KAMAJAYA Scholarship / Penerima Beasiswa  / Periode 2022/2023  / Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Ni Putu Nia Sawitri

Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Ni Putu Nia Sawitri

Ni Putu Nia Sawitri

Tanggal Lahir:
Kota Asal:
Studi:

31 Maret 2003

Denpasar

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Prodi Manajemen semester 4 (Mei 2023)

Ni Putu Nia Sawitri

Mahasiswi Fakultas Bisnis dan Ekonomika UAJY Prodi Manajemen

Kebahagiaan Melalui Sebuah Perjuangan Akan Terasa Lebih Manis

Menjadi orang dewasa bukanlah hal yang mudah, banyak hal yang saya lewati untuk bisa sampai di titik ini, dan saya bersyukur akan hal itu. Saya Ni Putu Nia Sawitri, teman-teman akrab menyapa saya Nia, dan ini cerita saya. Saya lahir 31 Maret 2003 di Denpasar, Bali, usia saya tahun ini 20 tahun. Pahit manis kehidupan sudah sempat saya lalui. Saya anak pertama dari empat bersaudara. Saya memiliki orang tua yang sangat mendukung apa pun yang saya lakukan. Adik saya yang kedua duduk di kelas 11 SMA, kemudian yang ketiga duduk di kelas 9 SMP, lalu yang terakhir duduk di kelas 3 SD. Umur kami memang cukup berdekatan sehingga orang tua saya harus menyiapkan biaya pendidikan yang tergolong besar untuk kami. Saya terlahir di keluarga yang sederhana, lalu saya juga memiliki banyak saudara yang membuat orang tua saya memiliki banyak beban yang harus ditanggung untuk membiayai saya dan adik-adik saya, terutama di masalah pendidikan.

Saya lahir dan tumbuh di Bali. Saat SD hingga SMA, saya selalu mendapatkan peringkat di sekolah. Sejak duduk di bangku SMP saya sudah memiliki rencana untuk kuliah di luar kota, dan saat lulus SMA saya merealisasikan mimpi saya. Saya anak yang memiliki ambisi besar tentang cita-cita dan hidup saya untuk beberapa tahun ke depan sehingga dari sana saya selalu melakukan hal-hal baik yang sekiranya ke depannya akan bermanfaat untuk hidup saya. Salah satunya dengan memilih merantau ke luar kota, karena menurut saya hal ini bisa membuat saya lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap kehidupan saya sendiri. Selain berkuliah dan mempertahankan IPK di setiap semesternya, saya juga mengikuti beberapa organisasi yang ada di kampus seperti Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen (HMPSM) dan KMHD Mahatma. Harapan saya dengan mengikuti beberapa kegiatan di kampus saya bisa melatih soft skill dan hard skill saya. Kemudian sejak SMA, saya juga mengikuti beberapa organisasi vocal dan PMR, sehingga itu bisa saya gunakan sebagai bekal untuk di perkuliahan. Di perkuliahan, sebisa mungkin saya mencari relasi sebanyak-banyaknya dengan harapan saat akan mencari informasi tentang pekerjaan ke depannya saya diberi kemudahan. Menurut saya di dunia perkuliahan selain mementingkan nilai, saya juga harus memiliki relasi yang luas untuk kebutuhan saya di masa mendatang, seperti mencari informasi pekerjaan dan yang lainya.

Sejak awal pandemi, kondisi perekonomian keluarga saya menurun drastis. Orang tua saya bekerja di sektor pariwisata di Bali. Seperti yang kita ketahui pariwisata di Bali saat itu sedang menurun drastis sehingga sangat berdampak terhadap perekonomian keluarga saya. Saat itu untuk kebutuhan sehari-hari kami mengandalkan tabungan orang tua saya saja, yang pastinya semakin lama semakin menipis. Kemudian, ayah saya membuka usaha untuk mendapatkan sedikit penghasilan lebih sambil menunggu keadaan pariwisata Bali membaik. Tetapi, tetap saja kami tidak bisa memenuhi kebutuhan kami seperti biasa. Kami hanya bisa memprioritaskan hal-hal yang penting saja.

Awalnya, saya berniat untuk Gap Year selama satu tahun, dan memilih untuk bekerja terlebih dahulu sambil mengumpulkan uang untuk kuliah. Hal ini karena saya melihat bahwa perekonomian keluarga tidak bisa mencukupi biaya kuliah saya. Tetapi, orang tua saya tidak mengizinkan dan akhirnya saya memutuskan untuk tetap kuliah pada saat itu. Saya merasa sangat beruntung mempunyai orang tua yang selalu mendukung hal positif saya. Saat kuliah online, saya bekerja sebagai barista untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari saya. Pada saat itu karena masih kuliah online, saya cukup mudah untuk mengatur waktu antara kuliah dan bekerja, tetapi setelah saya kuliah offline saya menjadi sangat sulit untuk bekerja sambil kuliah.

Saya pindah ke Jogjakarta pada Februari 2022. Di situ saya merasakan bahwa saya sedang menjalankan kehidupan yang selama ini saya idamkan yaitu “menjadi anak kos”. Saat masih di bangku SMA, kalimat itu terdengar sangat seru, banyak hal asyik yang saya bayangkan. Tetapi saat saya jalani memanglah asik tetapi banyak suka maupun dukanya. Sukanya saya bisa belajar hidup mandiri dan bertanggung jawab, dan hal itu memang saya dapatkan dan saya rasakan. Mulai dari terbiasa menyelesaikan masalah dan pergi ke mana pun sendirian. Hal itu cukup seru menurut saya, dan saya juga terbiasa melakukan hal itu sejak sekolah. Dengan memilih untuk kos, saya juga merasakan saya juga bisa belajar lebih fokus dan tidak mudah terganggu dengan hal lain, karena di Jogja tugas saya hanya belajar dan mengurus kuliah.

Kadang, saya juga merasa sepi dan butuh teman mengobrol seperti di rumah, memang sedih tetapi saya berusaha untuk menjalaninya dengan santai dan menikmatinya. Karena perkuliahan sudah offline dan saya harus pindah ke Jogja sehingga biaya yang saya keluarkan lebih banyak. Saya semakin khawatir dengan perekonomian keluarga saya sehingga saya memutuskan untuk mendaftar beberapa beasiswa yang ada di kampus dan puji syukur saya diterima di Beasiswa KAMAJAYA. Melalui Beasiswa KAMAJAYA, saya bisa membantu orang tua saya. Saya percaya Tuhan punya rencana besar untuk hidup saya jadi saya selalu bersyukur dengan kasih-Nya. Saya selalu berusaha untuk menjadi versi terbaik saya setiap harinya. Harapan saya semoga saya bisa sukses dan membanggakan orang tua saya. Saya yakin suatu saat hal itu pasti akan terjadi.

Saya pada saat menjadi model jurnalistik.
Saya ketika memenangkan lomba Paduan Suara.
Saya saat mengikuti pentas seni.
Saya saat menjadi petugas upacara bendera.
Saya ketika menjadi MC di acara MCF.

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA