KAMAJAYA Scholarship / Penerima Beasiswa  / Periode 2022/2023  / Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Yosefine Lestari

Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Yosefine Lestari

Yosefine Lestari

Tanggal Lahir:
Kota Asal:
Studi:

24 Mei 2003

Yogyakarta

Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil semester 4 (Juni 2023)

Yosefine Lestari

Mahasiswi Fakultas Teknik UAJY Prodi Teknik Sipil

Bersyukur dan Memahami

Halo perkenalkan nama saya Yosefine Lestari, akrab dipanggil Yose oleh keluarga serta teman-teman saya. Saya lahir di Kulon Progo, 24 Mei 2003 dan saya besar di Kota Yogyakarta. Saya adalah anak kedua dari dua bersaudara. Saya memiliki seorang kakak perempuan yang saat ini telah bekerja. Sekarang, saya sedang menjalani perkuliahan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta mengambil Program Studi Teknik Sipil. Ayah saya bekerja sebagai pengemudi dan ibu saya merupakan Ibu Rumah Tangga. Sedari kecil saya tinggal bersama kedua orang tua dan kakak saya. Hobi saya adalah memasak, karena dengan memasak saya memiliki kemampuan untuk membangun kreativitas saya dalam menyajikan makanan serta meminimalisir pengeluaran sehari-hari.

Saya lahir di keluarga yang lengkap dan harmonis yaitu ada ayah, ibu, kakak, dan juga saya. Keluarga kami tidak memiliki rumah yang tetap, sehingga sering kali kami berpindah rumah karena masa kontrak rumah yang sudah habis. Kondisi keluarga saya bisa dibilang merupakan keluarga tidak mampu, dengan gaji dari ayah yang hanya UMR serta harus digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Di rumah, saya juga melakukan pekerjaan rumah setelah belajar. Kedua orang tua saya juga mengajari anak-anaknya untuk menghayati hidup spiritual keagamaan dengan rajin ke Gereja untuk mengikuti Misa Perayaan Ekaristi ataupun misa lainnya. Keluarga kami merupakan keluarga yang suka bersosialisasi seperti mengikuti kerja bakti, mengikuti sosialisasi masyarakat, dan mengikuti kegiatan di kampung kami. Keluarga saya merupakan keluarga yang sangat mendukung apa yang diinginkan oleh anaknya, namun harus dengan pengawasan dan juga izin orang tua sehingga orang tua tidak lepas kendali secara langsung kepada anak-anaknya.

Keluarga saya menempati rumah kontrakan di pinggiran kota yang tidak terlalu jauh dari jalan raya kurang lebih 4 tahun. Lingkungan tempat tinggal saya rata-rata didominasi oleh bangunan gedung bertingkat. Selain itu di sini juga banyak sekali rumah-rumah warga yang rata-rata penghuninya bekerja sebagai pedagang serta ada juga yang sudah lansia. Di lingkungan sekitar rumah, saya cukup nyaman dengan tetangga-tetangganya karena saat sedang mengobrol mereka akan memberi respons yang tidak membuat sakit hati maupun tersinggung. Mereka akan merespons dengan sangat ramah. Tetangga saya juga baik-baik, peduli, dan tidak acuh tak acuh kepada tetangga yang lain. Lingkungan tempat tinggal saya sering mengadakan pertemuan para warga, kegiatan kerja bakti, ibadah bersama. Dengan adanya kegiatan tersebut, saya menjadi lebih akrab dan berbaur dengan tetangga-tetangga saya. Saat siang hari lingkungan sekitar rumah saya akan terlihat sepi, namun apabila sore hari akan banyak anak-anak kecil bermain di sekitar sana. Setiap sore saya mengunjungi rumah teman saya yang berada tidak jauh dengan saya. Di sana saya banyak bercengkerama dengan dia serta bermain dengan anjing miliknya. Banyak anak-anak kecil yang datang untuk bermain dengan anjing milik teman saya. Saya juga ikut bermain sambil menikmati suasana sore dan kami pun menjadi akrab.

Saya dulu bersekolah di TK BOPKRI Wirobrajan pada tahun 2007. Lalu melanjutkan sekolah dasar di SD BOPKRI Wirobrajan pada tahun 2009 dan lulus pada tahun 2015 dengan nilai yang cukup baik. Perjalanan saya lalu berlanjut saat memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 3 Yogyakarta. Di sini, saya mulai mengenal tentang pertemanan. Saya merasa senang karena dapat bersekolah di SMP Negeri 3 Yogyakarta, karena di sini saya memulai untuk pertama kalinya bersekolah di sekolah negeri dan mendapatkan teman-teman dengan karakter yang berbeda-beda.

Saya juga memiliki 5 orang sahabat yang sampai saat ini masih berhubungan baik, serta bersekolah di SMP Negeri 3 Yogyakarta membuat saya semakin mengerti tentang toleransi beragama, tidak hanya agama Katolik yang saya percayai dan menganutnya namun ada juga agama-agama lain yang ada di SMP Negeri 3 Yogyakarta seperti Islam, Kristen, dan Hindu. Di tempat ini, saya juga semakin terbentuk dalam iman dan spiritualitas oleh seorang guru Pendidikan Agama Katolik. Atas dasar itu, saya semakin ingin menjadi manusia yang berkualitas seturut dengan ajaran-ajaran Tuhan.

Lulus SMP, saya melanjutkan sekolah di SMK Negeri 3 Yogyakarta dengan mengambil jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan. Ya pada saat itulah saya mulai merasakan masa seragam putih abu-abu seperti pada cerita-cerita yang pernah saya baca dan dengar dari orang lain. Ada kesedihan dan ada kesenangan di sana. Di sini, saya juga merasa senang karena bisa bersekolah dan bertemu teman-teman. Seperti perjalanan masa ke masa, saya melewati masa-masa SMK dengan banyak cerita dan di sini saya mulai mengenal apa itu percintaan.

Saya mengambil jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, hal ini membuat saya semakin ingin memahami dunia bangunan dengan pengalaman AutoCAD, SketchUp, PKL (Praktik Kerja Lapangan), dan juga menggambar di kertas kalkir. Semua pengalaman ini membuat saya semakin termotivasi untuk melanjutkan studi saya di bidang bangunan.

Di SMK Negeri 3 Yogyakarta, saya mengikuti kegiatan OSIS sebagai Sie Rohani Agama Katolik, lalu menjadi sekretaris di KISS 3 (Katolik Kristen SMK Negeri 3 Yogyakarta), serta mengikuti kegiatan ekstrakurikuler TONTI (Pleton Inti) dan PMR (Palang Merah Remaja). Saya memiliki keberhasilan di ekstrakurikuler TONTI dengan menjadi juara pada ajang LBB yang diselenggarakan oleh PPI Kota Yogyakarta dan PPI Daerah Istimewa Yogyakarta bersama dengan teman-teman pleton saya. Di ekstrakurikuler ini saya belajar memahami tentang etika dasar yaitu satotema (salam, tolong, terima kasih, dan maaf).

Pada saat saya kelas 11, saya menjadi kakak pendamping kelompok di MPLSPDB tahun 2019. Saya sangat senang karena dengan mengikuti kegiatan tersebut, saya jadi mengenal adik kelas dan memiliki relasi baik dengan mereka. Saya dapat membagikan informasi serta tips-tips dalam proses belajar mengajar apalagi yang satu jurusan dengan saya. Di SMK, saya bertemu dengan guru Pendidikan Agama Katolik. Dengan beliau, saya semakin mengenal dan mengimani hidup Katolik sebagaimana mestinya. Beliau membimbing para murid-muridnya untuk menjadi manusia yang berkualitas tanpa meninggalkan kewajiban sebagai umat Tuhan.

Setiap hari Jumat, yang beragama Islam melakukan kegiatan salat Jumat bagi para siswa laki-laki dan perempuan mengadakan kegiatan mentoring. Untuk kami yang beragama Katolik dan Kristen pada saat siswa yang beragama Islam menjalankan kewajibannya, kami mengadakan kegiatan Ibadah Oikumene. Pada setiap Jumat Pertama bagi yang Katolik akan mengikuti Misa Jumat Pertama di Gereja Katolik Santo Albertus Jetis bersama dengan sekolah-sekolah yang berparoki di Jetis.

Memasuki masa pandemi, saya merasakan kehilangan masa seragam putih abu-abu yang harusnya dapat dirasakan. Tetapi saya tidak menyerah dan tetap semangat untuk mengikuti pelajaran secara online. Saya lulus SMK pada tahun 2021, dan sekarang melanjutkan ke jenjang perkuliahan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan menempuh program studi Teknik Sipil. Dengan didukung pengalaman dan jurusan yang saya ambil pada saat SMK, saya akhirnya memilih konsentrasi studi di Teknik Sipil agar lebih mendalami tentang bangunan-bangunan serta meluruskan jalan menggapai cita-cita saya sebagai konsultan bangunan.

Dengan keuangan keluarga yang kadang tidak tentu, namun tekad kuliah yang kuat serta upaya kedua orang tua saya mengusahakan saya untuk tetap bisa kuliah dan lulus menjadi mahasiswa yang membanggakan seperti kakak saya, maka saya mengikuti seleksi Beasiswa KAMAJAYA. Puji Tuhan, berkat-Nya membuat saya lolos menjadi Penerima Beasiswa KAMAJAYA Scholarship Angkatan ke-6 sehingga saya dapat meringankan kedua orang tua saya dalam hal biaya perkuliahan. Sekarang, kedua orang tua saya dapat menabung untuk kebutuhan-kebutuhan lain.

Bagi keluarga saya, saya adalah seorang anak yang memiliki tanggung jawab dan mengemban harapan orang tua agar setelah lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan, saya mampu memiliki kehidupan yang layak serta membanggakan bagi orang tua serta diri saya sendiri. Demi mewujudkan impian dan harapan, maka saya mencari beasiswa untuk meringankan perekonomian orang tua. Selain mencari beasiswa, saya juga tetap memotivasi diri untuk giat belajar agar nilai saya tetap maksimal demi mendapatkan pekerjaan yang layak setelah lulus kuliah. Puji Tuhan dengan adanya Beasiswa KAMAJAYA yang saya dapatkan, saya mampu untuk membanggakan orang tua serta membantu perekonomian orang tua saya. Saya berharap dengan adanya kesempatan ini, saya mampu membuktikan bahwa saya orang yang bukan hanya sekedar mengandalkan beasiswa namun tetap bisa mengembangkan potensi diri saya.

Saya bersyukur kepada Tuhan karena saya bisa berkuliah di Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan mendapatkan Beasiswa KAMAJAYA. Saya bertekad untuk tidak mengecewakan kedua orang tua serta kepada para donatur dan pengurus KAMAJAYA Scholarship. Semangat kuliah dan tekad kuat membuat saya yakin untuk dapat lulus tepat waktu dan membanggakan. Tidak lupa dengan selalu berdoa kepada Tuhan agar selalu diberikan kemudahan dalam menggapai cita-cita.

Foto wisuda SMK.
Foto Lomba Baris-Berbaris PPI Kota 2019.
Panitia HUT Tonti Bara ke-21.
Peserta Malam Keakraban KAMAJAYA Scholarship.

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA