tak terhitung jumlahnya karena nasibnya terhubung dengan kita oleh ikatan simpati.

Kutipan Albert Einstein cenderung bertentangan dengan apa yang kita pelajari saat kita tumbuh dewasa. Secara budaya, kita cenderung tumbuh dengan sikap menjadi nomor satu yang akhirnya membuat kita tetap fokus pada apa yang terbaik untuk kita dan apa yang akan membuat kita bahagia. Yang perlu menjadi perhatian, menempuh jalan tertentu untuk menjadi yang terbaik itu tidak selalu membuat kita bahagia.

Begitu banyak bacaan yang menunjukkan kepada kita bahwa orang yang benar-benar bahagia dalam hidup ini adalah ketika mereka melayani orang lain. Melayani di sini tidak harus sesuatu yang hebat atau luar biasa. Akan tetapi, berupa hal sederhana seperti memberi hadiah kecil untuk seseorang yang sedang mengalami masalah, meluangkan waktu untuk duduk dan berbicara dengan seseorang yang sedang sedih, menahan pintu untuk orang lain, semua ini adalah cara melayani.

Ketika kita pergi bekerja, apakah kita sudah berpikir tentang bagaimana pekerjaan kita akan melayani orang lain daripada hanya apa yang harus kita lakukan? Ketika kita berbelanja atau mencuci piring, apakah kita memikirkan bagaimana tindakan itu bermanfaat bagi orang lain? Saat kita pergi keluar untuk makan malam atau minum kopi, kita sedang membantu mendukung bisnis yang membayar orang untuk bekerja di sana, dan kita secara tidak langsung membantu mereka mencari nafkah. Hidup adalah tentang melayani orang lain, dan hampir semua yang kita lakukan dirancang untuk melakukan hal itu. Pertanyaannya adalah, apakah kita menyadari fakta ini dan melakukan semua yang kita bisa untuk melayani orang lain dengan baik, atau apakah kita mencoba untuk mendapatkan dengan melakukan sesedikit mungkin untuk mencapai tujuan pribadi yang begitu dianggap paling penting?

Image by Michal Jarmoluk from Pixabay

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA